Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sentralisasi Islam Marginal: Konstribusi Azyumardi Azra dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara Lukmanul Hakim; Ris'an Rusli; Danil Mahmud Chaniago; Aziza Meria
TSAQAFAH Vol 15, No 2 (2019): Islamic Civilization
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1843.072 KB) | DOI: 10.21111/tsaqafah.v15i2.3332

Abstract

AbstractThe Historiography of Islam in the Nusantara Malay has been dominated by western scholars such as K.P. Lando, J.C. van Leur, R.O. Winstedt and J.j.de Graff. They claim that Islam in the Nusantara Malay region is a peripheral Islam that has no connection with Islam in the Middle East as the central. In the domination of these western authors, AzyumardiAzra emerges with contrasting idea and disagrees the claim. He states that Islam in the Nusantara Malay world cannot be separated from Islam in the Middle East which has strong connection and be a part of Islam in general. It belongs to one entity. He also states thatthe establishment and the development of Islam in a region must have connection with other regions. Therefore, this research tries to reconstruct and to analyze Azra’s contribution toward the Historiography of Islam in Nusantara Malay. The method use are historiography and content analysis. Azra’s contributions in the Historiography of Islam in the Nusantara Malay are to be determining the direction of its historiography, be approaching Islamic history in the Nusantara Malays as part of the world Islam and Muslim history,coloring Islam itself and offering consciousness on the history of Islam for muslim in the Nusantara Malay and introducing social history in the Historiography of Islam in the Nusantara Malay. Keywords: Centralization, Marginal Islam, Azyumardi Azra, Islamic Historiography, The Nusantara Malay. AbstrakHistoriografi Islam Melayu Nusantara selama ini didominasi oleh penulis Barat, di antaranya: K. P. Landon, J. C. van Leur, R. O. Winstedt dan H. J. De Graaf. Mereka berpendapat bahwa Islam di kawasan Melayu Nusantara adalah Islam pinggiran, Islam yang tidak ada hubungannya dengan Islam di pusatnya Timur Tengah. Di tengah dominasi penulis Barat tersebut muncullah Azyumardi Azra, ia tidak sependapat dengan kebanyakan penulis Barat tersebut. Menurut Azyumardi Azra, Islam di dunia Melayu Nusantara tidak bisa dipisahkan dari Islam yang ada di pusatnya Timur Tengah, dalam artian Islam di dunia Melayu Nusantara merupakan bagian dari Islam secara keseluruhan. Ia merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tumbuh dan berkembangnya Islam di suatu kawasan mesti terkait dengan Islam di kawasan lain. Tujuan penelitian ini untuk merekonstruksi dan menganalisis konstribusi Azyumardi Azra dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara. Sedangkan metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah dengan pendekatan historiografi dan analisis isi. Konstribusi Azyumardi Azra dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara adalah menentukan arah perjalanan sejarah Islam di Melayu Nusantara, mendekati sejarah Islam di Melayu Nusantara sebagai bagian dari sejarah umat Islam secara keseluruhan, memberi warna Islam dan kesadaran sejarah umat Islam di dunia Melayu Nusantara serta memperkenalkan sejarah sosial di dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara.Kata Kunci:  Sentralisasi, Islam Marginal, Azyumardi Azra, Historiografi Islam, Melayu Nusantara.
Dari Minangkabau Untuk Dunia Islam: Melacak Pemikiran Hamka sebagai Sejarawan Islam Lukmanul Hakim; Aziza Meria; Lisna Sandora; Siti Aisyah; Yulniza
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 24 No. 1 (2020): Majalah Ilmiah Tabuah : Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.808 KB) | DOI: 10.37108/tabuah.v24i1.270

Abstract

Tujuan tulisan ini  untuk menganalisis perjalanan hidup Hamka sehingga dapat diidentifikasi latar minat istimewa sejarah Hamka, termasuk pengaruh faktor agama, pendidikan dan sosio-kultural terhadap persepsi dan interpretasi sejarah Hamka.  Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historiografi. Latar belakang minat istimewa Hamka di bidang sejarah: Pertama, Hamka berasal dari lingkungan keluarga yang islami, sehingga Hamka dididik dengan semangat dan jiwa Islam. Pandangan hidup Hamka yang Islami ini terakumulasi pada dua sasaran, yaitu demi perjuangan Islam dan kewajiban moril terhadap bangsa. Kedua, bahaya yang mengancam Islam justeru dari lapangan kebudayaan, untuk itu Hamka terpanggil berkiprah di lapangan kebudayaan, khususnya tentang sejarah Islam. Ketiga, karena penulisan sejarah Islam di Indonesia di dominasi oleh penulis asing, maka banyak terjadi kekeliruan dan kesalahan data  yang tidak sesuai dengan fakta yang ada, hal ini disebabkan kepentingan kolonial dan kepentingan misionaris Kristen. Pandangan Hamka terhadap sejarah dipengaruhi oleh agama Islam, pendidikan, dan sosio-kultural, sehingga bagi Hamka sejarah Islam itu adalah sejarah dan agama Islam. Hamka adalah sejarawan dari masyarakat dan sejarawan otodidak, yang dibentuk oleh lingkungan keluarga, lingkungan alam tempat kelahirannya, kondisi zaman dan masyarakat tempat ia tumbuh dan hidup di tanah kelahirannya, Minangkabau, serta di perantauan yang berpindah-pindah
Sentralisasi Islam Marginal: Konstribusi Azyumardi Azra dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara Lukmanul Hakim; Ris'an Rusli; Danil Mahmud Chaniago; Aziza Meria
TSAQAFAH Vol. 15 No. 2 (2019): Islamic Civilization
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tsaqafah.v15i2.3332

Abstract

AbstractThe Historiography of Islam in the Nusantara Malay has been dominated by western scholars such as K.P. Lando, J.C. van Leur, R.O. Winstedt and J.j.de Graff. They claim that Islam in the Nusantara Malay region is a peripheral Islam that has no connection with Islam in the Middle East as the central. In the domination of these western authors, AzyumardiAzra emerges with contrasting idea and disagrees the claim. He states that Islam in the Nusantara Malay world cannot be separated from Islam in the Middle East which has strong connection and be a part of Islam in general. It belongs to one entity. He also states thatthe establishment and the development of Islam in a region must have connection with other regions. Therefore, this research tries to reconstruct and to analyze Azra’s contribution toward the Historiography of Islam in Nusantara Malay. The method use are historiography and content analysis. Azra’s contributions in the Historiography of Islam in the Nusantara Malay are to be determining the direction of its historiography, be approaching Islamic history in the Nusantara Malays as part of the world Islam and Muslim history,coloring Islam itself and offering consciousness on the history of Islam for muslim in the Nusantara Malay and introducing social history in the Historiography of Islam in the Nusantara Malay. Keywords: Centralization, Marginal Islam, Azyumardi Azra, Islamic Historiography, The Nusantara Malay. AbstrakHistoriografi Islam Melayu Nusantara selama ini didominasi oleh penulis Barat, di antaranya: K. P. Landon, J. C. van Leur, R. O. Winstedt dan H. J. De Graaf. Mereka berpendapat bahwa Islam di kawasan Melayu Nusantara adalah Islam pinggiran, Islam yang tidak ada hubungannya dengan Islam di pusatnya Timur Tengah. Di tengah dominasi penulis Barat tersebut muncullah Azyumardi Azra, ia tidak sependapat dengan kebanyakan penulis Barat tersebut. Menurut Azyumardi Azra, Islam di dunia Melayu Nusantara tidak bisa dipisahkan dari Islam yang ada di pusatnya Timur Tengah, dalam artian Islam di dunia Melayu Nusantara merupakan bagian dari Islam secara keseluruhan. Ia merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tumbuh dan berkembangnya Islam di suatu kawasan mesti terkait dengan Islam di kawasan lain. Tujuan penelitian ini untuk merekonstruksi dan menganalisis konstribusi Azyumardi Azra dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara. Sedangkan metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah dengan pendekatan historiografi dan analisis isi. Konstribusi Azyumardi Azra dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara adalah menentukan arah perjalanan sejarah Islam di Melayu Nusantara, mendekati sejarah Islam di Melayu Nusantara sebagai bagian dari sejarah umat Islam secara keseluruhan, memberi warna Islam dan kesadaran sejarah umat Islam di dunia Melayu Nusantara serta memperkenalkan sejarah sosial di dalam Historiografi Islam Melayu Nusantara.Kata Kunci:  Sentralisasi, Islam Marginal, Azyumardi Azra, Historiografi Islam, Melayu Nusantara.