Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 12-59 BULAN Fitria Sunanti; Nurasih Nurasih
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.016 KB) | DOI: 10.33366/cr.v4i3.434

Abstract

Anak balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anatara karakteristik orang tua dengan perkembangan balita.Penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 78 orang ibu dan balita usia 12-59 bulan di Desa Karayunan dengan pengambilan sampel secara accidental sampling. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas orang tua berpendidikan rendah SD-SMP, tidak bekerja, pendapatan rendah < Rp850.000,00 dan pola pengasuhan banyak dilakukan oleh orang tua. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan, pendapatan orang tua dengan perkembangan balita dan tidak terdapat hubungan antara pekerjaan, pola pengasuhan dengan perkembangan balita.Diharapkan puskesmas lebih meningkatkan kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang balita.
ANALISIS ALASAN MEMILIH BERSALIN DI RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SITOPENG KOTA CIREBON TAHUN 2016 Nurasih Nurasih; Endang Nurrochmi
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.653 KB) | DOI: 10.33366/cr.v5i3.703

Abstract

Di Kota Cirebon masih terdapat persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang dilakukan di rumah klien, sedangkan kebijakan pemerintah mengharuskan persalinan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 14 orang ibu bersalin dan 2 orang Bidan. Hasil penelitian didapatkan bahwa usia responden antara 19 – 45 tahun, paritas 1 – 10, pendidikan SD, pekerjaan sebagai IRT, dan dengan persalinan normal. Alasan informan bersalin di rumah karena kenyamanan dan kebiasaan keluarga yang sudah berlangsung, merasa kurang nyaman dan tidak praktis melahirkan di fasilitas kesehatan, jarak tidak menjadi masalah dalam persalinan di fasilitas kesehatan. Persalinan di rumah menurut informan Bidan dirasakan kurang aman, meskipun waktu menolong persalinannya menjadi singkat, banyak hambatan yang ditemui terkait dengan persiapan penolong maupun tempat dan kejadian kegawatdaruratan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Alasan bersalin dirumah yang diketahui oleh Bidan lebih kepada kenyamanan yang dirasakan oleh ibu bersalin. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan bahwa ibu bersalin menyukai persalinan di rumah dengan alasan kepraktisan dan kenyamanan. Masih terdapat pengaruh budaya terhadap keputusan ibu memilih persalinan di rumah. Bidan diharapkan dapat melakukan pemberdayaan pada ibu hamil.
INTENSITAS NYERI ANTARA PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DENGAN MASASE PUNGGUNG BAGIAN BAWAH DALAM PROSES PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Nurasih Nurasih; Nurkholifah Nurkholifah
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.899 KB) | DOI: 10.33366/cr.v4i3.431

Abstract

Secara fisiologi, nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala 1 fase laten dan fase aktif. Timbulnya nyeri disebabkan adanya kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan bertambah kuat dan puncaknya terjadi pada fase aktif. Salah satu metode pengurangan rasa nyeri diantaranya kompres air hangat dan masase punggung bagian bawah. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan intensitas nyeri pada pemberian kompres air hangat dengan masase punggung bagian bawah dalam proses persalinan kala 1 fase aktif di RSUD Waled periode April 2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan pendekatan Control Time Series Design. Populasi adalah semua ibu bersalin kala 1 fase aktif, dengan pengambilan sampel secara accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner perpaduan antara skala analog visual dan skala nyeri muka. Analisis data secaa univariat dan bivariat (independent t-test).Hasil penelitian menunjukan rata-rata nyeri yang dilakukan masase lebih kecil (2.20) dibanding yang dilakukan kompres (5.20), uji statistik didapatkan nilai p sebesar 0.001 dengan beda mean 3.000. Kesimpulan rata-rata intensitas nyeri pada responden yang dilakukan masase cenderung lebih kecil daripada yang dilakukan kompres. Diharapkan Bidan dapat menerapkan metode ini sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktif.
Upaya Menjaga Kesehatan Pada Usia Lanjut Melalui Kartu Yoga di Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) 2022 Nurasih Nurasih; Endang Nurrochmi; Rani Widiyanti
Abdimas Universal Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober (In Press)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v6i2.447

Abstract

Yoga practice is beneficial for bodily health, emotional stability and a calm spirit and is a recommended exercise for the elderly. This Community Service aims to improve the health of the elderly through yoga by revitalizing existing programs through modified movements and easier guidance through yoga cards.The activities were carried out at Prosperous Family Service Center for 10 elderly people with age criteria of 50 to 60 years, without physical impairment. This activity also involved elderly cadres in an effort to ensure the continuity of activities at PPKS. The instruments needed are a chair, a 35 cm bamboo stick as a supporting tool in achieving the target organ being trained. Elderly Yoga exercises are carried out once a week for 4 weeks and practice independently at home using yoga cards that have been made by the Community Service Team. At each meeting, the elderly do yoga exercises for a maximum of approximately 60 minutes, blood pressure checks and interviews are carried out regarding complaints felt before and after doing yoga exercises. The results of elderly people with hypertension show a decrease in blood pressure, both systolic and diastolic, and the physical complaints felt by the elderly decrease and even disappear. PPKS should be able to increase the role of existing elderly cadres to be able to further motivate and revive efforts for elderly health programs, one of which is through Elderly Yoga.