Artikel ini membahas perancangan dan evaluasi kinerja sistem pendingin cairan pada unit controller shuttle bus listrik hasil konversi. Permasalahan termal pada kendaraan listrik hasil konversi, khususnya pada komponen controller, menjadi tantangan serius yang dapat menurunkan efisiensi dan memperpendek umur pakai sistem. Evaluasi dilakukan melalui perbandingan eksperimental terhadap suhu dan efisiensi controller. Pengujian dilakukan dalam dua kondisi: sebelum dan sesudah menggunakan sistem pendingin, pada variasi kecepatan kendaraan antara 20 hingga 50 km/jam. Alat yang digunakan antara lain, dynamometer, Hioki Power Analyzer, dan thermometer infrared. Hasil penelitian menunjukkan penurunan suhu kerja sebesar 2,4-4,3°C dan peningkatan efisiensi controller sebesar 2,76-4,37%. Grafik efisiensi dan suhu menunjukkan perbedaan signifikan antara dua kondisi yang menunjukkan efektivitas sistem. Kesimpulannya, sistem pendingin cairan terbukti efektif dalam meningkatkan performa termal dan efisiensi controller pada shuttle bus listrik hasil konversi. Studi ini memberikan kontribusi praktis dalam pengembangan sistem manajemen termal kendaraan listrik berbiaya rendah dan merekomendasikan eksplorasi lebih lanjut terkait pengujian statistik untuk validasi hasil yang lebih kuat.