Lilis Sri Sulistiani
Administrasi Publik Fisip Unsoed Purwokerto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAMPAK ERA NEW NORMAL TERHADAP PEKERJA SEKTOR INFORMAL Lilis Sri Sulistiani
Journal Publicuho Vol 4, No 2 (2021): May - July
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35817/jpu.v4i2.17705

Abstract

The impact of the Covid-19 pandemic on workers in the informal sector is a decrease in income and production capacity, as well as a reduction in labor. This study aims to analyze the impact of implementing the new normal era on informal sector workers and formulate strategies for surviving the pandemic.The research method used in this paper is descriptive qualitative method by applying literature study.The results of the study show that the implementation of the first new normal era has an impact on business situations that are volatile, uncertain, complicated and confusing. Second, the impact of the pandemic on business people has resulted in limited resources. Third, changes in consumer behavior who prefer online shopping. So that the economic recovery of informal sector workers in the new normal era requires various strategies, namely: the existence of occupational health and safety insurance, the ability to work together, the ability to adapt services to changes in consumer behavior, to have innovation and creativity in running a business.
Performance of Relocation Policy Implementation at Purbalingga Food Center Karina Nuur Annisa; Slamet Rosyadi; Lilis Sri Sulistiani
Jurnal Public Policy Vol 8, No 4 (2022): October
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpp.v8i4.5050

Abstract

The relocation policy is a government action in an effort to reposition street vendors from one place to another, which is considered more appropriate for several reasons and purposes. The purpose of this study is to find out how the performance of the relocation policy at the Purbalingga Food Center is based on aspects of communication, access, coverage, accountability, and program adjustment to needs. The results of this study explain that the performance of the implementation of this relocation policy when viewed based on aspects of communication, access to accountability, and program adjustments to needs that have been running well, but not optimal. This happens because there is no adjustment to the type of trade with the facilities provided and there is a lack of adequate facilities. To be able to improve the performance of the implementation of this relocation policy, the policy organizers must provide training and guidance to the actors at the Purbalingga Food Center consistently and sustainably, as well as maintain and improve all aspects, namely communication, access, accountability, and program suitability, that have been going well, in order to achieve maximum policy objectives.
Pengembangan Kapasitas Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam Pengelolaan Unit Usaha di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas Farhan Fauzi; Tobirin Tobirin; Lilis Sri Sulistiani
Jurnal Administrasi Publik Vol 13, No 2 (2022): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jap.v13i2.15557

Abstract

Penelitian ini berjudul Pengembangan Kapasitas Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam Pengelolaan Unit Usaha di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Adanya KUBE bertujuan untuk penguatan kapasitas fakir miskin dalam meningkatkan pendapatan dan kemampuan berusaha sehingga mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri serta meningkatkan kesetiakawanan sosial. Salah satu KUBE dengan jenis usaha terlengkap adalah KUBE Maju Bersama di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Namun, dengan usaha yang lengkap justru pendapatan mereka tidak naik secara konsisten. Hal tersebut menunjukkan belum adanya kesiapan sumber daya dan manajemen dalam pengelolaan KUBE dan dikhawatirkan keberadaannya hanya nama saja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mencari faktor penyebab pengembangan kapasitas kelompok usaha bersama (KUBE) dalam pengelolaan unit usaha di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan model kapasitas organisasi dari Horton, dkk yang meliputi dua aspek, yaitu Sumber Daya dan Manajemen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data digunakan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis interaktif. Validitas dengan menggunakan triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum adanya peningkatkan dalam pengembangan kapasitas pengurus dalam mengelola KUBE Maju Bersama. Masih ada beberapa aspek yang masih harus diperbaiki. Pada aspek sumberdaya organisasi, staff KUBE Maju Bersama Karangnangka sudah memahami mengenai tugas pokok dan fungsinya namun belum pernah ada pelatihan, ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi belum mampu dipenuhi, sumber daya keuangan hanya untuk operasional dalam pemenuhan kebutuhan. Pada aspek manajemen, pimpinan melaksanakan tiga dari empat fungsi kepemimpinan yaitu fungsi instruktif, fungsi konsultatif, dan fungsi partisipatif, proses manajemen dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan masih terdapat kendala dalam perwujudannya, dalam pengelolaan unit unit usaha KUBE Maju Bersama koordinasi yang dibangun pada internal KUBE berjalan dengan baik, sedangkan pihak KUBE Maju Bersama kurangnya koordinasi serta kerjasama yang dilakukan dengan pihak luar, hal ini terlihat dari tidak adanya pendamping KUBE Maju Bersama yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan pihak eksternal terhadap pengelolaan KUBE Maju Bersama.