Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA PENYEBAB BANJIR DAN NORMALISASI SUNGAI UNUS KOTA MATARAM Wardatul Jannah; ITRATIP ITRATIP
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.062 KB) | DOI: 10.36312/jime.v3i1.60

Abstract

Banjir merupakan masalah tahunan yang dihadapi Pemerintah Kota Mataram. Wilayah kelurahan yang dilewati sungai seringkali terjadi banjir akibat luapan air sungai. Sampah-sampah yang berada di badan sungai ini dapat menghambat aliran air dan memperkecil daya tampung sungai. Penelitian ini dilakukan di Sungai Unus Kota Mataram. Sungai unus melewati beberapa kelurahan padat penduduk di Kota Mataram. Data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan akan dijakaji dengan metode deskriftif kualitatif. Berdasarkan kajian yang dilakukan, faktor utama penyebab meluapnya sungai unus adalah penyempitan kapasitas sungai akibat sedimentasi dan pemanfaatan bantaran sungai yang kurang tepat. Pengurangan kapasitas sungai unus terlihat dari hulu sampai hilir.
ANALISA RASIO DEBIT MAKSIMUM DAN MINIMUM (Qmax/Qmin) SUNGAI UNUS KOTA MATARAM Itratip Itratip; Wardatul Jannah
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.335 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v1i1.81

Abstract

Banjir merupakan salah satu masalah tahunan yang dihadapi Pemerintah Kota Mataram.Penyempitan kapasitas sungai dapat disebabkan oleh sedimentasi (pengendapan) dan sampah..Penelitian ini dilakukan di Sungai Unus Kota Mataram. Sungai unus melewati beberapa kelurahan padat penduduk di Kota Mataram. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode statistik.Berdasarkan obeservasi dan analisis data dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rasio maksimum dan minimum sungai Unus dari 4,04 tahun 2007 menjadi 5,75 pada 2010. Peningkatan rasio debit maksimum dan minimum menyebabkan potensi banjir meningkat