Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendidikan Karakter Melalui Tasawuf Akhlaki Perspektif Al-Quran Muhammad Hariyadi; Roihan Alansyari; Nurbaiti Nurbaiti
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2265

Abstract

Artikel ini menyimpulkan bahwa pengamalan maqamat dalam tasawuf akhlaki perspektif al-Quran memberi kontribusi terhadap pendidikan karakter, seperti maqam tobat mendidik karakter komitmen, maqam sabar mendidik karakter pengendalian diri, maqam zuhud mencegah karakter terlalu mencintai dunia, maqam tawakal mendidik karakter kesungguhan, maqam syukur mendidik karakter peduli sosial, maqam fakir mencegah karakter materialistis dan maqam rida mendidik karakter berlapang dada. Temuan ini mendukung pendapat Sayyed Hossein Nasr (2001) yang menyatakan bahwa pendidikan karakter yang didasarkan pada kerangka nilai agama semestinya melalui pendekatan sufistik dan menolak pendapat Aguste Comte (1857), Karl Marx (1883), Herbert Spencer (1903), Emile Durkheim (1917), Max Weber (1920) dan Sigmund Freud (1939) yang meyakini bahwa manusia mampu menyelesaikan persoalan kehidupan (termasuk persoalan karakter) tanpa melibatkan agama. Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi adalah penelitian kualitatif melalui riset kepustakaan (library research).
ANALISA AYAT-AYAT ISRÂF PERSPEKTIF PSIKOLOGIS BERBASIS AL-QUR'AN SEBAGAI PENANGGULANGAN PERILAKU BERLEBIHAN Nurbaiti Nurbaiti; Made Saihu
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v21i1.27671

Abstract

This paper aims to explain the prevention of excessive behavior in humans obtained from the analysis of the isrâf verses with a psychological approach. Through library research methods and psychological approaches, this study shows that the verses of the Qur'an that discuss excessive behavior include the word isrâf with various variations. Some of the variations such as; verbs with fi'il madhi, verbs with fi'il nahyi, verbs with harfu jazmi (lam), ismu fail musrif in mufrad and plural forms. The various uses of the word isrâf in these verses give rise to various interpretations when carried out with a psychological approach. The psychological approach is used in this study, because the authors consider it a relevant and appropriate approach to discussing human behavior, such as excessive behavior. The results of various interpretations with this psychological approach then become a type of excessive behavior in humans, which is then found several relevant countermeasures for excessive behavior in today's human lifestyle.
REDEFINISI ZUHUD DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SOLUSI BAGI PERADABAN ISLAM Muhammad Hariyadi; Nurbaiti Nurbaiti; Saepul Anam
Statement: Jurnal Media Informasi Sosial dan Pendidikan Vol 12 No 2 (2022): Statement | Jurnal Media Informasi Sosial dan Pendidikan
Publisher : PMPP Lembaga Penelitian dan Studi Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Kesetaraan Gender Perspektif M. Quraish Shihab Dan Nasaruddin Umar Shofyan Hadi; Abd. Muid N; Nurbaiti Nurbaiti
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 07 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i07.1048

Abstract

Gender merupakan status sosial yang terbentuk atas dasar konstruksi di masyarakat, perspektif gender lahir dari pola budaya yang berkembang dan berulang mengikuti standar moral masyarakat yang heterogen. Gender menjadi satu pembahasan yang sangat sensitif ketika banyak dari kalangan perempuan yang menyuarakan kesetaraan dan persamaan status pada khalayak publik. Pada penelitian kali ini peneliti memakai kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan lebih menggunakan analisis pada narasi. Jenisnya menggunakan deskriptif dan menggunakan metode tafsir Al-Qur’an yang jenisnya maudhu’i dimana metode penafsiran ini membahas ayat-ayat Al-Qur’an yang disesuaikan dengan tema dan judul yang telah ditetapkan atau dengan kata lain metode maudhu’i juga disebut sebagai metode penafsiran secara tematik. Metode maudhu’i y ini akan membahas secara mendalam asbab al-nuzul dari berbagai aspek yang kemudian juga didukung dengan dalil dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah baik argumen yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadis. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran M. Quraish Shihab dan Nasaruddin Umar tentang kesetaraan gender dengan tema penciptaan dan kepemimpinan perempuan memiliki kesamaan pendapat bahwa di dalam ?Al-Quran tidak ada ayat-ayat yang bias gender, bahkan Islam sangat ?memuliakan perempuan.?
Pendidikan Karakter Melalui Tasawuf Akhlaki Perspektif Al-Quran Muhammad Hariyadi; Roihan Alansyari; Nurbaiti Nurbaiti
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2265

Abstract

Artikel ini menyimpulkan bahwa pengamalan maqamat dalam tasawuf akhlaki perspektif al-Quran memberi kontribusi terhadap pendidikan karakter, seperti maqam tobat mendidik karakter komitmen, maqam sabar mendidik karakter pengendalian diri, maqam zuhud mencegah karakter terlalu mencintai dunia, maqam tawakal mendidik karakter kesungguhan, maqam syukur mendidik karakter peduli sosial, maqam fakir mencegah karakter materialistis dan maqam rida mendidik karakter berlapang dada. Temuan ini mendukung pendapat Sayyed Hossein Nasr (2001) yang menyatakan bahwa pendidikan karakter yang didasarkan pada kerangka nilai agama semestinya melalui pendekatan sufistik dan menolak pendapat Aguste Comte (1857), Karl Marx (1883), Herbert Spencer (1903), Emile Durkheim (1917), Max Weber (1920) dan Sigmund Freud (1939) yang meyakini bahwa manusia mampu menyelesaikan persoalan kehidupan (termasuk persoalan karakter) tanpa melibatkan agama. Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi adalah penelitian kualitatif melalui riset kepustakaan (library research).