Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN INVENTORY MANAGEMENT INSTALASI FARMASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN Marlindasari, Liska
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i1.124

Abstract

Instalasi farmasi merupakan unit penting dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Permintaan akan obat bagi pasien makin meningkat namun kurangnya persediaan yang tidak mencukupi menyebabkan kekosongan obat. Kondisi tersebut berhubungan terhadap kinerja RSUD. Oleh karena itu studi ini dilakukan untuk menganalisis hubungan inventory manajemen terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien di RSUD XYZ dengan jumlah sampel 100 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisoner. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 36,8% responden berpendapat tidak baik tentang inventory Management, 36% mengatakan ragu terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik dan hipotesa diperoleh ada hubungan inventory Management terhadap kualitas pelayanan (p<0,005) dengan indikator paling dominan adalah pengadaan (B=1,343). Mengingat pengadaan adalah variabel yang paling dominan maka perlu dilakukan pengadaan obat yang lebih bervariasi agar mencegah kekosongan obat, meningkatkan bukti fisik seperti menjaga kebersihan dan kenyamanan RSUD, melakukan penyesuaian operasinya dengan teknologi terbaru untuk perspektif internal bisnis dan melakukan pelayanan yang baik untuk perspektif pelanggan.
ANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT RT 01 RW 04 DESA LURAGUNG LANDEUH KECAMATAN LURAGUNG KABUPATEN KUNINGAN MENGENAI OBAT BEBAS TERBATAS DAN OBAT KERAS Cucu Supriyani; Liska Marlinda Sari
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.426 KB)

Abstract

Lack of public knowledge about complete information of medicines can cause errors. Information about drugs would prevent knowledge and understanding in drugs use. This research was done at determine the level of public knowledge about free and limited drugs. This research was conducted in RT 01 RW 04 in Pahing Hamlet, Luragung Landeuh in june-july 2019. This type of research used a survey method which was analyzed descriptively. Data collection by distributing questionnaires to 52 respondents. The questionnaire used was a guttman scale type quesionare and was made in the form of a checklist (√) with 2 answer options. The result of this of this study indicate that the knowladge of the community of RT 01 RW 04 in Pahing Hamlet, Luragung Landeuh village regarding limited free drugs and Hard drugs includes the less knowledge category (55.52%)
EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI APOTEK XYZ SADAMANTRA Yolan Dasari; Liska Marlinda Sari
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 5 No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2 September 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v5i2.140

Abstract

kefarmasian adalah sebuah pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang terkait dengan sediaan farmasi dengan maksud untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Evaluasi Pelayanan Kefarmasian Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Apotek XYZ Sadamantra. Dengan 5 parameter kepuasan yaitu kehandalan, ketanggapan, keyakinan, empati, dan bukti fisik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif , teknik pengmbilan sampel dalam penelitian ini meggunakan teknik acidental sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada 100 responden yang ada di Apotek XYZ Sadamantra pada bulan Juni 2020, kuesioner kemudian dianalisis dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan analisis statistik diperoleh sebanyak 88.4 % responden menyatakan puas akan pelayanan petugas yang ada di apotek dan selebihnya menyatakan tidak puas. Hasil dari penelitian ini yang diuji secara bersamaan menunjukan faktor yang paling berpengaruh kepuasan pasien di Apotek XYZ termasuk kedalam katagori baik karena responden menjawab dengan benar > 80 %.
STUDI ETNOFARMASI TUMBUHAN YANG BERKHASIAT OBAT DI DESA CIMAHI KABUPATEN KUNINGAN Fahrurizal Zildzian; Liska Marlinda Sari
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i1.163

Abstract

Etnofarmasi adalah bagian dari ilmu farmasi yang mempelajari penggunaan obat dan cara pengobatan yang dilakukan oleh etnik atau suku bangsa tertentu, ruang lingkup etnofarmasi meliputi obat serta cara pengobatan menggunakan bahan alam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang ada dimasyarakat desa cimahi kabupaten Kuningan sebagai obat serta mengetahui bagian tanaman yang digunakan, cara penggunaan, dan khasiatnya. Jenis penelitian ini adalah observasi partisipan dan metode kualitatif dan semi kuantitatif serta teknik purposive sampling dan snowball sampling terhadap 11 informan. Hasil penelitian diperoleh 21 jenis tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat desa Cimahi kabupaten Kuningan, serta diperoleh 32 ramuan resep tradisional yang digunakan oleh masyarakat desa Cimahi kabupaten Kuningan. Bagian tumbuhan yang paling besar digunakan adalah daun dengan persentase sebesar 50%. Kemudian cara penggunaan yang paling sering dilakukan yaitu direbus dengan persentase sebesar 65.62%, serta khasiat tumbuhan yang digunakan adalah untuk mengobati 22 jenis penyakit yaitu wasir, mual, darah tinggi, kolesterol, mimisan, luka bakar, sariawan, diare, sakit mata, demam, asma, daya tahan tubuh, luka infeksi, batuk, asam urat, nafsu makan, maag, flu, sakit perut, sakit tenggorokan, myeri haid, nyeri sendi.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN BALITA DIARE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI – MARET TAHUN 2020 Yakobus Supandi; Liska Marlinda Sari
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i1.165

Abstract

Diare merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian diseluruh dunia. Diare telah menyerang jutaan jiwa pertahun dan menyerang semua usia. Dari keseluruhan kejadian diare, sebagian besar penderita adalah anak-anak. Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya infeksi oleh bakteri dan virus. Pengobatan pada kasus diare dapat memberikan efek samping yang tidak diinginkan dan dapat mengakibatkan resistensi pada terapi yang menggunakan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan dan pemilihan jenis antibiotik pada pasien anak di ruang rawat inap Rumah Sakit X periode Januari – Maret 2020. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dengan jumlah sampel 56 kasus yang terdiagnosa diare. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien balita umur 1-5 tahun yang terdiagnosa diare dan mendapatkan terapi antibiotik. Data diambil dari rekam medis pasien dan di analisis meliputi karakteristik pasien, karakteristik obat dan evaluasi penggunaan antibiotik. Hasil penelitian untuk evaluasi penggunaan antibiotik diperoleh hasil 81,8% untuk tepat obat dan 88,9% untuk kategori tepat dosis.
ANALISIS EFEKTIVITAS TERAPI DAN EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIBIOTIK PASIEN RAWAT INAP GASTRITIS DENGAN PENDEKATAN COST EFFECTIVE ANALISIS DI PUSKESMAS X Sugri Fadiah; Liska Marlinda Sari
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i1.169

Abstract

Gastritis menjadi salah satu gangguan pencernaan yang dialami masyarakat karena pola makan yang tidak sesuai atau dengan makanan yang terlalu pedas, sehingga produksi asam lambung tidak terkontrol. Cost Effectiveness Analysis (CEA) adalah tipe analisis yang membandingkan biaya suatu intervensi dengan beberapa ukuran non-moneter, dimana pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Penelitian ini untuk menghitung perbandingan effektivitas hasil terapi dan effektivitas biaya terapi antibiotik pasien gastritis rawat inap di PUSKESMAS dengan menggunakan perhitungan Average Cost-Effectiveness ratio (ACER) berdasarkan Cost Effectiveness Analysis, menggunakan metode purposive sampling, sehingga dapat diketahui terapi antibiotik yang paling Cost-Effective. Jadi kesimpulan dari penelitian ini nilai ACER dari Amoxicillin yaitu Rp.147.696, nilai ACER dari Cotrimoxazole yaitu Rp.287.261, nilai ACER dari Ceftriaxone Rp.366.628. Nilai ICER hasil dari perbandingan antara Antibiotik Ceftriaxone dengan Antibiotik Amoxicillin yaitu Rp.-1.807, dan antibiotik yang paling cost-efective adalah yang memiliki nilai ACER yang paling rendah yaitu antibiotik amoxicillin.
ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTARA METFORMIN DAN GLIQUIDON PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X PERIODE 2020 Liska Marlinda Sari; Wiwin Widia
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 September 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i2.277

Abstract

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis dimana organ pankreas tidak memproduksicukup insulin atau ketika tubuh tidak efektif dalam menggunakannya.Analisis yang membandingkan biaya suatu intervensi dengan beberapa ukuran dimana pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Penelitian ini menghitung perbandingan effektivitas hasil terapi dan efektifitas biaya terapi metformin dan gliquidon pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit X dengan menggunakan perhitungan Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER) berdasarkan Cost Effectiveness Analysis, menggunakan metode purposive sampling, sehingga dapat diketahuilah terapi antdiabetika oral yang paling effective.Sampel penelitian pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani pengobatan rawat jalan selama 3 bulan berturut-turut di instalasi rawat jalan Rumah Sakit X periode 2020 dan sesuai dengan kriteria inklusi diperoleh 24 data pasien. Hasil Perhitungan persentase efektifitas terapiyaitu gliquidon mendapatkan efektivitas mencapai 100%, sedangkan penggunaan metformin mencapai 89%. Hasil perhitungan ACER menunjukkan bahwa nilai ACER yang paling rendah yaitu obat antidiabetik metfromin yaitu RP. 3.393.Nilai ICER(Incremental Cost Effectiveness Ratio) dari hasil perbandingan antara metformin dan gliquidon yaitu Rp. 6.272.
HUBUNGAN INVENTORY MANAGEMENT INSTALASI FARMASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN Liska Marlindasari
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i1.124

Abstract

Instalasi farmasi merupakan unit penting dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Permintaan akan obat bagi pasien makin meningkat namun kurangnya persediaan yang tidak mencukupi menyebabkan kekosongan obat. Kondisi tersebut berhubungan terhadap kinerja RSUD. Oleh karena itu studi ini dilakukan untuk menganalisis hubungan inventory manajemen terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien di RSUD XYZ dengan jumlah sampel 100 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisoner. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 36,8% responden berpendapat tidak baik tentang inventory Management, 36% mengatakan ragu terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik dan hipotesa diperoleh ada hubungan inventory Management terhadap kualitas pelayanan (p<0,005) dengan indikator paling dominan adalah pengadaan (B=1,343). Mengingat pengadaan adalah variabel yang paling dominan maka perlu dilakukan pengadaan obat yang lebih bervariasi agar mencegah kekosongan obat, meningkatkan bukti fisik seperti menjaga kebersihan dan kenyamanan RSUD, melakukan penyesuaian operasinya dengan teknologi terbaru untuk perspektif internal bisnis dan melakukan pelayanan yang baik untuk perspektif pelanggan.
HUBUNGAN PENGELOLAAN OBAT INSTALASI FARMASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA RSUD XYZ Liska Marlindasari; MGS Aritonang; Tedy Herdiana
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 4 No 1 (2020): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/bjp.v4i1.284

Abstract

The implementation of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN, National HealthInsurance) program has increased drug demand. However, a lack of inventory isknown to have caused drug stock-out that affected hospital performance. In thisdescriptive analytic study a cross sectional approach was used and 100 patientswere taken as a random sample. Primary data were obtained through structuredquestionnaire interviews and analyzed using multiple logistic regression tests. Ingeneral, the results of the study showed: 36.8% of respondents thought that thequality of Pengelolaan Obat was not good, 36.0% were doubtful about thequality of health services, and 41.0% agreed that the performance of XYZDistrict Hospital was good. Pearson's correlation test results showed there wasa relationship between Pengelolaan Obat and service quality (p <0.05, 95% CI)with procurement as the most dominant indicator (B = 1.343). In addition, thereis a relationship between service quality and performance (p <0.05, 95% CI),with physical evidence as the most dominant indicator (B = 1.299) and betweenPengelolaan Obat and performance (p <0.05, 95% CI ), with internal business(B = 1,239) and customers (B = 1,012) as the most dominant factor.
Analisa Pemberian Azitromicin Sebagai Obat COVID-19 pada Pasien Terkonformasi Positif di Indonesia Kusno Haryanto; Liska Marlinda Sari
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 5 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3746.594 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v2i5.369

Abstract

Antibiotics are given to corona patients if the doctor feels it is necessary because the patient is infected by certain bacteria. For example, a coronavirus patient is exposed to bacterial pneumonia. One type of antibiotic on the market is Azithromycin. Azithromycin is currently widely available in pharmacies such as in the Jakarta area. It is possible to increase the sales turnover of pharmacists only to the extent of selling the drug without educating consumers. The initial step to overcome the rampant sales of Azithromycin which is allegedly being sold freely among the public is to conduct a survey on the distribution of Azithromycin in pharmacies in DKI Jakarta, which is one of the barometer areas in handling COVID-19 in Indonesia. The aims of this study were: 1) to determine the availability of Azithromycin in pharmacies in the DKI Jakarta area; 2) to find out how much the public's demand for Azithromycin is in pharmacies in the DKI Jakarta area; 3) to know the public's understanding of the use and impact of using Azithromycin; 4) knowing whether or not there is education given by pharmacists to the community regarding the use and impact of using Azithromycin. The sample studied was 200 respondents in the Jakarta area who stated that they had bought Azithromycin in handling COVID-19. Data analysis used multiple linear regression. The results of the study concluded: 1) Public understanding of antibiotics and information on drug administration by pharmacists have a negative relationship towards the spread of Azithromycin, which means that if public understanding of antibiotics and information on drug administration by pharmacists has a low value, it will encourage an increase in distribution. Azithromycin in the community; 2) The correlation between public understanding of antibiotics and information on drug administration by pharmacists with the distribution of Azithromycin has a fairly strong category; 3) Public understanding of antibiotics and information on drug administration by pharmacists have a very significant influence on the distribution of Azithromycin.