Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

GLOBALISASI DAN TANTANGAN DAKWAH Abdul Hamid
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 16, No 1 (2017): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v16i1.6451

Abstract

Globalisasi dan Tantangan Dakwah. Kajian komprehensif tentang makna globalisasi, sejarah globalisasi, bentuk-bentuk globalisasi, serta sampai di mana besarnya pengaruh globalisasi terhadap dunia Islam. Munculnya era globalisasi ini merupakan tantangan dalam dunia dakwah, mau atau tidak semua manusia akan mengalaminya. untuk mengarungi postmodernism ini, dibutuhkan langkah-langkah yang konkrit dan sistematik untuk dijadikan sebagai acuan hidup yang diharapkan mampu mengembalikan manusia kepada maksud dan tujuan ia diciptakan, dengan memanfaatkan kemajuan dunia globalisasi. Tentunya pasti akan ada rintangan-rintangan serta hambatan yang harus dihadapi, karena tidak semua kemajuan yang ada di era globalisasi ini diterima oleh ajaran Islam. Oleh sebab itu, selain memanfaatkan perkembangan teknologi itu sendiri dakwah juga diharapkan sebagai penyeimbang terhadap akibat dari perkembangan teknologi itu sendiri.
DAKWAH DALAM PERSPEKTIF PARADIGMA TRADISIONALISME DAN REFORMISME Abdul Hamid
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 15, No 1 (2016): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v15i1.6310

Abstract

Dakwah dalam Perspektif Paradigma Tradisionalisme dan Reformisme. Dalam pemikiran dan gerakan dakwah ada dalam elemen-elemen substani dakwah itu sendiri, hanya ianya lebih mengarah kepada dialog budaya, intelektual dan dakwah peradaban. Dalam tubuh umat Islam, sebenarnya banyak gerakan-gerakan yang mengatasnamakan Islam. Semua bentukbentuk aliran-aliran paradigma tersebut, tidak akan dibahas di sini secara menyeluruh. Namun demikian, dua bentuk aliran dakwah berikut ini dianggap telah mewakili keragaman paradigma pemikiran dan gerakan dakwah. Kaum tradisionalis meyakini syari’ah sebagai hukum Tuhan yang telah dipahami dan dipraktekkan semenjak beberapa abad silam dan sudah terkristal dalam beberapa mazhab fiqh. Sementara aliran reformis menentang taqlid dan menggalakkan ijtihad dalam menghadapi persoalan-persoalan kontemporer. Meskipun menyamai modernism yang mendukung konsep rasionalisme, namun ada perbedaannya karena aliran reformisme hanya berijtihad dalam bidang-bidang yang kurang jelas (zhanni) kedudukan hukumnya
INDUWNISIYA’ QOBLAL ISLAM Abdul Hamid
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 12 No 2 (2021): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v12i2.1385

Abstract

كان الأرخبيل الإندونيسي منطقة تجارية هامة منذ القرون الميلادية الأولى، وازدهرت الممالك الهندوسية والبوذية. وقد كان تاريخ إندونيسيا مضطربا بسبب التحديات التي تفرضها الكوارث الطبيعية والفساد والحركات الانفصالية وعملية التحول الديمقراطي وفترات من التغير الاقتصادي السريع. النظام الحالي لجمهورية إندونيسيا هو نظام وحدي رئاسي وتتكون من ثلاثة وثلاثين مقاطعة. وشعار إندونيسيا الوطني هو (BHINEKA TUNGGAL IKA). وفي هذه المقالة سيتكلم الكاتب عن اصل تسميته، ومناخه، وتاريخه، وسياسته. Kepulauan Indonesia telah menjadi daerah perdagangan penting sejak abad awal Masehi, dan kerajaan Hindu dan Budha berkembang. Sejarah Indonesia bergolak karena tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam, korupsi, gerakan separatis, proses demokratisasi, dan periode perubahan ekonomi yang cepat. Sistem Republik Indonesia saat ini adalah sistem presidensial kesatuan dan terdiri dari tiga puluh tiga provinsi. Semboyan nasional Indonesia adalah (BHINEKA TUNGGAL IKA). Dalam artikel ini, penulis akan berbicara tentang asal usul namanya, iklimnya, sejarahnya, dan politiknya.
The Role Of The Millennial Generation In Da'wah Journalism In The Digital Age Retna Dwi Estuningtyas; Abdul Hamid; Siti Nuri Nurhaidah; Zamakhsyari Abdul Majid
Jurnal Syntax Transformation Vol 4 No 7 (2023): Jurnal Syntax Transformation
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jst.v4i7.758

Abstract

The development of da'wah in the present, known as the digital era, has been increasingly advanced in the use of da'wah media. The millennial generation, as a generation that is responsive to technology, does not miss using internet media to convey da'wah messages with its journalistic da'wah. One of the selected media is social media, this is because social media users are increasing every year in Indonesia. In the use of social media and internet networks, communication that is built in da'wah journalism certainly follows the journalistic code of ethics and remains consistent in spreading the function of da'wah journalism as prophetic journalism.
SYIAH ANTARA PARADIGMA DAN PROBLEMATIKA MASYARAKAT MADANI Abdul Hamid
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.382

Abstract

Terlepas dari hubungan antara keduanya yang kerap kali tidak harmonis, Syi’ah sebagai sebuah mazhab teologi menarik untuk dibahas. Diskursus mengenai Syi’ah telah banyak dituangkan dalam berbagai kesempatan dan sarana. Tak terkecuali dalam tulisan ini. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas seputar Syiah, permasalahanpermasalahannya dengan pembentukan masyarakat madani, serta selusinya. Dalam kajian ini disimpulkan bahwa Syi’ah adalah salah satu aliran dalam Islam yang meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib dan keturunannya adalah Imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi Muhammad saw. Doktrin-doktrin yang diyakini para pengikut Syi’ah ini, secara garis besar terdapat beberapa macam, dianataranya, konsepsi tentang Ahlulbait, al-bada’, as-syurah, Imamah, dan paham-paham lainnya yang dalam banyak hal memiliki perbedaan (pemahaman) dengan kalangan Sunni.
INDUWNISIYA’ QOBLAL ISLAM Abdul Hamid
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 12 No 2 (2021): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v12i2.1385

Abstract

كان الأرخبيل الإندونيسي منطقة تجارية هامة منذ القرون الميلادية الأولى، وازدهرت الممالك الهندوسية والبوذية. وقد كان تاريخ إندونيسيا مضطربا بسبب التحديات التي تفرضها الكوارث الطبيعية والفساد والحركات الانفصالية وعملية التحول الديمقراطي وفترات من التغير الاقتصادي السريع. النظام الحالي لجمهورية إندونيسيا هو نظام وحدي رئاسي وتتكون من ثلاثة وثلاثين مقاطعة. وشعار إندونيسيا الوطني هو (BHINEKA TUNGGAL IKA). وفي هذه المقالة سيتكلم الكاتب عن اصل تسميته، ومناخه، وتاريخه، وسياسته. Kepulauan Indonesia telah menjadi daerah perdagangan penting sejak abad awal Masehi, dan kerajaan Hindu dan Budha berkembang. Sejarah Indonesia bergolak karena tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam, korupsi, gerakan separatis, proses demokratisasi, dan periode perubahan ekonomi yang cepat. Sistem Republik Indonesia saat ini adalah sistem presidensial kesatuan dan terdiri dari tiga puluh tiga provinsi. Semboyan nasional Indonesia adalah (BHINEKA TUNGGAL IKA). Dalam artikel ini, penulis akan berbicara tentang asal usul namanya, iklimnya, sejarahnya, dan politiknya.
DAKWAH MOVEMENT ON PSYCHOLOGICAL PARADIGM Abdul Hamid
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v14i1.2732

Abstract

Mankind as mad’u or target da’wah consists of the soul and the body. Since da'wah intends to change person’s psychological attitudes, knowledge of the psychology of da'wah becomes a very important thing. This paper is in the form of a literature review that discusses the theoretical movement of psychological da’wah, the importance role of psychological da'wah, the basis of psychological da'wah, and the elements of psychological da'wah. This study applies qualitative method with descriptive approach. The aims of this study are to describe and interpret da'wah on psychological paradigm in a descriptive narrative manner. Social da'wah paradigm can be defined as a fundamental view, framework or basis of thinking that is used in understanding the basic concepts in exploring a science that discusses psychology which is reflected in a human behavior and its relation to the environment as an effort to invite, encourage, call, and convey to the community in the form of solicitation of goodness and prevention of evil according to Islamic principle. The urgency of the psychological paradigm emphasize that da'i demanded control about the human psyche as individuals and members of groups. The essence of da'wah actually lies in efforts to prevent community from psychological problems by inviting, motivating and guiding individuals to be healthy and prosperous in body and soul, so that they can receive the message of da'wah and can carry out religious teachings in accordance with the demands of religious law. There are several elements of the psychological da'wah that must be considered, namely the message of da’wah, psychology of the da'i and mad'u (the target of da’wah). The psychological basis of da'wah includes the personality of the da'I who is seen as good in society, da'wah messages that are communicative and adapted to the classification of attitudes as well as psychological condition of mad'u (the target da’wah).
ISLAMIC PROPAGATION MOVEMENT ON NATIONALIST PARADIGM Abdul Hamid
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 15 No 1 (2024): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v15i1.3205

Abstract

Abstract: The Indonesian nation is independent and was formed by the contribution of scholars who preached with a high sense of nationalism. As the largest Muslim country, Indonesia has an important role in the Islamic world, so that its position is taken into account. Both have an important role and support each other. This article is a literature review that discusses the Islamic propagation movement nationalist paradigm using a qualitative approach and literature study methods. The Islamic propagation (da’wah) paradigm defined in this article is the fundamental view, framework and rationale used in preaching. Based on the movements carried out by the perpetrators, the paradigm is classified into three, namely the tabligh paradigm, the community development paradigm, the harakah paradigm and the cultural paradigm. One part of da'wah with a cultural paradigm, namely national da'wah. National da'wah in Indonesia has the following characteristics: 1) National da'wah must accommodate differences in backgrounds; 2) National da'wah must be based on the pillars of nationality, and 3) National da'wah upholds the universal and eternal values of Islamic teachings.
THE DA'WAH METHODOLOGY OF THE PROPHETS ULU AL-'AZMI Hamdani Hamdani; Zamakhsyari Abdul Majid; Abdul Hamid
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 15 No 2 (2024): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v15i2.4211

Abstract

The Da'wah methodology of the Prophets Ulu Al-'Azmi, distinguished by their steadfast determination and resilience, has served as a model for Prophets and Da’i (Islamic preachers) throughout history. This study aims to introduce and uncover the da'wah approaches, specifically focusing on Prophet Isa AS (Jesus), to provide contemporary da’i with a framework rooted in the Qur'an and Sunnah. The research employs a qualitative library research method, analyzing historical, sociological, and descriptive data derived from the Qur’an, Sunnah, and scholarly works recognized by the Muslim community, including classical and modern historical texts. Data analysis involves triangulating sources, objectives, and references to ensure a scientifically valid and measurable outcome. The findings of the study highlight three main points: First, the Prophets are referred to as Ulu Al-'Azmi because they were divinely chosen for their unwavering determination, patience, and commitment to their mission. Second, the approach and methods of the Ulu Al-'Azmi Prophets are strikingly similar, emphasizing a Rabbaniy (divinely-guided) approach and exemplary moral conduct. Their methods include modeling (Qudwah), wisdom (Hikmah), dialogue, and admonition (Mau'izhah). Third, Prophet Isa AS's approach to da'wah centered on showcasing his prophetic miracles, spiritual journey, and a methodology grounded in compassion, gentleness, and both promises and warnings. His da’wah was tailored to the psychological and social conditions of the Children of Israel at the time.