Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN BERLEMAK PADA MAHASISWA STIKES BAITURRAHIM JAMBI: The Relationship between Knowledge and Perception with Consumption Habits of Fatty Foods on STIKES Baiturrahim Students, Jambi Merita Merita; Dini Junita
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 2 No. 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.753 KB)

Abstract

Masalah yang menyebabkan gizi salah adalah tidak cukupnya pengetahuan gizi dan kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan yang baik. Pengetahuan gizi akan mempengaruhi pemilihan makanan pada remaja dan dewasa, hal ini dapat dilihat dari perbedaan perilaku makan seperti tingginya prevalensi obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan tingginya angka konsumsi makanan berlemak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan persepsi tentang makanan berlemak dengan kebiasan konsumsi makanan berlemak. Penelitian dilaksanakan pada Februari sampai Maret tahun 2021 secara online. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah subjek yaitu 272 orang mahasiswa STIKes Baiturrahim Jambi yang diambil secara teknik pusposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan google form yang dibagikan kepada subjek. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (correlation test). Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki pengetahuan tentang makanan berlemak tergolong kurang baik (90,1%), persepsi negatif tentang makanan berlemak (50,7%), namun memiliki kebiasan makanan berlemak yang baik (52,2%). Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang makanan berlemak dengan kebiasaan makanan berlemak (p-value=0.005); terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tentang makanan berlemak dengan kebiasaan makanan berlemak (p-value=0.008). Oleh karena itu, perlunya dilakukan edukasi gizi kepada mahasiswa terkait pengetahuan tentang lemak (jenis dan jumlah lemak yang dibutuhkan) serta efek konsumsi bagi kesehatan sebagai bahan pengetahuan untuk membentuk persepsi yang tepat mengenai makanan berlemak.
Edukasi Gizi dan Kesehatan pada Remaja Komunitas Adat Suku Anak Dalam (SAD) Desa Pematang Kabau Kabupaten Sarolangun Merita Merita; Dini Junita; Dwi Yunita Rahmadhani
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No 3 (2020): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v2i3.133

Abstract

Adolescent nutrition and health issues need to be considered because adolescents are the next generation that determines the quality of human resources. Likewise, adolescents who are living in marginal conditions such as the Suku Anak Dalam (SAD) need to receive special attention due to the lack of access to information and nutrition education in these groups. Therefore, the purpose of this service is to educate adolescent nutrition and health in the indigenous community of Suku Anak Dalam (SAD). This activity was carried out in June - August 2020, in Pematang Kabau Village, Sarolangun Regency. The target is 10 SAD adolescents. This activity consists of providing education with power point media, leaflets, posters, and videos, as well as demonstrations using food models. The outputs of the community service activities are: (1) Media leaflets and health nutrition posters and; (2) Application of balanced nutrition in adolescents. The results showed that  a better change to aspects of nutritional knowledge where most targets can recognize and mention foods that are good for health, and can exemplify simple ways of monitoring nutritional status such as weighing, height, and measurement of Upper Arm Circumference. Based on this activity it is necessary to collaborate efforts from village officials, nutrition cadres and health workers to carry out routine nutrition and health monitoring on SAD adolescents so as to improve the health status of the SAD community.