Dahlia Andayani
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Waktu Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus) Yang Diinduksi High Fat Diet Dan PTU Andy Susbandiyah Ifada; Rida Amelia; Dahlia Andayani
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 2, No 1 (2021): JANUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v2i1.3854

Abstract

ABSTRAKPerubahan pola makan menjadi tinggi lemak dan gula menyebabkan munculnya banyak masalah, salah satunya obesitas yang menjadi faktor resiko Diabetes Melitus tipe 2. Upaya pencegahan dan pengobatan dengan bahan alam menjadi pilihan, salah satunya dengan daun sirsak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh waktu pemberian ekstrak etanol 70% daun sirsak (annona muricata L) terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi High Fat Diet (HFD) dan Propiltiourasil (PTU). Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan pretest posttest with control group. Hewan uji dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok yang tidak diinduksi (normal), kelompok yang diinduksi HFD dan PTU (negatif), kelompok yang diberi ekstrak etanol 70% daun sirsak sebelum induksi (P1), kelompok yang diberi ekstrak etanol 70% daun sirsak bersama induksi (P2). Hasil penelitian menunjukan rerata kadar glukosa darah kelompok negatif (120,33 ±12,307 mg/dL), P1 (115,33±7,312 mg/dL) dan P2 (94,00±10,677 mg/dL). Rerata kelompok negatif berbeda bermakna dengan kelompok P2 dengan nilai signifikansi 0,001 (α < 0,05). Kelompok P2 dan P1 berbeda bermakna dengan dengan nilai signifikansi 0,009 (α < 0,05). Sedangkan kelompok negatif dan P1 tidak berbeda signifikan. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa waktu pemberian ekstrak etanol 70% daun sirsak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi HFD.Kata kunci : High Fat Diet; Glukosa Darah; Ekstrak etanol daun sirsakABSTRACTChanges in diet to be high fat and sugar cause many problems, one of them is obesity which is a risk factor for Type 2 Diabetes Mellitus. Prevention and treatment with natural ingredients is an option, one of which is soursop leaves. The aim of the study was to determine whether the time of administration of ethanol extract 70% soursop leaves (Annona muricata L.) had an effect on blood glucose levels of mice induced by High Fat Diet (HFD) and Propyltiouracil (PTU). This research is a pure experimental study with a pretest posttest with control group design. The animals were divided into four groups: the group that was not induced (normal), the group that was induced by HFD and PTU (negative), the group given 70% ethanol extract of soursop leaves before induction (P1), the group given 70% ethanol extract of soursop leaves while induction (P2). The result showed that average of blood glucose levels in the group negative control (120.33 ± 12.307 mg/dL), P1 (115.33 ± 7.312 mg/dL) and P2 (94.00 ± 10.677 mg/dL). The mean of the negative group was significantly different from the P2 group with a significance value of 0.001 (α <0.05). Group P2 and P1 differed significantly with a significance value of 0.009 (α <0.05). Meanwhile, the negative group and P1 did not differ significantly. It can be concluded that the time of administration of 70% ethanol extract of soursop leaves affects the blood glucose levels of mice that are induced by HFD and PTU.Keywords : High Fat Diet; Blood Glucose; Ethanol extract of soursop leaves.
Analisis Zat Pewarna Rhodamin B pada Gula Kapas Merah yang Dijual di Kota Mataram Tahun 2013 Dahlia Andayani; Hardiono Adisaputra
JIKF Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.319 KB)

Abstract

Zat pewarna makanan digunakan untuk merubah penampilan fisik makanan agar terlihat lebih menarik. Di Indonesia, terdapat kecendrungan penambahan zat pewarna non pangan pada beberapa jenis makanan seperti penambahan zat pewarna merah Rhodamin B merupakan senyawa kimia sintetik yang bersifat karsinogenik bagi tubuh dan banyak digunakan sebagai zat pewarna kertas dan tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan Rhodamin B pada Gula Kapas Merah yang beredar di Kota Mataram menggunakan metode uji Rhodamin B Test Kit yaitu suatu metode untuk menguji kandungan Rhodamin B pada suatu sampel makanan dengan mengamati perubahan warna yang terjadi setelah ditetesi reagen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah Gula Kapas Merah. Sampel diambil menggunakan random accidental sampling. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium KimiaJurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram pada bulan Agustus 2013. Data hasil penelitian diolah dengan menghitung persentase sampel yang positif dan negative mengandung Rhodamin B. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh 3 sampel makanan Gula Kapas Merah ( 33 % sampel ) yang positif mengandung Rhodamin B dan sebesar 67 % sampel Gula Kapas Merah dinyatakan negatif mengandung Rhodamin B.
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum L.) terhadap Jamur (Candida Albicans) Dahlia Andayani; Rauhul Akbar Kurniawan
JIKF Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.16 KB)

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan salah satu tumbuhan yang telah banyak dimanfaatkan selain sebagai bumbu dapur juga sebagai obat tradisional. Penelitian ini yang diuji adalah bawang putih siung tunggal yang diekstrak melalui proses maserasi dengan pelarut etanol 96%. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan menggunakan ekstrak etanol bawang putih tunggal (Allium sativum L.) yang bertujuan untuk membuktikan apakah ekstrak etanol bawang putih tunggal tersebut memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur (Candida albicans). Ekstrak dibuat menjadi lima konsentrasi yaitu 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, selanjutnya dilakukan uji daya hambat pada jamur (Candida albicans) uji menggunakan metode sumuran dengan media SDA (Saboroud Dekstrose Agar). Hasil dari penelitian menunjukkan ekstrak etanol bawang putih dapat menghambat pertumbuhan jamur (Candida albicans) pada konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40% dengan rata- rata diameter zona hambat dari masing-masing konsentrasi adalah 21,4 mm, 18,6 mm, 14,8 mm, dan 11,6 mm.Sedangkan konsentrasi 20% tidak menghasilkan zona hambat. Dari hasil penelitian terbukti ekstrak etanol bawang putih tunggal memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur (Candida albicans).