I Gede Swibawa
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KETERJADIAN PENYAKIT TERSEBAB JAMUR PADA HAMA PENGGEREK BUAH KOPI (Pbko) DI PERTANAMAN KOPI AGROFORESTRI Juwita Suri Maharani; F. X. Susilo; I Gede Swibawa; Joko Prasetyo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.358 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterjadian penyakit tersebab jamur pada hama penggerek buah kopi (Pbko) di pertanaman kopi agroforestri di Sumber Jaya, Lampung Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei (sigi). Survei atau pengambilan sampel buah kopi dilakukan di areal perkebunan kopi rakyat yang ditanam dengan sistem agroforestri yaitu agroforestri sederhana dan agroforestri kompleks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterjadian penyakit tersebab jamur Pbko pada sampel buah kopi dari pohon di agroforestri kompleks lebih tinggi (45,8%) dibandingkan dengan agroforestri sederhana (27,2%). Keterjadian penyakit tersebab jamur Pbko pada buah kopi di tanah lebih tinggi dibandingkan dengan yang masih berada di pohon, baik pada sistem agroforestri kompleks (65,3% vs 45,8%) maupun pada agroforestri sederhana (61,3 vs 27,2%).
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN MULSA TERHADAP POPULASI NEMATODA PARASIT TUMBUHAN DARI AKAR DAN TANAH PADA PERTANAMAN TEBU RATOON-III Ni W. D. Lestari; I Gede Swibawa; Solikhin Solikhin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemulsaan pada tanaman tebu terhadap populasi nematoda parasit tumbuhan ketika pertanaman periode ratoon-III. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman tebu milik PT Gunung Madu Plantations (GMP), Lampung Tengah dari bulan Maret sampai dengan September 2014. Satuan percobaan berupa petak 25 m x 40 m disusun menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) dengan lima kelompok. Sistem olah tanah sebagai petak utama terdiri dari dua taraf yaitu tanpa olah tanah dan olah tanah intensif, sementara pemulsaan sebagai anak petak terdiri dari pemberian mulsa bagas 80 ton/ha dan tanpa mulsa. Sampel tanah dan akar diambil ketika tebu berumur 7 dan 10 bulan, nematoda dari tanah diekstraksi dengan metode penyaringan dan sentrifugasi menggunakan larutan gula, sementara nematoda dari akar diekstraksi menggunakan metode Baermann yang dimodifikasi. Nematoda diidentifikasi sampai pada tingkat genus berdasarkan ciri morfologinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 19genus nematoda parasit tumbuhan yang berasosiasi dengan pertanaman tebu di PT GMP. Populasi seluruh nematoda dan tiap genus parasit tumbuhan tidak dipengaruhi oleh perlakuan olah tanah dan pemulsaan ketika tebu berumur 7 bulan, kecuali genus Tylenchus dan Paratylenchus yang dipengaruhi sistem olah tanah. Populasi seluruh nematoda dan beberapa parasit tumbuhan dipegaruhi secara independen oleh perlakuan olah tanah dan pemulsaan ketika tebu umur 10 bulan. Ketika tebu berumur 10 bulan populasi seluruh nematoda lebih tinggi pada lahan tanpa olah tanah daripada lahan dengan olah tanah intensif. Populasi seluruh nematoda pada lahan yang diberi mulsa lebih tinggi daripada lahan tanpa mulsa. Populasi genus Helicotylenchus lebih tinggi pada lahan dengan olah tanah intensif, tetapi genus Tylenchus, Hoplolaimus, Xiphinema, Tricodorus, dan Criconemella lebih tinggi pada lahan tanpa olah tanah. Populasi genus Hemicriconemoides lebih tinggi pada lahan dengan mulsa, tetapi genus Radopholus lebih tinggi pada lahan tanpa mulsa.
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PENGELOLAAN GULMA TERHADAP POPULASI NEMATODA PARASIT TUMBUHAN PADA TANAMAN UBI KAYU DI KEBUN PERCOBAAN FAKULTAS PERTANIAN UNILA Widiana Eka Wati; I Gede Swibawa; Solikhin Solikhin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.788 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i3.1963

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan pengelolaan gulma serta interaksinya terhadap populasi nematoda parasit tumbuhan pada pertanaman ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Lapangan Terpadu Universitas Lampung dari bulan April sampai dengan Oktober 2014. Satuan percobaan berupa petak 4 m x 4 m dirancang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial (2x2) dengan sistem olah tanah sebagai faktor pertama dan pengelolaan gulma sebagai faktor kedua, dengan empat ulangan (kelompok). Sistem olah tanah terdiri dari dua taraf, yaitu olah tanah minimum dan olah tanah intensif. Pengelolaan gulma terdiri dari 2 taraf, yaitu gulma dikendalikan dengan aplikasi herbisida dengan bahan haktif glfosat dan 2,4 D dan gulma dikendalikan secara manual tanpa aplikasi herbisida. Sampel tanahdiambil ketika ubi kayu berumur 0 bulan sebelum tanam (0 BST) dan 3 bulan setelah tanam (3 BST). Nematoda diekstraksi menggunakan metode penyaringan dan sentrifugasi menggunakan larutan gula, kemudian diidentifikasi sampai pada tingkat genus berdasarkan ciri morfologinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa populasi seluruh nematoda dan nematoda parasit tumbuhan dipengaruhi oleh perlakuan sistem olah tanah ketika tanaman ubi kayu berumur 0 BST, tetapi populasi tersebut tidak dipengaruhi perlakuan olah tanah ketika tanaman ubi kayu berumur 3 BST. Populasi genus Radopholus dipengaruhi olehperlakuan sistem olah tanah ketika tanaman ubi kayu berumur 0 BST, dan populasi genus Hoplolaimus dipengaruhi oleh perlakuan sistem olah tanah ketika tanaman ubi kayu berumur 3 BST. Populasi seluruh nematoda, nematoda parasit tumbuhan, dan genus nematoda parasit tumbuhan tidak dipengaruhi oleh perlakuan pengelolaan gulma dan interaksinya dengan perlakuan sistem olah tanah baik ketika tanaman ubi kayu berumur 0 BST maupun ketika tanaman ubi kayu berumur 3 BST.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PENGELOLAAN GULMA TERHADAP KELOMPOK MAKAN KOMUNITAS NEMATODA TANAH PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI LABORATORIUM LAPANGAN TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG Wika Ma’rifatul Fitriyah; I Gede Swibawa; Solikhin Solikhin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.021 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i2.1864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan pengelolaan gulma serta interaksinya terhadap kelimpahan dan keragaman nematoda tanah pada pertanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Lapangan Terpadu Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan Juli 2014. Satuan Percobaan berupa petak 4 m x 4 m disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) faktorial (2x2) dengan empat kelompok. Faktor pertama adalah sistem olah tanah terdiri dari olah tanah intensif dan olah tanah minimum, faktor kedua adalah pengelolaan gulma terdiri dari gulma dikendalikan dengan dibabat dan gulma dikendalikan dengan herbisida berbahan aktif glifosat dan 2,4 D. Sampel tanah diambil ketika tanaman jagung berumur 10 dan 98 hst dengan metode sampling acak sistematik menurut arah diagonal dalam petak satuan percobaan. Ekstraksi nematoda menggunakan metode penyaringan bertingkat dan sentrifugasi dengan larutan gula dannematoda difiksasi menggunakan larutan Golden X. Nematoda diidentifikasi sampai tingkat genus berdasarkan ciri morfologinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 52 genus nematoda yang berasosiasi dengan pertanaman jagung yang terbagi dalam lima kelompok makan yaitu nematoda parasit tumbuhan, nematoda pemakan bakteri, nematoda omnivora, nematoda pemakan jamur dan nematoda predator. Sistem olah tanah nyata berpengaruh terhadap kelimpahan nematoda pemakan bakteri ketika tanaman jagung berumur 10 dan 98 hst. Sistem olah tanah nyata berpengaruh terhadap kelimpahan seluruh nematoda, nematoda parasit tumbuhan, dan nematoda omnivora ketika tanaman jagung berumur 98 hst. Pengelolaan gulma dan interaksinyadengan sistem olah tanah tidak nyata mempengaruhi kelimpahan kelompok makan komunitas nematoda tanah ketika tanaman jagung berumur 10 maupun 98 hst.