Agus Karyanto
Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI PADA PERTUMBUHAN SEEDLING MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Tia Nur Nabila; Rugayah Rugayah; Agus Karyanto; Setyo Widagdo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4424

Abstract

Bibit manggis (Garcinia mangostana L.) yang berasal dari biji lebih diminati dibandingkan dari sambung pucuk karena memiliki struktur tanaman yang kokoh dan akar primer yang kuat.  Namun demikian, pertumbuhan awal seedling manggis tergolong lambat akibat minimnya akar-akar lateral.  Oleh karena itu perlu diupayakan cara untuk mempercepat pertumbuhan seedling manggis.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan seedling manggis dengan penggunaan zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah dengan berbagai konsentrasi.  Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Oktober 2018 hingga Maret 2019.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal tidak terstruktur dengan perlakuan yaitu, ekstrak bawang merah pada konsentrasi 250, 500, dan 750 g/L dan ekstrak kecambah pada konsentrasi 100, 200, dan 300 g/L.  Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan dilakukan pemisahan nilai tengah dengan uji orthogonal kontras pada taraf nyata 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kecambah konsentrasi 100 g/L menghasilkan panjang akar primer lebih panjang dan jumlah akar sekunder lebih banyak dibandingkan konsentrasi 200 dan 300 g/L.  Pemberian ekstrak bawang merah konsentrasi 500 g/L secara agronomis lebih meningkatkan pertumbuhan tajuk (diameter batang dan luas daun) dibandingkan konsentrasi 250 dan 750 g/L.
APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN PUPUK NPK UNTUK MERANGSANG PEMBUNGAAN PADA TANAMAN SPATIFILUM (Spathiphyllum wallisii Regel) Rugayah Rugayah; Antika Sari; Agus Karyanto; Sarno Sarno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.6236

Abstract

Spatifilum (Spathiphyllum wallisii) merupakan tanaman hias yang mampu menarik minat masyarakat karena memiliki bunga berwarna putih, daun hijau mengkilap, dan kemampuannya untuk membuang racun udara dalam ruangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menghasilkan tanaman spatifilum yang memiliki penampilan lebih menarik dengan pembungaan terus-menerus melalui pemberian pupuk N, P, K dan paklobutrazol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio pupuk N, P, K dan pengaruh pemberian paklobutrazol terhadap pembungaan tanaman spatifilum. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada September 2020 hingga Februari 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial yang terdiri dari dua faktor (3 x 2) dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian rasio pupuk N, P, K dan faktor kedua yaitu pemberian paklobutrazol. Data dianalisis dengan uji F lalu apabila signifikan dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk N, P, K meningkatkan tingkat kehijauan daun dan perlakuan pemberian paklobutrazol mempersempit luas daun. Pemberian pupuk N, P, K (1:1:2) menunjukkan kecenderungan waktu muncul kuncup bunga lebih cepat, jumlah bunga lebih banyak, dan ketahanan bunga lebih lama dibandingkan dengan pupuk N, P, K (1:2:1) dan tanpa pupuk. Pemberian paklobutrazol 400 mg/l membuat ukuran daun lebih kecil, waktu muncul kuncup bunga yang lebih cepat, jumlah bunga yang lebih banyak, panjang tangkai bunga yang lebih pendek, dan ketahanan bunga yang lebih lama dibandingkan dengan tanpa paklobutrazol. Hasil pada penelitian ini tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan tersebut.
KERAGAMAN, HERITABILITAS, KORELASI, DAN ANALISIS LINTAS KARAKTER DAUN DAN BUAH PADA CABAI MERAH KERITING (Capsicum Annuum L.) GENERASI M5 Nyimas Sa'diyah; Agi Pramudya; Rugayah Rugayah; Agus Karyanto; Sri Ramadiana; Muhammad Elfajri Ramadhan
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.6234

Abstract

Hasil produksi cabai di Indonesia dapat ditingkatkan dengan penerapan program pemuliaan tanaman. Beberapa parameter genetik meliputi keragaman, heritabilitas, korelasi, dan analisis lintas diperlukan agar seleksi dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  (1) keragaman karakter daun dan buah pada cabai merah keriting generasi M5. (2) heritabilitas karakter daun dan buah pada cabai merah keriting generasi M5. (3) korelasi antara karakter daun dan buah dengan produksi cabai merah keriting generasi M5. (4) pengaruh langsung dan tidak langsung karakter daun dan buah terhadap hasil cabai merah keriting generasi M5. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai dengan Juni 2021 di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Seluruh karakter daun dan buah memiliki keragaman genotipe yang sempit dengan keragaman fenotipe yang luas, (2) Heritabilitas yang sedang terdapat pada karakter panjang stomata generatif, bobot buah sampel, panjang buah, jumlah biji sampel dan bobot buah total, sedangkan karakter kehijauan daun vegetatif, kerapatan stomata vegetatif, panjang stomata vegetatif, kehijauan daun generatif, kerapatan stomata generatif, dan diameter buah menunjukkan heritabilitas yang rendah, (3) Korelasi positif sangat nyata terdapat pada karakter bobot buah sampel dengan panjang buah sampel. Panjang buah sampel dengan jumlah biji sampel, bobot buah sampel dengan jumlah biji sampel, bobot buah sampel dengan bobot buah total, panjang buah dengan jumlah biji sampel, panjang buah dengan bobot buah total, jumlah biji sampel dengan bobot buah total, dan kerapatan stomata vegetatif dengan kehijauan daun generatif (4)  Terdapat nilai korelasi dan pengaruh langsung yang sama-sama positif antara karakter kerapatan stomata vegetatif, panjang stomata generatif, bobot buah sampel, panjang buah sampel, diameter buah sampel, dan jumlah biji sampel terhadap bobot total buah.