Muhajir Utomo
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEK SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN HERBISIDA TERHADAP KARBON TERSIMPAN DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) MUSIM TANAM KE- 3 Tartila Fajar Masryfah; Irwan Sukri Banuwa; Henrie Buchari; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.133 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) sistem olah tanah pada lahan pertanaman jagung terhadap C tersimpan di atas permukaan tanah; (2) pemberian herbisida pada pertanaman jagung terhadap Ctersimpan di atas permukaan tanah; (3) interaksi anara sistem olah tanah dan pemberian herbisida terhadap C tersimpan di atas permukaan tanah. Penelitian ini dilaksanakan padaOktober 2016 sampai Februari 2017 diLaboratorium Lapang Terpadu danLaboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Rancanganyang digunakan yaitu rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) pada dua faktor perlakuan yaitu sistem olah tanah dan pemberian herbisida dengan empat kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Biomassa gulma dan serasah, C-tersimpan gulma dan serasah, dan produksi tanaman jagung pada olah tanah minimum tidak berbeda dibandingkan olah tanah penuh, tetapi pada biomassa tanaman,biomassa total di atas permukaan tanah, C-tersimpan tanaman, C-tersimpan total di atas permukaan tanah dan serapan karbon berbeda;(2)Biomassa tanaman, biomassa total di atas permukaan tanah dan C-tersimpan tanaman pada perlakuan pemberian herbisida tidak berbeda dibandingkan tanpa pemberian herbisida, tetapi pada biomassa gulma dan serasah, C-tersimpan gulma dan serasah, C-tersimpan total di atas permukaan tanah, serapan karbon, dan produksi tanaman jagung; (3)Tidak ada interaksi yang terjadi antara perlakuan sistem olah tanah dan herbisida terhadap biomassa tanaman, biomassa gulma dan serasah, biomassa total di atas permukaan tanah, C-tersimpan tanaman, C-tersimpan gulma dan serasah, C-tersimpan total di atas permukaan tanah, serapan karbon, dan produksi tanaman jagung.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN HERBISIDA TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) MUSIM TANAM KE-3 Maksum Amin Jauhari; Irwan Sukri Banuwa; Afandi Afandi; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.982 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i3.2929

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) sistem olah tanah terhadap aliran permukaan dan erosi yang terjadi di lahan pertanaman jagung; (2) pemberian herbisida terhadap aliran permukaan dan erosi yang terjadi di lahan pertanamanjagung; (3) interaksi antara sistem olah tanah dan pemberian herbisida terhadap aliran permukaan dan erosi yang terjadi di lahan pertanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan Februari 2017 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan. Faktor yang pertama adalah sistem olah tanah dan faktor kedua adalah pemberian herbisida, perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aliran permukaan, erosi, tinggi tanaman, bobot basah gulma, bobot basah brangkasan tanaman dan produksi tanaman jagung pada olah tanah minimum tidak berbeda dibandingkan dengan olah tanah penuh; (2) aliran permukaan dan erosi pada perlakuan pemberian herbisida tidak berbeda dibandingkan dengan tanpa pemberian herbisida, tetapi pemberian herbisida nyata lebih baik pada komponen tinggi tanaman, bobot basah gulma, bobot basah brangkasan dan produksi tanaman jagung; (3) Tidak ada interaksi yang terjadi antara perlakuan sistem olah tanah dan herbisida terhadap aliran permukan dan erosi, tinggi tanaman, bobot basah gulma, bobot basah brangkasan tanaman dan produksi tanaman jagung.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME TANAH (C-MIK) PADA PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) TAHUN KE-2 DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG Tabroni Tabroni; Sri Yusnaini; Ainin Niswati; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.103 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2605

Abstract

Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan yang umumnya dianggap wajib dalam berbudidaya tanaman yang dapat dilakukan secara olah tanah minimum (OTM), olah tanah intensif (OTI) maupun tanpa olah tanah (TOT). Sementara itu, aplikasi herbisida umumnya dilakukan guna meminimalisir pertumbuhan gulma yang merupakan pesaing tanaman dalam memanfaatkan ruang, cahaya, air dan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu, mengetahui pengaruh aplikasi herbisida terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu, dan mengetahui pengaruh antara interaksi sistem olah tanah dan pengaplikasian herbisida terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampungdengan menggunakan petak pertanaman ubi kayu di tanah ultisols sejak September 2014-Mei 2015 (musim tanam tahun kedua) dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri atas empat ulangan dengan empat satuan percobaan untuk tiap ulangannya. Perlakuan yang diterapkan terdiri atas 2 faktor, faktor pertama adalah sistem olah tanah secara minimum (T0)dan intensif (T1), sedangkan faktor kedua adalah aplikasi herbisida yaitu tanpa penggunaan herbisida (H0) dan dengan penggunaan herbisida (H1) yang disemprotkan 3 bulan setelah tanam dan 6 bulan setelah tanam. Pengolahan tanah baik secara intensif maupun minimum tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C- mik) pada petak pertanaman ubi kayu musim kedua.Begitu pula dengan pengaplikasian herbisida yang juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik), sehingga tidak terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi herbisida yang diterapkan pada petak pertanaman ubi kayu musim kedua terhadap karbon mikroorganisme tanah (C-mik).
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TERHADAP RESPIRASI RIZOSFER DAN NON RIZOSFER PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Erwinda Meriko; Muhajir Utomo; Henrie Buchari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.423 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2104

Abstract

Kehilangan karbon di sektor pertanian disebabkan oleh cara praktik budidaya yang tidak berkelanjutan. Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanpa olah tanah dan pemupukan nitrogen terhadap respirasi rizosfer dan non rizosfer. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan disusun scara faktorial dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sistem olah olah tanah (T) yaitu T0= tanpa olah tanah, T1= olah tanah intensif, faktor kedua adalah dosis pupuk Nitrogen (N), yaitu N0= 0 kg N ha-1, N1= 100 kg N ha-1. Pengamatan dilakukan pada 2 tempat yaitu pada rizosfer dan tanah yang dibatasi oleh paralon yang disebut sebagai non rizosfer yang dilakukan pada -7, 2, 9 hari setelah olah tanah (HSO). Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett dan additifitas data diuji dengan uji Tukey. Apabila asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan uji perbedaan nilai tengah menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respirasi rizosfer dan non rizosfer pada sistem tanpa olah tanah lebih rendah dari sistem olah tanah intensif dan respirasi rizosfer pada pemupukan 100 kg N ha-1 lebih tinggi dari pemupukan 0 kg N ha-1. Interaksi pada respirasi non rizosfer antara sistem olah tanah dan pemupukan N terjadi pada -7 dan 2 HSO.