Joko Pamungkas
Prodi Teknik Perminyakan, FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Injeksi Kimia Melalui Simulasi Reservoir: Kasus Pada Reservoir DI, Lapangan Rantau Yosaphat Sumantri; Joko Pamungkas; Petrus Claver Satrio Wibowo
Jurnal Ilmu Kebumian Teknologi Mineral (JIK TekMin) Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reservoir DI terletak di Lapangan Rantau yang telah berproduksi sejak 1930. Terhadap reservoir DI pernah dilakukan studi injeksi air menggunakan simulator black-oil IMEX tetapi hasilnya kurang baik. Dalam studi ini dilakukan simulasi injeksi kimia menggunakan simulator compositional STARS, untuk mengetahui seberapa besar injeksi kimia bisa meningkatkan recovery factor.Langkah-langkah dalam studi ini adalah: konversi model geologi dari simulator IMEX ke dalam simulator STARS, inisialisasi, history matching, dan PI matching sumur, dan prediksi dengan tiga skenario. Skenario I: injeksi air pada kompartemen A1, kompartemen B dan kompartemen C2. Skenario II: seperti Skenario I tetapi dilakukan penambahan polymer dengan beberapa harga pore volume (PV). Skenario III: seperti Skenario I tetapi dilakukan penambahan surfactant dengan beberapa harga PV.Analisis hasil prediksi menyimpulkan: 1) Skenario II, injeksi air ditambah dengan polymer sebesar 0,1 PV, laju injeksi 800 bbl/day dan tekanan injeksi 550 psia adalah skenario terbaik untuk kompartemen A1; 2) Skenario II, injeksi air ditambah dengan polymer 0,1 PV, laju injeksi 600 bbl/day dan tekanan injeksi 500 psia adalah skenario terbaik untuk kompartemen B; 3) Skenario III, injeksi air ditambah dengan surfactant sebesar 0,1 PV, laju injeksi 400 bbl/day dan tekanan injeksi 400 psia adalah skenario terbaik untuk kompartemen C2.Kata kunci: OOIP, recovery factor, injeksi air, injeksi kimia. AbstractReservoir DI located in Rantau Field that has been produced since 1930. There was water injection study using Black-Oil Simulator (IMEX) but the result was unsatisfied. Then, defining recovery factor improvement, the study is developed to chemical injection by using Compositional Simulator (STARS).The steps in this study are: the conversion of the geological model of simulator IMEX into the simulator STARS, initialization, history matching and PI matching of wells, and prediction with three scenarios. Scenario I: injection of water in the compartment A1, compartment B and compartment C2. Scenario II: Scenario I with addition of polymer in several pore volume prices (PV). Scenario III: Scenario I with addition of surfactant with several PV.The analysis predicted results concluded: 1) Scenario II, water injection plus polymer of 0.1 PV, injection rate of 800 bbl/day and injection pressure 550 psia is the best scenario for the compartment A1; 2) Scenario II, water injection plus 0.1 PV polymer, injection rate of 600 bbl/day and injection pressure 500 psia is the best scenario for the compartment B; 3) Scenario III, water injection plus 0.1 PV surfactant, injection rate of 400 bbl/day and an injection pressure of 400 psia is the best scenario for the compartment C2.  Keywords: OOIP, recovery factor, water injection, chemical injection.
Uji Laboratorium Efektivitas Biosurfaktan “U-Champ” dalam Bioremediasi Oil Spill Harry Budiharjo; Joko Pamungkas; Sri Rahayu Gusmawarni; Kevin Yudha Perwira
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.098 KB) | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2992

Abstract

Menurut penelitian tahun 2014 oleh Silva et al., tumpahan minyak bumi (Oil Spill) merupakan salah satu dampak lingkungan yang serius dari kegiatan industri migas (petroleum industries). Salah satu upaya dalam mengelola tumpahan minyak tersebut yaitu dengan menggunakan bioremediasi berupa biosurfaktan. Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah telah menjadi tambang minyak bumi tradisional sejak tahun 1893. Dari tambang inilah banyak terjadi tumpahan minyak proses produksi. Penelitian yang dilakukan yaitu pengujian keefektifan biosurfaktan pada tanah tercemar Cepu dalam penurunan TPH, pH, dan logam berat. Metode yang dilakukan dengan cara mengaduk tanah tercemar dengan larutan osmosis murni, biosurfaktan, dan katalisator. Berdasarkan dari hasil pengujian, terjadi penurunan TPH dari 13,49% menjadi 9,39% dan penurunan tingkat keasaman dari 9,21 (basa) menjadi 7,16 (netral). Beberapa logam berat pada tanah mengalami penurunan namun beberapa pula justru mengalami peningkatan, seperti Ba dari kadar 249,6 ppm menjadi 302,9 ppm dan Se dari kadar 1,5 ppm menjadi 2,6 ppm. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan variabel kontrol seperti sifat fisik tanah, sehingga dapat dilakukan pengujian yang lebih optimal untuk sampel tanah tersebut.
Uji Laboratorium Efektivitas Biosurfaktan “U-Champ” dalam Bioremediasi Oil Spill Harry Budiharjo; Joko Pamungkas; Sri Rahayu Gusmawarni; Kevin Yudha Perwira
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2992

Abstract

Menurut penelitian tahun 2014 oleh Silva et al., tumpahan minyak bumi (Oil Spill) merupakan salah satu dampak lingkungan yang serius dari kegiatan industri migas (petroleum industries). Salah satu upaya dalam mengelola tumpahan minyak tersebut yaitu dengan menggunakan bioremediasi berupa biosurfaktan. Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah telah menjadi tambang minyak bumi tradisional sejak tahun 1893. Dari tambang inilah banyak terjadi tumpahan minyak proses produksi. Penelitian yang dilakukan yaitu pengujian keefektifan biosurfaktan pada tanah tercemar Cepu dalam penurunan TPH, pH, dan logam berat. Metode yang dilakukan dengan cara mengaduk tanah tercemar dengan larutan osmosis murni, biosurfaktan, dan katalisator. Berdasarkan dari hasil pengujian, terjadi penurunan TPH dari 13,49% menjadi 9,39% dan penurunan tingkat keasaman dari 9,21 (basa) menjadi 7,16 (netral). Beberapa logam berat pada tanah mengalami penurunan namun beberapa pula justru mengalami peningkatan, seperti Ba dari kadar 249,6 ppm menjadi 302,9 ppm dan Se dari kadar 1,5 ppm menjadi 2,6 ppm. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan variabel kontrol seperti sifat fisik tanah, sehingga dapat dilakukan pengujian yang lebih optimal untuk sampel tanah tersebut.