Sri Aningsih
Prodi D.III Kebidanan Akademi Kesehatan Rustida

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Peraturan Desa di Kabupaten Banyuwangi (Studi Kalibaru Wetan, Desa Tampo, dan Desa Kedungringin) Sri Aningsih; Vita Raraningrum; Rizky Dwiyanti Yunita; Asih Mas'ula Rofiqoh
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.721 KB)

Abstract

Pemberdayaan masyarakat di bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemerliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta pra sekolah. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan dan melaksanakan peraturan desa dalam pemberdayaan masyarakat desa untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak di Desa Kalibaru wetan, Desa Kedungringin, Desa Tampo Kabupaten Banyuwangi tahun 2016.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD). Fokus penelitian adalah upaya Pemberdayaan masyarakat (metode diskusi bersama perangkat desa, kader, bidan, tokoh masyarakat dan remaja desa), sehingga tersusunnya peraturan desa.. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling. Lokasi penelitian berada di Desa Kalibaru Wetan, Desa Tampo dan Desa Kedungringin Kabupaten BanyuwangiHasil/output : tersusunnya peraturan desa tentang kesehatan ibu dan anak di 3 desa tersebut yaitu Desa Kalibaru Wetan, Kedungringin, Tampo Kabupaten Banyuwangi. Pada pelaksanaan PERDES KIA terbentuk TIM SIAGA SEHAT DESA (TIM SIGAS) yang terstruktur dan bekerja sesuai dengan tugas masing- masing sehingga pelaksanaan program ini bisa diatasi dengan cepat.Peraturan Desa dalam Kesehatan Ibu dan Anak harus didukung semua stakeholder sesuai dengan job desk terutama TIM SIAGA SEHAT DESA (TIM SIGAS) sehingga tidak ada faktor penghambatnya.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Emesis Gravidarum berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan di BPS Bidan Delima Tegalharjo Glenmore Banyuwangi Tahun 2013 Sri Aningsih; Sylene Meilita Ayu
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 1 No 1 (2014): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.719 KB)

Abstract

Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Kurangnya pengetahuan tentang mual dan muntah dapat menentukan sikap seseorang dalam menanganinya. Tingkat pengetahuan yang kurang mengakibatkan wanita hamil cemas karena mereka tidak tahu cara mengatasinya.Peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif eksploratif dimana variabel penelitiannya adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang emesis gravidarum. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Jumlah populasi 32 responden. Berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi maka ditetapkan besar sampelnya adalah 23 orang, dengan menggunakan teknik consecutive sampling.Hasil penelitian menunjukkan 52% pengetahuan responden tergolong dalam pengetahuan cukup, 65% responden berusia 20-30 tahun, dan 39% responden pendidikannya SMA.Dari hasil penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang emesis gravidarum berdasarkan usia dan tingkat pendidikan, diharapkan agar ibu-ibu hamil lebih rajin memeriksakan kehamilannya supaya mendapatkan informasi dan nasehat dari tenaga kesehatan.Diharapkan agar ibu-ibu hamil lebih meningkatkan pengetahuan tentang emesis gravidarum.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Keterampilan Ibu dalam Perawatan Payudara di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi Sri Aningsih; Kurnia Retno Wulansari; Rizky Dwiyanti Yunita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 2 No 1 (2015): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.875 KB)

Abstract

Asuhan pada ibu nifas bertujuan untuk mendeteksi adanya perdarahan masa nifas,menjaga kesehatan ibu dan bayinya, melakukan skrening secara komprehesif, memberikan pendidikan mengenai laktasi dan perawatan payudara (Nanny, 2005). Berdasarkan data WHO (2000) yang dikutip dari Roesli (2000) pada enam negara berkembang, resiko kematian bayi antara usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas pendidikan kesehatan metode simulasi untuk meningkatkan keterampilan ibu dalam perawatan payudara di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi.Penelitian ini dilakukan di RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi pada bulan Desember 2014 s/d Januari 2015, penelitian ini menggunakan metode penelitian Pra Eksperiment dengan desain penelitian “One Group Pretest- Postest”. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui pada bulan Januari yang ada di ruang nifas RSU Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi. Variabel dalam penelitian ini adalah perawatan payudara ibu menyusui sebelum dan sesudah dilakukan simulasi. Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan check list.Berdasarkan hasil output menunjukkan Nilai t-hitung yang dihasilkan adalah -143.939 pada derajat bebas 49 lebih kecil daripada nilai t-tabel sebesar 2.010 (5%) (lihat tabel sebaran t). nilai sig.2-tailed lebih kecil daripada nilai kritik 0,05 (0,0001 < 0,05) berarti kita dapat menerima H0 dimana pengaruh adalah sama dengan nol, artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan perawatan payudara terhadap ibu nifas. Responden yang merupakan ibu menyusui rata-rata melakukan perawatan payudara dengan benar ketika diberi simulasi pelatihan perawatan payudara, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pelatihan perawatan payudara terhadap ibu nifas.