Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Sektor dan Komoditas Unggulan Dan Strategi Pengembanganya Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mohamad haifan
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v2i1.103

Abstract

Abstrak Pemilihan strategi pembangunan wilayah  perlu mempertimbangkan sektor dan komoditas ungulan di wilayah tersebut. Potensi sektor dan komoditas unggulan diharapkan  dapat dimanfaatkan secara maksimal guna meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan daerah dan mendorong sektor-sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan  sektor dan komoditas unggulan serta strategi pengembangannya di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Metode penelitian dilakukan secara diskripti- kuantitatif. Data diolah dan dianalisis  menggunakan analisis Tipologi Kiassen dan analisis Location Quotient (LQ). Berdasarkan hasil analisis menunjukkan,  bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor unggulan dibanding sektor-sektor lain pembentuk PDRB Kabupaten Lebak. Sektor pertanian, perkebunan dan perikanan rata-rata tumbuh dengan laju sebesar 8,39 persen, sedangkan kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Lebak sebesar 26,50 persen. Komoditas unggulan pertanian  untuk subsektor tanaman pangan adalah padi sawah,  subsektor hortikultura (sayuran) adalah kacang panjang, subsektor hortikultura (buah-buahan) adalah pisang, subsektor perkebunan adalah kelapa, subsektor peternakan adalah kerbau dan kambing dan subsektor peternakan/ unggas adalah ayam pedaging. Arahan pengembangan  masing-masing komoditas unggulan sesuai dengan subsektornya mengacu pada kerangka sistem agribisnis
Analisis Perhitungan dan Implementasi Pengaruh Rasio Gigi Penggerak Akhir dan Diameter Roda pada Kecepatan Maksimum Kendaraan Rudi Purwo Wijayanto; Mohamad Haifan; Aries Shubhi
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 01 (2023): April 2023
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEM.2023.v16.i01.p08

Abstract

Kecepatan maksimum pada kendaraan roda empat komersial sudah ditentukan dan didesain sedemikian rupa. Namun, dengan meningkatnya pemahaman dan teknologi otomotif, terdapat keinginan sebagian penggemar kendaraan untuk meningkatkan kecepatan maksimum di atas spesifikasi dari pabrikan. Dari penelitian sebelumnya, peningkatan kecepatan maksimum kendaraan dapat dilakukan dengan merubah diameter roda penggerak serta rasio gigi transmisi dan gigi penggerak akhir. Perubahan pada rasio gigi transmisi membutuhkan biaya yang cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan maksimum kendaraan dengan berfokus pada kombinasi rasio gigi penggerak akhir dengan dimater roda. Metode yang digunakan adalah perhitungan dan implementasi untuk melihat kesesuaian dengan teori perhitungan. Analisis perhitungan dilakukan untuk melihat hubungan rasio penggerak akhir dan diameter roda terhadap kecepatan maksimum. Dari penelitian ini diperoleh hubungan semakin besar rasio penggerak akhir semakin kecil nilai kecepatan maksimum. Untuk diameter roda, berlaku sebaliknya semakin besar diameter semakin besar nilai kecepatan maksimum yang diperoleh. Diperoleh persamaan V_maks = 282,09 D - 46,78 ig + 183,53; dimana Vmaks, D dan Ig secara berturut-turut menunjukkan nilai kecepatan maksimum, diameter roda dan rasio penggerak akhir (gardan). Hasil perhitungan dan implementasi menunjukkan hasil yang sama dengan tingkat perbedaan dibawah 5%.
Evaluasi Jalur Akses Pemadam Kebakaran Pada Proyek Pembangunan Research & Technology Center Pertamina Joko Susilo; M. Alif Anugrah; Rizky Fathan Witjaksono; Mohamad Haifan
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Pertamina Research & Technology Centre Facility is a laboratory building designed to support research activities, where laboratory space is a critical element in the design of a research and laboratory centre. Due to activities involving chemicals, crude oil and other products, the risk of chemical and biological contamination, radiation exposure, explosions and fires is higher than in most other facilities. This potential hazard requires a well-designed building access system to prevent the risk of fire and explosion. The aim of this study is to evaluate whether the building access for fire and explosion protection in this facility is adequate and meets established standards. The evaluation method used is a qualitative approach through a literature review on the principles of fire access in buildings, which is then applied to the Pertamina Research & Technology Center facility located at Jl. Daan Mogot Km. 16, West Jakarta. The results of the evaluation indicate that the fire egress in this facility meets the established standards, allowing the occupants to conduct research activities more safely against potential fire and explosion hazards in the future.
Perancangan Tata Udara Menggunakan Metode Cooling Load Tempreture Difference (CLTD) Pada Studi Kasus Proyek X Madarif Prawibowo; Janatika Putra Perdana; Wiguna Persada Putra; Mohamad Haifan
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 7 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i7.3648

Abstract

This research is related to the design of air conditioning using the Cooling Load Temperature Difference (CLTD) method in the case study of Project X. One of the methods used is the Cooling Load Temperature Difference (CLTD) method. This method considers factors such as wet-bulb temperature, dry-bulb temperature, and air velocity to calculate the room cooling load. This research applies the CLTD method to a case study project in Jakarta with an air conditioning system in office buildings. This case study provides an example of the practical application of the CLTD method that is beneficial for practitioners in the field of air conditioning engineering. To implement the CLTD method, data from field studies such as room conditions, temperature, and humidity of the room and environment are needed. Next, calculations are made using the CLTD formula adjusted to the position of the sun in each room. The CLTD calculation results show that the highest sensible load is in the Boardroom, while the highest latent load is in the Conference Room. The design of the cooling system with the CLTD method shows optimal results and meets the requirements. The AC capacity calculated accurately and considering K4L factors results in an efficient, safe, and environmentally friendly cooling system.