Leni Fitri Mandasari
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH FREKUENSI APLIKASI ISOLAT JAMUR ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana TERHADAP KUTUDAUN (Aphis glycines Matsumura) DAN ORGANISME NON-TARGET PADA PERTANAMAN KEDELAI Leni Fitri Mandasari; Rosma Hasibuan; Agus M. Hariri; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.021 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i3.1967

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh frekuensi aplikasi jamur Beauveria bassiana terhadap populasi dan mortalitas hama kutudaun (Aphis glycines Matsumura), dan populasi musuh alami dan organisme non-target lainnya pada pertanaman kedelai. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini terdiri atas enam perlakuan yaitu tanpa aplikasi (kontrol), 1 kali, 2 kali, 3 kali, 4 kali, dan 5 kali aplikasi B. bassiana. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi isolat jamur B. bassiana mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian hama kutudaun Aphis glycines di pertanaman kedelai pada 3 hari setelah aplikasi di setiap minggu pengamatan, aplikasi B. bassiana dengan berbagai frekuensi menunjukkan bahwa jumlah famili non-target dan total organisme non-target lebih rendah dibandingkan tanpa aplikasi. Jenis organisme nontarget yang diamati sebanyak 13 famili arthropoda, namunterdapat 3 famili dominan yang berupa musuh alami yaitu famili Lycosidae, Formicidae, dan Gryllidae. Selain itu, frekuensi aplikasi B. bassiana tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga dan jumlah polong) serta hasil tanaman kedelai (berat brangkasan basah, berat brangkasan tanpa polong, jumlah polong isi, jumlah polong tidak isi, berat brangkasan kering, brangkasan kering tanpa polong, berat polong kering, dan berat biji kering tanaman kedelai).