Rosma Hasibuan
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA, DAUN MENGKUDU dan BABADOTAN TERHADAP MORTALITAS LARVA Crocidolomia binotalis Zell. DI LABORATORIUM Wiwin Ervinatun; Rosma Hasibuan; Agus M Hariri; Lestari Wibowo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.837 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i3.2924

Abstract

Kubis (Brassica oleracea) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran penting yang mempunyai nilai gizi yang tinggi.Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas hasil dan produksi sayuran kubis. Serangga Crocidolomia binotalis Zell. (Lepidoptera:Pyralidae) merupakan hama tanaman kubis karena dapat merusak sehingga menyebabkan gagal panen. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba, daun mengkudu dan babadotan terhadap mortalitas larva C. binotalis. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Perlakuan kontrol (A1), mimba 2,5% (Mi1), mimba 5% (Mi2), mengkudu 2,5% (Me1), mengkudu 5% (Me2), babadotan 2,5% (Ba1) dan babadotan 5% (Ba2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi insektisida botani (daun mimba, daun mengkudu dan babadotan) mampu menyebabkan kematianlarva C. binotalis pada semua perlakuan yang diuji. Lebih lanjut, semua perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas larva C. binotalisZell.
EFIKASI Beauveria bassiana TERHADAP HAMA KUTU DAUN (Aphis glycines Matsumura) DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISME NONTARGET DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI Rosma Hasibuan; Catur Yuniarsih; Indriyati Indriyati; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.588 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2032

Abstract

Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya produksi kedelai di Indonesia adalah serangan hama mulai dari awal pertumbuhan hingga panen. Aphis glycines (Homoptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting tanaman kedelai. Salah satu jamur entomopatogen yang potensial sebagai agen pengendali hama adalah Beauveria bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur B. bassiana dalam menurunkan populasi hama A. glycines dan pengaruhnya terhadap organisme nontarget dan pertumbuhan tanaman kedelai. Pengujian dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Kebun Percobaan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, menggunakan empat perlakuan yaitu kontrol, aplikasi B. bassiana asal isolat Tegineneng, aplikasi B. bassiana asal isolat Sumberjaya, dan aplikasi B. bassiana komersial. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang didapatkan dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat yang diuji mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian pada A. glycines. Mortalitas A. glycines tertinggi terdapat pada perlakuan B. bassiana komersial yang mencapai 78,33 ekor/4 rumpun tanaman.Hasil penelitian tentang organisme nontarget menunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana tidak mempengaruhi jumlah famili dan total organisme nontarget. Selain itu hasil penelitian jugamenunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlahpolong tanaman kedelai.
EFIKASI Metarhizium anisopliae TERHADAP HAMA KUTU DAUN (Aphis glycines Matsumura) DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISME NONTARGET DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI Rosma Hasibuan; Erliana Haska; Purnomo Purnomo; Lestari Wibowo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.495 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2031

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur Metarhizium anisopliae terhadap mortalitas dan penurunan populasi hama kutu daun (Aphis glycines Matsumura), serta populasi dan jenis organisme nontarget, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini terdiri atas empat perlakuan yaitu : tanpa penyemprotan M. anisopliae (kontrol), penyemprotan M. anisopliae yang berasal dari Gading Rejo (komersil), penyemprotan M. anisopliae yang berasal dari Tegineneng, dan penyemprotan M. anisopliae yang berasal dari UGM. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat jamur M. anisopliae yang diuji (Gading Rejo, Tegineneng dan UGM) mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian pada kutu daun dan dapat menurunkan populasi kutu daun di pertanaman kedelai. Aplikasi jamur M. anisopliae tidak berpengaruh terhadap jumlah famili dan total organisme nontarget. Selain itu, aplikasi jamur M. anisopliae tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman(tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah polong) serta hasil tanaman kedelai (berat brangkasan basah, berat brangkasan tanpa polong, jumlah polong isi, jumlah polong tidak isi, berat brangkasan kering, brangkasan kering tanpa polong, berat polong kering, dan berat biji kering tanaman kedelai). Jenis organisme nontarget yang diamati sebanyak 18 famili arthropoda yaitu Acrididae, Blatidae, Braconidae, Cerambycidae, Chloropidae, Chrysomelidae, Cicindelidae, Formicidae, Gryllidae, Ichneuminidae, Lycosidae, Micropezidae, Passalidae, Reduviidae, Rhagionidae, Tipulidae, Coccinelidae dan Syrpidae, dan famili yang dominan merupakan musuh alami yaitu famili Lycosidae, Formicidae, dan Gryllidae.
PENGARUH FREKUENSI APLIKASI ISOLAT JAMUR ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana TERHADAP KUTUDAUN (Aphis glycines Matsumura) DAN ORGANISME NON-TARGET PADA PERTANAMAN KEDELAI Leni Fitri Mandasari; Rosma Hasibuan; Agus M. Hariri; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.021 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i3.1967

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh frekuensi aplikasi jamur Beauveria bassiana terhadap populasi dan mortalitas hama kutudaun (Aphis glycines Matsumura), dan populasi musuh alami dan organisme non-target lainnya pada pertanaman kedelai. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini terdiri atas enam perlakuan yaitu tanpa aplikasi (kontrol), 1 kali, 2 kali, 3 kali, 4 kali, dan 5 kali aplikasi B. bassiana. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi isolat jamur B. bassiana mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian hama kutudaun Aphis glycines di pertanaman kedelai pada 3 hari setelah aplikasi di setiap minggu pengamatan, aplikasi B. bassiana dengan berbagai frekuensi menunjukkan bahwa jumlah famili non-target dan total organisme non-target lebih rendah dibandingkan tanpa aplikasi. Jenis organisme nontarget yang diamati sebanyak 13 famili arthropoda, namunterdapat 3 famili dominan yang berupa musuh alami yaitu famili Lycosidae, Formicidae, dan Gryllidae. Selain itu, frekuensi aplikasi B. bassiana tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga dan jumlah polong) serta hasil tanaman kedelai (berat brangkasan basah, berat brangkasan tanpa polong, jumlah polong isi, jumlah polong tidak isi, berat brangkasan kering, brangkasan kering tanpa polong, berat polong kering, dan berat biji kering tanaman kedelai).
PERTUMBUHAN JAMUR Beauveria bassiana (Bals) Vuill DAN PATOGENISITASNYA TERHADAP HAMA KUTU DAUN KEDELAI (Aphis glycines Matsumura) Rosma Hasibuan; Herlina Levilia; Lestari Wibowo; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.337 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2044

Abstract

Kutu daun Aphis glycines (Hemiptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting yang menyerang daun dan polong kedelai. Jamur Beauveria bassiana merupakan agensia hayati berpotensi untuk dikembangkan sebagai musuh alami hama kutu daun Aphis glycines. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengaruh beberapa konsentrasi konidia jamur B. bassiana terhadap mortalitas hama kutu daun kedelai (A. glycines). Percobaan dilakukan di laboratorium yang terdiri atas: pengujian diameter koloni, viabilitas, kerapatan konidia dan patogenisitas. Jenis perlakuan adalah isolate Tegineneng, Sumberjaya dan Tanggamus. Sedangkan pengujian patogenisitas isolat terbaik menggunakan empat perlakuan konsentrasi yaitu kontrol (air steril),2,90 x 107 konidia ml-1, 2,90 x 106 konidia ml-1, dan 2,90 x 105 konidia ml-1 B. bassiana. Hasil percobaan menunjukkan bahwa isolat jamur B. bassiana nyata mempengaruhi pertumbuhan spora (diameter koloni) dan kerapatan spora, namun tidak berpengaruh nyata terhadap viabilitas spora. Pertumbuhan spora terbesar terjadi pada isolat Sumberjaya, namun kerapatan spora terbesar terjadi pada isolat Tegineneng. Viabilitas spora yang diuji berkisar antara 58,12% - 67,40%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jamur B. bassiana isolat Tegineneng merupakan isolat potensial dibandingkan isolat Sumberjaya dan Tanggamus. Mortalitas A. glycines tertinggi (97,95%) terdapat pada perlakuan 2,90 x 107 konidia ml-1 B. bassiana isolat Tegineneng.