Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Darurat Moderasi Beragama Di Tengah Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) Abdul Syatar Abdul Syatar; Muhammad Majdy Amiruddin; Arif Rahman; Islamul Haq
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): THE MODERATION OF RELIGION (SINTA 4)
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/kur.v13i1.1376

Abstract

Abstract The purpose of this article is to elaborate on the essence of maintaining religious moderation amid the covid pandemic 19. The social-religious approach was conducted by observing the facts that occur in society. The result indicates that moderate priorities in religion during the covid pandemic 19 became a necessity. Consequently, maintaining personal safety and the wider community should become a priority due to the absence of alternative rather than forcing the will to carry out worship in the mosque or in certain places. Islamic law provides rukhsah when the ummah is not in proper conditions to do such rituals like praying in the mosque. On the other hand, people are required to better understand fiqh in the pandemic of Covid 19 by not leaving conventional fiqh. Adapting the religious moderation during or after the covid pandemic 19 becomes a necessity, especially relations between humans by avoiding and blocking the transmission of the virus in various ways. Acceptance of the new habit caused by covid 19 from various aspects, especially the worship habits of the people should be considered. The principle of avoiding harm is more important than carrying out benefits is one of the ways in Islam to maintain religious moderation. Keywords: Religious Moderation; Pandemic; Corona Virus; Covid 19
Analisis Fatwa MUI tentang Hukum Penyelanggaraan Jenazah Akibat Covid-19 Andi Makkarumpa Sofyan; Arif Rahman
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum MEI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i2.18335

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberi penjelasan tentang hukum penyelanggaraan jenazah  terhadap wabah covid- 19 (studi analaisis fatwa mui nomor 18 tahun 2020) Masalah Utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana pandangan MUI tentang Kasus kematian korban  Covid- 19?, Bagaimana analisis terhadap fatwa MUI Nomor 18 Tahun  2020  tentang pedoman pengurusan jenazah yang terinfeksi Covid-19? Jenis Penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian kualitatif (kualitatif Deskriptif). Adapun sumber data bersifat penelitian kepustakaan (library rescarch). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Normatif yakni penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti.yakni dengan menelaah Fatwa MUI terhadap pengurusan Jenazah yang terinfeksi Covid-19 serta literatur yang relevan dengan judul yang diteliti. Sedangkan metode pengumpulan data yakni dengan cara penelaahan naskah dan studi kepustakaan. Data-data yang dikumpulkan terutama dari buku-buku yang bersifat primer, diikuti kemudian dengan buku-buku pendukung yang bersifat sekunder, dan sebagai pelengkap peneliti juga menggunakan data tersier dalam memberikan penjelasan tentang data primer dan sekunder. Adapun metode pengolahan data yakni dengan meriviu dan memeriksa data, menginterpretasikan data yang terkumpul sehingga dapat digambarkan fenomena yang sedang di teliti. Dengan beberapa tahap lanjutan yakni Identifikasi data, Reduksi data, Editing data Kemudian untuk metode analisis data menggunakan metode Kualitatif Deskriptif yakni  dengan cara memaparkan data-data dari hasil tentang penyelenggaraan Jenazah Covid 19 Menurut fatwa MUI Hasil penelitian dari analisa penulis untuk ,menjawab permasalahan tentang Bagaimana analisis terhadap fatwa MUI Nomor 18 Tahun  2020  tentang pedoman pengurusan jenazah yang terinfeksi Covid-19, sesuai dengan hasil penelitian fatwa MUI Nomor 18 Tahun  2020 Ialah Umat Islam yang wafat karena wabah Covid- 19 dalam pandangan syara' termasuk kategori syahid akhirat dan hak-hak jenazahnya wajib dipenuhi, yaitu dimandikan, dikafani, dishalati, dan dikuburkan, yang pelaksanaannya wajib menjaga keselamatan petugas dengan mematuhi ketentuan-ketentuan protokol medis.          Kata Kunci: Pembatalan Perkawinan, Kelainan Fisik, Tubuh pasangan