Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Rumput Laut (Seaweed) di Perairan Pantai Cemara, Jerowaru Lombok Timur Sebagai Bahan Informasi Keanekaragaman Hayati Bagi Masyarakat Subagio Subagio; Muh. Sofiandi Hamdan Kasim
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v3i1.945

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi species makroalga, keanekaragaman makroalga, dan hasil identifikasi species makroalga di Perairan Pantai Cemara, Jerowaru Lombok Timur sebagai dasar penyusunan brosur keanekaragaman hayati bagi masyarakat. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, tehnik sampling menetapkan 4 transek (transek I berada di zona litoral dengan kondisi perairan masih alami karena minimnya pengaruh dari warga, transek II terletak pada zona litoral dekat dengan pemukiman warga, transek III diletakkan pada  zona neritik dengan kondisi perairan masih cukup alami,  sedangkan pada transek IV di letakkan pada zona yang sama dengan transek III hanya saja bedanya pada lokasi transek IV lingkungan perairannya terkena langsung dari aktifitas masyarakat yang ada di pesisir pantai). Identifikasi species makroalganya dilakukan pada saat penelitian dilaksanauan. Species makroalga dianalisis dengan rumus Shanon-Wienner (Indeks Keanekaragaman dan Keseragaman). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 15 species yang tergolong dalam 3 devisi utama, yakni: Rhodophyta (alga merah), Phaenophyta (alga coklat), dan Chlorophyta (alga hijau).  Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman masing-masing transek yaitu: 1, 608; 2,126;  2,926;  dan  5,519.  Indeks keseragaman transek I; II; III dan IV sebesar 0,178; 0,212; 0,195; dan 0,193. Disimpulkan bahwa indeks keaneragaman dari makroalga di perairan Pantai Cemara, Jerowaru Lombok Timur berkatagori sedang dengan indeks keseragaman relatif seragam
Bimbingan Teknis Pengolahan Jerami Padi Menjadi Pakan Sapi Potong pada Musim Kemarau di Lahan Kering Mashur Mashur; Hunaepi Hunaepi; Subagio Subagio
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2022): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i2.712

Abstract

Tujuan kegiatan bimbingan teknis pengolahan jerami padi menjadi pakan sapi potong pada musim kemarau di lahan kering untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan merubah sikap milenial calon pengusaha sapi potong peserta bimbingan teknis agar mau dan mampu mengolah jerami padi sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan penyediaan pakan sapi potong yang terbatas pada musim kemarau di lahan kering. Metode bimbingan teknis yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah kombinasi metode penyuluhan gelar teknologi (showcase technology), tatap muka langsung dan penyebaran lembaran informasi (liptan). Hasil kajian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta bintek pada kelima indikator penilaian teknologi pembuatan hay rata-rata 26,91%; pembuatan amoniasi basah meningkat 29,31% dan pembuatan amoniasi kering meningkat 25,47%. Simpulannya kegiatan bimbingan teknis pengolahan jerami padi menjadi pakan sapi potong dengan metode gelar teknologi pembuatan hay, amoniasi basah dan amoniasi kering mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta merubah sikap peserta bimbingan teknis dalam menyebarluaskan hasil binteknya kepada peternak lainnya, sehingga dapat dijadikan sebagai solusi alternatif untuk mengatasi kesulitan penyedian pakan sapi potong pada musim kemarau di lahan kering. Technical Guidance for Processing Rice Straw into Beef Cattle Feed during the Dry Season on Dry Land  The aims of the technical guidance activity for processing rice straw into beef cattle feed in the dry season on dry land is to increase knowledge, and skills and change the attitude of millennial prospective beef cattle entrepreneurs participating in technical guidance so that they are willing and able to process rice straw as a solution to overcome difficulties in providing beef cattle feed that limited to the dry season on dry land. The technical guidance method used to solve the problem is a combination of face-to-face counseling methods with showcase technology and the distribution of information sheets. The results of this study showed an average increase in knowledge, skills, and attitudes of the participants in the five indicators of haymaking technology assessment of 26.91%; the manufacture of wet ammonia increased by 29.31%, and the manufacture of dry ammonia by 25.47%. In conclusion, the technology guidance activities for rice straw processing with the showcase technology method of making hay, wet ammonia, and dry ammonia can be used as a solution to overcome the difficulties of providing beef cattle feed in the dry season on dry land because it can increase knowledge and skills and change the attitude of participants in technical guidance in disseminating the results of their technical guidance to other farmers.
Analysis of the Sustainability Status of Feed Banks in the 1000 Village Cow Program in Pujut District, Central Lombok: (Dimension of Availability, HR Management, and Production System, Price, Feed Distribution) Mashur Mashur; Subagio Subagio; Kemas Usman; Hunaepi Hunaepi
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 9, No 2: December 2021
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.535 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v9i2.4347

Abstract

West Nusa Tenggara Province is one of the centers for beef cattle production in Indonesia, which was set by the Ministry of Agriculture as a pilot program for the 1000 village cattle program in realizing national beef self-sufficiency. The supporting factor for the success of the 1000 village cattle program is the provision of feed throughout the year. The existence of a feed bank is expected to be a solution to overcome the limited supply of feed, especially in the dry season. The Bumbang Wetan Feed Bank in Mertak Village is a feed bank that is expected to supply animal feed needs in five pilot villages of the 1000 village cattle program in Pujut District, Central Lombok Regency. To determine the sustainability status of the feed bank in supporting the 1000 village cattle program, a study was carried out in June-August 2021. The determination of the sustainability status of the feed bank was based on the sensitive attributes of the three dimensions studied, namely: (1) availability of feed ingredients; (2) production, pricing, and distribution systems; (3) HR management. These attributes are arranged referring to the results of primary data collection using a questionnaire. The research method used is descriptive qualitative. Determination of the sustainability status of the feed bank is carried out using the Multi-Dimensional Scaling method with the Rapid Appraisal Beef Cattle Feed Bank Smallholder approach. The results showed that the sustainability value of the three dimensions was 50.59, so it was concluded that the status of the feed bank was in the less sustainable category in supporting the 1000 village cattle program