Agustiansyah Agustiansyah
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN MUTU BENIH SEMBILAN VARIETAS KEDELAI (Glycine max[L.] Merrill) YANG DITANAM DI LAHAN SAWAH MUSIM KEMARAU Aditya Kuncahyo; Agustiansyah Agustiansyah; Ermawati Ermawati; Eko Pramono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v7i2.3257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, produksi, dan mutu benih sembilan varietas kedelai yang ditanam di lahan sawah musim kemarau. Penelitian dilaksanakan pada Juni sampai September 2017 di lahan sawah Desa Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah Lampung Tengah dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna dengan perlakuan sembilan varietas kedelai yang terdiri dari Varietas Anjasmoro, Grobogan, Burangrang, Dena-1, Devon-1, Argomulyo, Gema, Dering-1, dan Wilis. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperolah 27 satuan percobaan. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett, sifat kemenambahan data diuji dengan Uji Tukey, dan jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam. Pemisahan nilai tengah menggunakan uji perbandingan kelas pada taraf á = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sembilan varietas menunjukkan perbedaan pada pertumbuhan, produksi dan mutu benih kedelai yang ditanam di lahan sawah musim kemarau. Varietas berumur dalam (Anjasmoro) menghasilkan pertumbuhan, dan produksi yang lebihbaik daripada varietas berumur sedang dan genjah dilihat dari bobot kering berangkasan sebesar 45,46 gram dan bobot biji per tanaman 50,81 gram. Mutu benih varietas berumur dalam (Anjasmoro) lebih rendah daripada varietas berumur sedang dan genjah, tetapi masih menunjukkan mutu yang tinggi dengan persentase daya berkecambah lebih dari 80%. Varietas berumur sedang menghasilkan bobot kering berangkasan 43,9 gram dan bobot biji per tanaman 50,41 gram lebih baik daripada varietas berumur genjah dengan bobot kering berangkasan 34,3 gram, dan bobot biji per tanaman 42,96 gram. Pada varietas berumur sedang Varietas Burangrang menunjukkan pertumbuhan dan produksi terbaik dengan bobot kering berangkasan sebesar 48,58 gram dan bobot biji per tanaman 53,06 gram, sedangkan pada varietas berumur genjah Varietas Dena-1 menunjukkan pertumbuhan dan produksi terbaik dilihat dari bobot kering berangkasan sebesar 40,35 gram dan bobot biji pertanaman 51,90 gram.
PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI DAN PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, PRODUKSI DAN MUTU BENIH PADI DI LAPANG Agustiansyah Agustiansyah; Satriyas Ilyas; Sudarsono Sudarsono; Muhammad Machmud
JURNAL AGROTROPIKA Vol 17, No 2 (2012): Agrotropika Vol.17 No.2 2012
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.57 KB) | DOI: 10.23960/ja.v17i2.4284

Abstract

Biological agents is believed to function as fitostimulators, biofertilizers, and biopesticides. These capabilities have been widely reported by researchers on various crops. Application these agents to rice plants had not been widely reported, particu-larly in Indonesia. The purpose of this study was to determine the effect of seed treatment with rhizobacteria and use of fertilizer P on plant growth, seed quality in the field. The study experiments that were conducted in Research Station of Indonesian Rice Research Institue, Sukamandi, West Java. The experimental results show that P fertilizer application at the rate of 50 kg ha-1 produced plant height, number of tillers, number of pithy grains, and total number of grains per panicle better than that 100 kg ha-1.. Seed treatments by immersion in a mixture of P. diminuta A6 + B. subtilis 5/B) with or without matriconditioning increased plant height and num-ber of tillers. Seed treatment with matriconditioning + biological agents increased the number of grains and total number of grains. All the seed treatments and P fertilizer applications no significantly affected the physi-ological quality of seed yield, but reduced population of Xanthomonas oryzae pv.oryzae (Xoo) in the seeds. Keywords: bactericide, biofertilizer, biopesticide, seed patologis quality