p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Lestari Wibowo
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SURVEI KEPADATAN POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA KEPIK PENGHISAP BUAH KAKAO (Helopeltis spp.) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Ayu Mega Pravita; Lestari Wibowo; Agus M Hariri; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4538

Abstract

Kakao (Theobrema cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan, dan devisa negara.  Terdapat beberapa kendala dalam budidaya tanaman kakao salah satunya adalah  tingkat produktivitas yang rendah.  Rendahnya tingkat produktivitas ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah adanya organisme pengganggu tanman (OPT). Hama utama pada tanaman kakao salah satunya kepik pengisap buah (Helopeltis sp.).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi dan intensitas serangan hama kepik penghisap buah (Helopeltis sp.) pada tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di beberapa Kecamatan di Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018, dilaksanakan di tiga  kecamatan di Kabupaten Lampung Timur.  Metode penelitian ini dilakukan dengan survei, dengan mengamati secara langsung hama Helopeltis spp. yang ada pada setiap tanaman sampel.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepadatan populasi Helopeltis sp. di Kecamatan Margatiga yaitu 0,19 ekor/buah, di Kecamatan Sukadana 0,06 ekor/buah, dan di Kecamatan Sekampung Udik 0,16 ekor/buah. Kepadatan populasi Helopeltis sp. di tiga kecamatan tersebut tidak berbeda nyata.  Intensitas kerusakan buah kakao pada  Kecamatan Margatiga yaitu 45,58%, di Kecamatan Sukadana 22,00%, dan di Kecamatan Sekampung Udik 22,42%. Serangan Helopeltis pada buah kakao di tiga kecamatan tersebut tidak berbeda nyata.
KERAGAMAN DAN HERITABILITAS LIMA VARIETAS KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) PADA BUDIDAYA ORGANIK Nindia Indar Khustiana; Lestari Wibowo; Yohannes Cahya Ginting; Nyimas Sa'diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 3 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, AGUSTUS 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i3.6818

Abstract

Upaya meningkatkan produksi sayuran organik di Indonesia dapat dilakukan dengan perakitan varietas unggul baru melalui metode pemuliaan tanaman yang dibudidayakan secara organik sehingga diharapkan varietas yang dihasilkan lebih adaptif pada sistem budidaya secara organik. Parameter genetik yang mempengaruhi keberhasilan pemuliaan tanaman adalah keragaman dan nilai heritabilitas. Oleh karena itu, perlu diketahui keragaman dan nilai heritabilitas tanaman kacang panjang yang diseleksi pada lingkungan organik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keragaman dan nilai heritabilitas lima varietas tanaman kacang panjang pada lingkungan organik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Juli 2021 – Desember 2021. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) diulang sebanyak tiga kali dengan lima varietas kacang panjang sebagai perlakuan antara lain varietas Kanton Tavi, Megan, Janges, Persada 35 dan Top 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua karakter yang diamati : umur berbunga, diameter polong, panjang polong, jumlah polong, bobot polong, kemanisan polong, jumlah cabang produktif, jumlah biji per polong, jarak antar lokul, dan jumlah polong bagus memiliki nilai ragam fenotipe luas. Sedangkan nilai ragam genotipe sempit pada semua karakter yang diamati. Nilai heritabilitas pada karakter diameter polong, jumlah biji per polong, dan kemanisan polong  termasuk dalam kriteria sedang. Varietas Kanton Tavi memiliki keunggulan dan dapat dijadikan sebagai sumber tetua pada pemuliaan tanaman di lingkungan organik.
HAMA-HAMA TANAMAN JAGUNG DAN KERAGAMAN ARTROPODA PADA PERTANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN PESAWARAN DAN LAMPUNG SELATAN, PROVINSI LAMPUNG Purnomo Purnomo; Ellen Aprilia Ananda; Ahmad Al Fajar; Lestari Wibowo; Puji Lestari; I Gede Swibawa
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i2.7139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis hama utama yang ditemukan selama masa pertumbuhan tanaman jagung, serta keragaman artropoda yang ada pada ekosistem pertanaman jagung di Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran, Provinsi Lampung. Pengamatan dilakukan di empat lokasi: dua lokasi  di Lampung Selatan  dan dua lokasi di  Pesawaran. Pada keempat lokasi tersebut cara budidaya tanaman jagungnya sama, yang berbeda adalah varietas jagung yang ditanam. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hama-hama utama yang menyerang tanaman jagung pada fase vegetatif dan generatif adalah Peregrinus maidis (Hemiptera: Delphacidae), Spodoptera frugiperda (Lepidoptera:Noctuidae), Ostrinia furnacalis (Lepidoptera:Crambidae), dan Helicoverpa armigera (Lepidoptera:Noctuidae). Populasi fitofag yang juga cukup tinggi adalah Leptocorisa oratorius (Hemiptera: Coreidae), meskipun serangga ini sangat jarang diklaim sebagai hama penting tanaman jagung. Di antara 5 spesies serangga fiotofag tersebut, populasi tertinggi ditempati oleh hama P. maidis yang ditemukan pada semua lahan pengamatan.  Perbedaan varietas berpengaruh terhadap populasi hama-hama pada pertanaman  jagung. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa di Lampung Selatan:  Way Layap (BISI-18) ditemukan 10 ordo dan 49 famili, lokasi Suka Bandung (SUMO) ditemukan 13 ordo dan 52 famili. Adapun di Pesawaran:  Sri Mulyo (Pioneer-27) ditemukan 12 ordo dan 51 famili, dan di lokasi Solehudin (BISI-321) ditemukan 12 ordo dan 49 famili. Artropoda yang ditemukan berperan sebagai hama, predator, parasitoid, polinator, dan dekomposer. Indeks keragaman artropoda tergolong dalam kategori sedang dengan nilai tertinggi di  lokasi Suka Bandung  (2,34). Indeks dominasi tertinggi di lokasi Sri Mulyo dengan nilai 0,43. Indeks kemerataan tertinggi di lokasi Suka Bandung  dan Way Layap  dengan nilai 0,59.