Nur Afni Afrianti
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH EFFLUENT SAPI TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA LAHAN ULTISOL DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE LAMPUNG TENGAH Jamal Hamdan Sanjaya; Afandi Afandi; Nur Afni Afrianti; Hery Novpriansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.092 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1913

Abstract

Effluent sapi adalah pupuk organik tanah yang berasal dari limbah cair campuran kotoran sapi padat, urin, air dan sisa kandang lainnya. Kandungan unsur kimia yang terdapat pada effluent sapi diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian effluent sapi terhadap beberapa sifat fisik dan kimia tanah pada ultisol di PT Great Giant Pineapple. Hipotesis yang diajukan yaitu pemberian effluent sapi memberikan pengaruh positif dan semakin tinggi taraf perlakuan yang diberikan semakin besar pengaruhnya dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga bukan November 2014 pada lahan Ultisol di PT Great Giant Pineapple lokasi 90A. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor perlakuan penelitian yaitu effluent sapi dengan taraf perlakuan 0 lha -1 , 200.000 lha -1 , 300.000 lha -1 , dan 450.000 lha -1 . Variabel pengamatan sifat fisik meliputi stabilitas agregat tanah dan kekuatan tanah, sedangkan sifat kimia meliputi pH tanah H 2 O, C-Organik, N-Total serta Nisbah C/N. Data yang diperoleh dari hasil analisis laboratorium kemudian dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT pada taraf = 0,05. Data tersebut kemudian juga diharkatkan berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkanbahwa aplikasi effluent sapi berpengaruh positif dalam memperbaiki stabilitas agregat tanah dan pH tanah, namun tidak berpengaruh terhadap C-Organik, N-Total, maupun nisbah C/N tanah. Aplikasi effluent sapi sampai dengan taraf 450.000 l ha -1 masih cukup rendah dan belum efisien untuk meningkatkan C-Organik, N-Total, maupun nisbah C/N tanah.
PENGARUH APLIKASI IRIGASI AWAL TERHADAP HASIL PRODUKSI DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max)PADA TANAH ULTISOL DI KEBUN PERCOBAAN BPTP LAMPUNG SELATAN Pri Angga Tri Atmaja; Afandi Afandi; Nur Afni Afrianti; Didin Wiharso
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.552 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i3.2926

Abstract

Tanaman kedelai memegang peranan penting dalam sektor pertanian, terutama di sektor pangan dan industri.Ketahanan varietas yang dibudidayakan terhadap kekeringan dan terhadap organisme pengganggu tanaman juga sangat berpengaruhterhadap produksi tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mengetahui pengaruh aplikasi irigasi dengan volume yang berbeda dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, (2) untuk mengetahui varietas yang lebih unggul saat dilakukan penanaman pada musim kemarau dengan perlakuan irigasi yang berbeda, dan (3) untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara irigasi dengan penggunaan varietas kedelai yang berbeda terhadap produktivitas tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan BPTP,Kec. Tegineneng,Kab. Lampung Selatan, Provinsi Lampung dari 19 September 2014 hingga 21 Januari 2015dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)dengan 2 faktor perlakuan, faktor pertama yaitu 2 perbedaanlama waktu irigasi; 3 hari sekali (I 1 ) dan 6 hari sekali (I 2 ) dengan jumlah pemberianair 40 liter per plot dan faktor kedua yaitu 2 varietas kedelai; Tanggamus (V 1 ) dan Anjasmoro (V 2 ). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat total 12 plot percobaan dengan luasan wilayah per plot 2 x 2 m. Sistem irigasi 3 hari sekali dapat meningkatkan tinggi tanaman, total jumlah polong, dan bobot 100 butir kedelai, sedangkan sistem irigasi 6 hari sekali dapat meningkatkan jumlah cabang reproduktif dan mempercepat umur panen kedelai. Penggunaan varietas Tanggamusdapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang reproduktif, total jumlah polong, bobot 100 butir dan mempercepat umur panen kedelai jika dibandingkan dengan penggunaan varietas Anjasmoro.Sistem irigasi 3 hari sekali dengan varietas Tanggamus dapat meningkatkan tinggi tanaman, total jumlah polong, dan bobot 100 butir kedelai, sedangkan sistem irigasi 6 hari sekalidengan varietas Tanggamus dapat meningkatkan jumlah cabang reproduktif dan mempercepat umur panen kedelai.