Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MASDA

OPTIMALISASI LAHAN PERKARANGAN DENGAN BUDIDAYA HIJAUAN UNGGUL SEBAGAI PAKAN TERNAKDI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Judo Laksono; Zulhapi Utama Adlan
Jurnal Masda Vol. 1 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58328/jm.v1i2.80

Abstract

Perkembangan Populasi ternak kambing di Desa air satan lebih kurang 140 ekor dengan jenis jawa randu dengan tingkat kepemilikan sekitar 2 - 5 ekor per kepala keluarga. Selain milik sendiri ternak yang di pelihara dapat berupa titipan dari orang lain dengan sistem bagi hasil, tingginya animo masyarakat dalam pemgembagan ternak ini semakin lama jumlah ternak kambing semakin banyak. Kendala yang di hadapi saat ini bagi peternak Desa air satan adalah penyediaan hijauan pakan ternak kambing, dimana hijauan yang ada adalah rumput alam yang kualitasnya rendah, dimana saat musim kering rumput alam tersebut akan sulit untuk di dapat. Untuk memenuhi pakan ternak yang semakin banyak tersebut maka perlu berbagai upaya yang dapat dilakukan seperti pemanfaatan lahan perkarang kosong untuk menanam pakan hijauan. Metode pelaksanaan PKM yang dilakukan adalah dengan 4 tahap terdiri dari survey, penyuluhan, tanya jawab dan pelaporan. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah lahan perkarangan berupa lahan yang tidak di gunakan sebagai bangunan dan lahan-lahan lainnya yang belum dimanfaatkan, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan penanaman hijauan sebagai pakan ternak. Dalam pengelolaan lahan kosong perlu adanya manajemen yang dapat mendukung dalam pemanfaatan lahan perkarangan yang sempurna. Dengan memanfaatkan lahan perkarangan rumah sebagai lahan penanaman hijauan pakan ternak, para peternak di Desa Air satan tidak lagi ketergantungan dari pakan hijauan alam. Selain itu, pemanfaatkan lahan perkarangan rumah juga dapat memperindah suasana Desa sehingga desa tersebut kelihatan lebih baik dengan suasana desa yang lebih hijauan. Potensi pengembangan lahan perkaranag rumah dengan memanfaatkan sebagai lahan hijauan memang sangat baik terutama hijauan yang bermanfaat. Sebaiknya dalam mengelola lahan tersebut perlu berkesinambungan dan kontinyu agar kebutuhan akan hijauan pakan ternak kambing dapat terpenuhi, sehingga ketergantungan dari hijauan luar tidak terjadi lagi
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR DARI LIMBAH PETERNAKAN GUNA MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUT DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Betty Herlina; Teguh Karyono; Judo Laksono; Sadjadi; Zulhapi Utama Adlan; Syntia Dwi Agustina; Bagus Dimas Setiawan
Jurnal Masda Vol. 2 No. 1 (2023): MEI 2023
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community service is one of the obligations to the community which is carried out in a programmed and planned manner. By empowering the community which is the target group, the service is carried out as a relationship between empowerment and the target that will be the goal of service. Air Satan Village in Muara Beliti District is one of the agricultural and livestock areas, especially cattle and goats in Musi Rawas Regency. This resulted in a large amount of waste from livestock manure that was abandoned around the stables. Farmers' insight into the importance of protecting the environment is expected to increase as their knowledge increases in the utilization of natural resources into organic fertilizer. Pemberdayaan has a direction to provide motivation to the target community with education, direct practice. The method used is the method of lectures and demonstrations to the public. This activity is carried out by providing material through counseling (power point media) and then conducting demonstrations/training so that this counseling has success, namely farmers have the knowledge and ability to make liquid and solid organic fertilizers from livestock waste which can be used to replace inorganic fertilizers. This success was measured by the contribution of farmers who were active in discussions during the demonstration process. The increase in knowledge and ability is expected to contribute to the application process in the field.