This Author published in this journals
All Journal Jurnal Abdidas
Khanifah Khanifah
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Teknologi dalam Pelatihan Pembuatan Sabun sebagai Upaya Pemberdayaan Santri Pesantren Darussalam - Sumenep di Masa Pandemi Covid-19 Widhyasmaramurti Widhyasmaramurti; Khanifah Khanifah; Yuni Krisyuningsih Krisnandi
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 1 (2021): February, Pages 1-160
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i1.232

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia berimbas ke berbagai ranah kehidupan masyarakat. Efek Covid-19 juga dirasakan oleh para santri Pesantren Darussalam Sumenep. Di masa pandemi ini, para santri dihadapkan pada pilihan kembali ke rumah atas desakan ekonomi, atau tetap bertahan di pesantren. Santri yang bertahan di pesantren perlu mematuhi protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Hal ini menyebabkan kebutuhan sabun dalam lingkungan pesantren meningkat. Maka pelatihan pembuatan sabun dilakukan dengan tujuan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pencegahan Pandemi Covid-19 dalam lingkup pesantren, namun tetap memiliki nilai ekonomi di saat yang bersamaan. Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah-daerah di Indonesia tidak membuat pelatihan pembuatan sabun terhenti karena teknologi tepat guna digunakan sebagai alternatif pelatihan pembuatan sabun. Pelatihan secara sinkronus dengan menggunakan platform Zoom, video demonstrasi pembuatan sabun yang terakses melalui media daring seperti YouTube, serta pendampingan kontinu oleh koordinator lapangan menjadi alternatif pelatihan di masa pandemi ini. Kurang stabilnya akses jaringan internet menjadi tantangan yang ditindaklanjuti melalui forum diskusi (chat) menggunakan WhatsApp. Proses evaluasi menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dan Google Form menjadi sarana melihat indikator keberhasilan. Hasil pengabdian masyarakat ini ada dua, yaitu: 1) tertransfernya pengetahuan pembuatan sabun melalui teknologi tepat guna, 2) terbentuknya komunitas santri yang mampu memproduksi sabun. Walaupun produksi sabun masih bersifat untuk konsumsi internal pesantren, namun santri Pesantren Darussalam diharapkan mampu membangun jaringan penjualan sabun sebagai upaya peningkatan ekonomi mereka. Pemberdayaan masyarakat ini juga diharapkan dapat membentuk komunitas santri yang mampu mendukung pemerintah dalam upaya mencegah Covid-19.