p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Sarno Sarno
Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN PUPUK NPK UNTUK MERANGSANG PEMBUNGAAN PADA TANAMAN SPATIFILUM (Spathiphyllum wallisii Regel) Rugayah Rugayah; Antika Sari; Agus Karyanto; Sarno Sarno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.6236

Abstract

Spatifilum (Spathiphyllum wallisii) merupakan tanaman hias yang mampu menarik minat masyarakat karena memiliki bunga berwarna putih, daun hijau mengkilap, dan kemampuannya untuk membuang racun udara dalam ruangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menghasilkan tanaman spatifilum yang memiliki penampilan lebih menarik dengan pembungaan terus-menerus melalui pemberian pupuk N, P, K dan paklobutrazol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio pupuk N, P, K dan pengaruh pemberian paklobutrazol terhadap pembungaan tanaman spatifilum. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada September 2020 hingga Februari 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial yang terdiri dari dua faktor (3 x 2) dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian rasio pupuk N, P, K dan faktor kedua yaitu pemberian paklobutrazol. Data dianalisis dengan uji F lalu apabila signifikan dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk N, P, K meningkatkan tingkat kehijauan daun dan perlakuan pemberian paklobutrazol mempersempit luas daun. Pemberian pupuk N, P, K (1:1:2) menunjukkan kecenderungan waktu muncul kuncup bunga lebih cepat, jumlah bunga lebih banyak, dan ketahanan bunga lebih lama dibandingkan dengan pupuk N, P, K (1:2:1) dan tanpa pupuk. Pemberian paklobutrazol 400 mg/l membuat ukuran daun lebih kecil, waktu muncul kuncup bunga yang lebih cepat, jumlah bunga yang lebih banyak, panjang tangkai bunga yang lebih pendek, dan ketahanan bunga yang lebih lama dibandingkan dengan tanpa paklobutrazol. Hasil pada penelitian ini tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan tersebut.
PENGARUH PUPUK ORGANONITROFOS, PUPUK NPK DAN KOMBINASINYATERHADAP POPULASI, PRODUKSI, DAN HARA TERANGKUT C, N, P TANAMAN TEBU (Saccharum Officinarum L.) RATOON2 DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG Akbar Hamzah; Jamalam Lumbanraja; Supriatin Supriatin; Sarno Sarno; Riajeng Hanum Amalia; Catur Putra Satgada; Eldineri Zulkarnain; Tegar Rafshodi Awang; Wiwik Agustina
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5626

Abstract

Peningkatan produksi tebu banyak terkendala seperti rendahnya bahan organik dan hara makro N, P, K, Ca, dan Mg di tanah ultisol.  Karena di tanah ultisol kandungan kadar Al3+ yang cukup tinggi, dan kejenuhan basa yang rendah.  Penambahan pupuk organonitrofos dan anorganik merupakan salah satu cara untuk mengatasi hal ini.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk organonitrofos dan pupuk NPK terhadap produksi, populasi, dan hara terangkut dan hara terangkut tanaman tebu ratoon 2, dan korelasi antara N-total tanah dan P-tersedia tanah dengan N dan P yang diserap oleh tanaman tebu ratoon 2.  Penelitian ini terdiri  5 perlakuan dan 3 ulangan, disusun dalam Rancangan Acak kelompok (RAK).  Perlakuan terdiri dari: A. 100% NPK (300 kg ha-1 urea, 150 kg ha-1 TSP, 300 kg ha-1 KCl), B. 100% organonitofos (10.000 kg ha-1 organonitrofos), C. 100% NPK + 50% organonitrofos (300 kg ha-1 urea, 150 kg ha-1 TSP, 300 kg ha-1 KCl, 5000 kg ha-1 organonitrofos), D.50% NPK + 100% organonitrofos (150 kg ha-1 urea,  75 kg ha-1 TSP, 150 kg ha-1 KCl, 10.000 kg ha-1 organonitrofos), dan  E. tanpa pemupukan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian pupuk anorganik NPK, pupuk organonitrofos dan kombinasi berpengaruh nyata terhadap produksi dan hara terangkut C, N, P tanaman tebu ratoon 2, namun tidak berpengaruh nyata terhadap populasi tanaman tebu ratoon 2. Pemberian 100% NPK, 50% NPK + 100% organonitrofos 100% NPK +50% organonitrofos dan memberikan produksi dan hara terangkut C, N, P tanaman tebu yang tidak berbeda nyata, namun nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan 100% organonitrofos dan tanpa pemupukan. Korelasi positif  N-total tanah dan P-tersedia dengan N dan P yang diserap oleh tanaman tebu ratoon 2, sehingga kandungan N-total tanah dan P-tersedia tanah menentukan jumlah N dan P yang dapat diserap oleh tanaman tebu ratoon 2.
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR BATANG SINGKONG DAN PEMUPUKAN P TERHADAP SERAPAN HARA N DAN K PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Septian Aswiguna; Sarno Sarno; Nur Afni Afrianti; Supriatin Supriatin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.6109

Abstract

Biochar merupakan arang hitam hasil proses pemanasan biomassa pada keadaan oksigen terbatas atau tanpa oksigen.  Penambahan biochar diketahui mampu meningkatkan ketersediaan hara tanah dan serapannya oleh tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar batang singkong dan pemupukan P terhadap serapan hara N dan K pada tanaman jagung.  Batang singkong merupakan limbah pertanian yang banyak belum termanfaatkan dengan baik oleh petani di Lampung.  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung dan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung.  Penelitian dirancang dengan rancangan faktorial (2 x 3) yaitu Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) dengan 3 ulangan.  Faktor pertama adalah biochar (B) (B0= 0 ton ha-1; B1= 2,5 ton ha-1; dan B2= 5 ton ha-1). Faktor kedua adalah pemupukan P (P0 = 0 kg P2O5 ha-1; P1= 36 kg P2O5 ha-1 dan P2 = 72 kg P2O5 ha-1).  Pembuatan biochar dilakukan di  Balai Penelitian Tanah Taman Bogo Lampung Timur menggunakan alat Adam Retort Kiln. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar batang singkong dapat meningkatkan serapan hara N pada tanaman jagung, pemupukan P dapat meningkatkan serapan hara N dan K pada tanaman jagung, dan tidak terdapat interaksi pemberian biochar batang singkong dan pemupukan P terhadap peningkatkan serapan hara pada tanaman jagung.
PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH PADA PROFIL TANAH AKIBAT PENERAPAN SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN N JANGKA PANJANG PADA LAHAN PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI KEBUN PERCOBAAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG Nurulia Fadillah; Muhajir Utomo; Nur Afni Afrianti; Sarno Sarno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i4.6465

Abstract

Tanah merupakan salah satu media tempat tumbuh tanaman yang harus diperhatikan agar terhindar dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas tanah. Pengolahan tanah dan pemupukan yang tepat merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kualitas tanah. Olah tanah intensif (OTI) dapat memicu terjadinya erosi yang mengakibatkan penurunan kualitas tanah. Upaya untuk mengurangi dampak olah tanah intensif adalah dengan penerapan olah tanah konservasi (OTK). Penerapan OTK dan pemupukan N dapat meningkatkan ketersediaan hara N yang merupakan unsur hara makro tanah sehingga penerapannya dapat tinggi meningkatkan kualitas tanah. Olah tanah konservasi (OTK) dapat menjaga bahan organik tetap tinggi di dalam tanah dan stabilitas agregat tanah dapat dipertahankannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan N terhadap perubahan sifat-sifat kimia tanah. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Ilmu Tanah FP Unila dari bulan Maret-Juli 2017. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang dengan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu T0= tanpa olah tanah dan T1 = olah tanah intensif. Faktor kedua adalah perlakuan pupuk nitrogen (N) yaitu N0 = 0 kg N ha-1 dan N2 = 200 kg N ha-1  sehingga diperoleh empat kombinasi perlakuan  dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa olah tanah dapat mempengaruhi sifat-sifat kimia tanah yaitu mampu meningkatkan C-organik tanah, pH tanah, KTK tanah, Kadar K dan Ca, sedangkan pemupukan N dapat menurunkan pH tanah.