Drugs abuse is a health problem that can make users susceptible to various physical and psychological disorders. For that, drugs user must receive rehabilitation in order to recover. The problem is that the number of abusers participating in the rehabilitation program is still very low.The purpose of this study was to analyze the factors that led to the low participation of drug users in the rehabilitation program using a health belief model approach. The research method used a quantitative approach, this type of survey with a sample of 73 respondents. Respondents in this study are people aged 15-60 years who live in Jakarta and identify as drug users and are not currently participating in the rehabilitation program. Data analysis using factor analysis. The results showed that six factors caused the low participation of drug users in the rehabilitation program, namely the perception of seriousness, self-efficacy, knowledge, susceptibility, perception of barriers, and family support. Based on the loading factor value, the perception of seriousness is most reliable by legal issues (0.857). The self-efficacy factor can trust by the user's confidence to recover from dependence (0.850). Media information (0.815) is the most dominant indicator of the knowledge factor. The perception factor of the susceptibility factor, the susceptibility factor, was used for abusing narcotics (0.877), and the perception factor by the administrative requirement (0.894). ABSTRAKPenyalahgunaan narkotika merupakan masalah kesehatan yang dapat menjadikan penggunanya rentan terhadap berbagai gangguan fisik maupun psikis. Untuk itu, penyalahguna narkotika harus mendapatkan rehabilitasi agar dapat pulih. Permasalahannya adalah jumlah penyalahguna yang ikut dalam program rehabilitasi masih sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya keikutsertaan penyalahguna narkotika dalam program rehabilitasi dengan pendekatan health belief model. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis survey dengan sampel sebesar 73 responden. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat usia 15-60 tahun yang tinggal di wilayah DKI Jakarta dan teridentifikasi sebagai penyalahguna narkotika serta tidak sedang mengikuti program rehabilitasi. Analisis data menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukan terdapat 6 faktor penyebab rendahnya keikutsertaan penyalahguna narkotika dalam program rehabilitasi yaitu faktor persepsi keseriusan, efikasi diri, pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi hambatan, dan dukungan keluarga. Berdasarkan nilai loading factor, persepsi keseriusan paling bisa dijelaskan oleh masalah hukum (0,857). Faktor efikasi diri dapat dijelaskan oleh keyakinan penyalahguna untuk dapat pulih dari ketergantungannya (0,850). Informasi media (0,815) merupakan indikator paling dominan dari faktor pengetahuan. Selanjutnya faktor persepsi kerentanan faktor dijelaskan oleh mudah terpengaruh untuk menyalahgunakan narkotika (0,877), dan Faktor persepsi hambatan dijelaskan oleh syarat administrasi (0,894).