Hamsir Hamsir
Jurusan Kesehatan Lingkungan

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DI PT. MARUKI INTERNASIONAL INDONESIA BAGIAN PRODUKSI Sri Sudiar; Hamsir Hamsir
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1482

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.Kesehatan dan keselamatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan risiko kecelakaan kerja di PT. Maruki Internasional Indonesia bagian produksi. Metode penelitian yang digunakan bersifat observasional analitik yaitu dengan pendekatan crossectional.dengan variabel independen dan dependen diteliti secara bersama. Sampel dalam penelitian ini adalah 154 responden dengan teknik pengambilan random sapling. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa dari 154 responden, 106 (68,83%) responden yang mengetahui dan 48 (31,16%) responden yang tidak mengetahui dengan hasil  p= 0,996. Untuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 135 (87,66%) responden yang memenuhi syarat penggunaan APD, 19 (12,87%) responden yang tidak memenuhi syarat penggunaan APD dengan hasil p=0,812 untuk ergonomi 112 (73,37%) responden yang memenuhi syarat penerapan Ergonomi, 41 (26,62%) responden tidak memenuhi syarat penerapan Ergonomi dengan hasil p=0,006.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Pengetahuan, Penggunaan APD dengan Risiko Kecelakaan Kerja dan ada hubungan antara ergonomi dengan risiko kecelakaan kerja. Diharapkan adanya pengawasan lebih ketat dari pihak perusahaan agar risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin. Kata kunci : Pengetahuan, APD, Ergonomi dan Risiko kecelakaan.
EFEKTIVITAS DAUN DAN BUNGA TANAMAN SUKUN (Artocarpus altilis) SEBAGAI ANTI NYAMUK MAT ELEKTRIK DALAM MEMBUNUH NYAMUK Aedes aegypti Hamsir Hamsir; Nurul Fahmi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 2 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i2.851

Abstract

DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti masih menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Pengendalian insektisida nabati merupakan salah satu upaya untuk mengurangi populasi vektor.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas daun dan bunga tanaman sukun (Artocarpus altilis) sebagai anti nyamuk mat elektrik dalam membunuh nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini jentik nyamuk Aedes aegypti sejumlah ± 600 yang dipelihara sampai dewasa. Sampel dalam penelitian ini adalah 270 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa. Analisa dengan tabel terhadap rata – rata kematian nyamuk dengan 3 kali replikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mat serbuk daun sukun dosis 300 mg diinyatakan efektif setelah 30 menit pengamatan dengan jumlah nyamuk Aedes aegypti yang mati rata - rata mencapai 16 ekor (53 %) dalam tiga kali pengulangan. Sedangkan pada mat serbuk bunga sukun dosis 300 mg diinyatakan lebih efektif setelah 25 menit pengamatan mencapai Lethal Dosis 50 (LD50) dengan jumlah nyamuk yang mati rata -rata mencapai 16 ekor (53 %) dan juga pada 30 menit pengamatan Lethal Dosis 50 (LD50) dimana nyamuk yang mati rata - rata mencapai 20 ekor (67 %) dengan masing - masing tiga kali pengulangan. Kesimpulan yang didapatkan dengan dosis yang sama yaitu dosis 300 mg dengan waktu pengamatan 30 menit mat serbuk bunga sukun lebih efektif dibandingkan dengan mat serbuk daun sukun. Disarankan agar pengusaha membuat anti nyamuk elektrik dengan bahan aktif  mat serbuk bunga sukun agar lebih ramah lingkungan.                Kata Kunci : DBD, Daun Sukun, Bunga Sukun, Aedes aegypti.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Pengangkut Sampah Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Di Kota Makassar DEWI PALETEAN; Hamsir Hamsir; ROSTINA ROSTINA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1851

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya kecelakaan kerja pada tempat kerja, penggunaan alat pelindung diri sering dianggap tidak penting ataupun diremehkan oleh para pekerja, terutama pada pekerja pengangkut sampah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pekerja pengangkut sampah dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) di TPA Antang Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriftif melalui pengumpulan data berupa observasi, survei dan wawancara pada pekerja pengangkut sampah, dengan total sampel 36 orang. Penggolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS, Microsoft excel, dan kalkulator. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dan dilengkapi dengan tabel beserta pembahasan dan disimpulkan.Berdasarkan hasil uji chi square yang menunjukan p value = 0,908 (p value > 0,05) bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri. Sikap yang didapatkan p value = 0,166 (p value > 0,05) ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri.Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah, oleh karena itu disarankan untuk memberikan penyuluhan secara berkala kepada pekerja pengangkut sampah Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pekerja pengangkut sampah, APD,
EFEKTIFTAS BUBUK DAUN JERUK PURUT (CITRUS HYSTRIX) DAN DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) SEBAGAI ZAT PENOLAK ALAMI KECOA AMERIKA (PERIPLANETA AMERICANA) Hamsir Hamsir; EKA ULFIANI
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1143

Abstract

Kecoa merupakan serangga yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia.  Selain menimbulkan bau tidak sedap, kecoa juga merupakan vektor beberapa penyakit.  Kecoa amerika adalah kecoa yang paling sering ditemukan di pemukiman penduduk. Usaha pengendalian kecoa dengan insektisida sintetik kurang aman untuk digunakan karena zat kimia yang digunakan untuk mengusir kecoa juga dapat  meracuni manusia.   Solusi yang dapat dilakukan yaitu menggunakan zat penolak berbahan baku alami dari tumbuh-tumbuhan, seperti daun salam dan daun jeruk purut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas daun jeruk dan daun salam sebagai zat penolak alami bagi kecoa amerika dewasa.  Masing-masing perlakuan dilakukan dengan 3 kali pengulangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni (true eksperiment). Popuplasi dalam penelitian ini Kecoak Amerika (Periplaneta americana) sebanyak 260 ekor. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa bubuk daun jeruk purut lebih efektif jika dibandingkan dengan bubuk daun salam karna mampu mengusir dengan efektif  pada menit ke 60 dengan dosis 20  gr rata-rata mencapai 10 dari jumlah sampel seluruhnya yaitu 10 ekor, sedangkan bubuk daun salam mampu mengusir dengan efektif pada menit ke 60  dengan dosis 20 gr rata-rata jumlah kecoak yang  terusir hingga 9 ekor. Kesimpulan yang didapatkan dengan dosis yang sama dan waktu yang sama bubuk daun jeruk purut lebih efektif jika dibandingkan dengan bubuk daun salam. Disarankan agar pemerintah mempertimbangkan untuk menggunakan insektisida alami dalam pengendalian vektor.Kata Kunci : Kecoak Amerika, Daun Jeruk Purut, Daun Salam.
“Kemampuan Tanaman Hias Hidrofit (Elodea Canadensis) dalam Menurunkan Kadar Kromium (Cr) pada Limbah Cair Industri PT. Sermani Steel” di Makassar” Tisa Nurul Fadlya; Hamsir Hamsir
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.945

Abstract

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tanaman hias hidrofit (Elodea Canadensis) dalam menurunkan kadar logam berat Krom (Cr) pada limbah cair industri. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sampel dalam penelitian ini adalah air limbah 20 liter yang mengandung kadar logam berat Krom (Cr) yang dipaparkan dengan tanaman Elodea Canadensis dengan biomassa 250 gr dan 350 gr selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman Elodea Canadensis pada biomAssa 250 gr dengan volume 20 liter mengalami penurunan kadar krom (Cr) sebesar 85,225 dengan persentase 20,30%. Sedangkan pada biomassa 350 gr dengan volume 20 liter mengalami penurunan kadar krom (Cr) sebesar 184,450 dengan persentase 43,95%. Adanya penurunan kadar logam berat krom (Cr) pada air limbah dikarenakan kemampuan tanaman Elodea Canadensis dalam menyerap kadar logam berat melalui akar dan seluruh tubuhnya karena karena Elodea Canadensis memiliki kutikula sangat tipis yang memudahkan pengambilan logam berat dari air. Kesimpulan menunjukkan bahwa tanaman Elodea Canadensis dapat menyerap kadar logam berat Krom (Cr) limbah cair industri untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.Kata kunci : Tanaman Elodea Canadensis, logam berat Krom (Cr), limbah cair industri
PEMANFAATAN LALAT TENTARA HITAM (HERMETIA ILLUCENS) DALAM MENGOLAH SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS Hamsir Hamsir; Andi Nurhalisha Ramli
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i2.2345

Abstract

Sampah merupakan buangan dari hasil kegiatan baik dari kegiatan rumah tangga, perkantoran dan lain – lain. Jumlahy timbulan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampahr yang dihasilkan setiap orang per hari sebesara 0,7 kg. Sampah yang terdapat di lingkungan dapat menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya : keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia, baik dalam lingkup individu, keluargam maupun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui kemampuan Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) dalam mengolah sampah organik menjadi kompos. Jenis penelitian yang digunakn dalam penelitian ini adalah eksperimen dan di analisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lalat tentara hitam (Hermetia illucens) mampu mengolah sampah organik menjadi kompos dan mempercepat proses pengomposan, waktu yang dibutuhkan selama proses pengomposan yaitu, 11 hari. Sedangkan untuk kontrol lama pengomposan yang dibutuhkan yaitu 21 hari. Kesimpulan, Lalat tentara hitam (Hermetia illucens), mampu mengurai sampah organik menjadi kompos dan mempercepat proses pengomposan dalam waktu 11 hari. Diharapkan kepada peneliti berikutnya agar dapat memanfaatkan larva lalat tentara hitam dalam proses pembuatan kompos dari bahan organik dengan variasi yang berbeda. Kata Kunci: Lalat Tentara Hitam, Sampah, Kompos
FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN DI PT. ANDALAN FLUID SISTEM KABUPATEN MAROS Reskita Nova Maharani; Hamsir Hamsir
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1350

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah industri maupun lokasi proyek. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya kecelakaan kerja di PT. Andalan Fluid Sistem Kabupaten Maros. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yakni penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 65 responden yang masa kerjanya (>3tahun) ada 31, tidak pernah mengalami kecelakaan kerja 24 (77,4%) dan 7 (22,6%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Masa kerja ( ) ada 25 (73,5%) tidak pernah mengalami kecelakaan kerja dan 9 (26,5%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Penggunaan APD dengan lengkap  40 (85,1%), mengalami kecelakaan kerja 7 (14,9%) yang tidak menggunakan APD dengan lengkap yaitu 9 (50,0%) yang mengalami kecalakaan kerja 9 (50,0%). Perilaku yang memberi respon positif ada  46 yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja 39 (84,8%) dan 7 (15,2%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Yang memberi respon negatif 19 ada 10 (52,6%) yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja dan 9 (47,4%) yang pernah mengalami kecelakaan kerja. Serta suhu udara di area kerja yang telah diukur dari lima titik memiliki rata-rata suhu 31,32 0C.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara penggunaan APD, Perilaku, dan Suhu Udara dengan kejadian kecelakaan kejra, sedangkan tidak ada pengaruh antara masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja.Kata Kunci  :Kecelakaan Kerja, Masa Kerja, Penggunaan APD, Perilaku, Suhu Udara
FAKTOR RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) TERHADAP KEGIATAN PEMUATAN DI PELABUHAN LAUT BAJOE Hamsir Hamsir; Mutmainnah Rahman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2711

Abstract

Pelabuhan Laut Bajoe merupakan pelabuhan yang terletak di Kab. Bone dengan aktivitas yang sering dilakukan berupa pemuatan barang yang mempunyai berbagai macam potensi bahaya dan risiko penyebab kecelakaan kerja. Metode Job Safety Analysis (JSA) berupa metode dalam mengidentifikasi jenis bahaya dan risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kecelakaan kerja dengan metode Job Safety Analysis (JSA) terhadap kegiatan pemuatan di Pelabuhan Laut Bajoe Kab. Bone. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 56 orang dengan metode penarikan sampel menggunakan Total Sampling yang kemudian dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas dan analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh identifikasi dengan metode Job Safety Analysis (JSA) yaitu terdapat 3 tahapan dari berbagai sub kegiatan yang memiliki jenis potensi bahaya dan risiko pada saat melakukan kegiatan pemuatan di Pelabuhan Laut Bajoe Kab. Bone yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan kerja. Faktor manusia berupa masa kerja, penggunaan APD dan perilaku kerja berisiko menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, faktor lain yaitu faktor lingkungan kerja fisik dengan titian yang dilalui berupa papan kayu berisiko menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja serta faktor ergonomi dari segi sikap kerja berisiko menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja pada saat kegiatan pemuatan di Pelabuhan. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor manusia, faktor lingkungan dan faktor ergonomi berisiko menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja di Pelabuhan Laut Bajoe Kab. Bone.Kata Kunci :  Faktor Risiko, Kecelakaan Kerja, Metode Job Safety Analysis (JSA)
KEMAMPUAN VARIASI UMPAN DALAM MENGENDALIKAN VEKTOR TIKUS DI PELABUHAN NUSANTARA PARE-PARE Hamsir Hamsir; Rini Anggriani; Wahyuni Sahani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2907

Abstract

Di bidang kesehatan, tikus dapat menjadi agent beberapa patogen penyebab penyakit pada manusia karena hubungan tikus dan manusia seringkali bersifat parasitisme, salah satunya penyakit PES. Penyakit tersebut secara langsung oleh ludah, urin, dan fasesnya atau melalui gigitan ektoparasit yang ada ditubuh tikus ( kutu,pinjal, dan tungau), salah satu tempat yang biasanya banyak dikunjungi manusia adalah pelabuhan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan variasi umpan yang dipakai agar dapat mengendalikan populasi tikus di Pelabuhan Nusantara Pare-pare. Adapun jenis penelitian ini bersifat eksperimen semu dengan melihat kemampuan perangkap tikus dengan variasi umpan dalam pengendalian tikus. Data dianalisis menggunakan uji statistik anova satu arah dengan menggunakan program komputer SPSS dan data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga jenis umpan yang digunakan dalam penelitian ini hanya 2 yang mampu untuk dipakai sebagai umpan trapping dan umpan yang satunya tidak mampu untuk dipakai sebagai umpan trapping dimana jumlah total tikus yang tertangkap sebanyak 9 ekor dari 30 perangkap yang terpasang. Adapun rincian umpan sebagai berikut umpan ceker ayam goreng dengan presentasi 66,67 % dari 6 ekor tikus, umpan tempe goreng dengan presentasi 33,33% dari 3 ekor tikus, dan umpan ubi jalar ungu dengan presentasi 0%. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu ada dua jenis umpan yang dikatakan mampu dan ada 1 jenis umpan yang dikatakan tidak mampu . Sebaiknya pegawai KKP Kelas I Makassar Wilayah Kerja Pelabuhan Nusantara Pare-pare menggunakan variasi umpan secara bergantian agar lebih efektif. Kata Kunci : Tikus, Pelabuhan Nusantara Pare-pare, dan Variasi Umpan
GAMBARAN DENSITAS NYAMUK Aedes Aegypty DENGAN KEJADIAN DBD DI DAERAH ENDEMIS DESA PASUI KECAMATAN BUNTU BATU KABUPATEN ENREKANG Hamsir Hamsir; Juherah Juherah; Wahyuni Sahani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.2980

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cenderung meningkat dengan jumlah penderita dengan penyebaran yang luas. Masalah ini sering muncul dan berulang dengan datangnya musim hujan. Di Indonesia, dengan kurangnya kesadaran akan pentingnya anjuran pemberantasan nyamuk sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian anak-anak di beberapa negara Asia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kepadatan nyamuk Aedes aegypty dengan kejadian demam berdarah dengue di daerah endemis, Desa Pasui, Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah kepala keluarga di Desa Pasui sebanyak 441 kepala keluarga. Sampel yang digunakan adalah 82 rumah. Data diolah dengan tabel SPSS yang diperoleh dari observasi dan wawancara dari jawaban 82 responden kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ABJ untuk semua lokasi baik Dusun maupun Kecamatan berada pada <95 sedangkan indikator kinerja atau target pengendalian RPJMN adalah ABJ . 95. dan HI berada pada rentang poin 4 dan 5 sehingga dikategorikan kepadatan sedang pada nyamuk aedes aegypty. Untuk kejadian DBD di Kecamatan Buntu Batu ditemukan 12 orang yang pernah mengalami Kejadian DBD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ABJ di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu belum memenuhi indikator yaitu bebas dari jentik nyamuk dan untuk House indek rumah masih berada pada kepadatan sedang. Angka kejadian DBD dalam satu tahun terakhir masih ditemukan sebanyak 12 orang di Daerah Endemis, Desa Pasui, Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang.Kata kunci: Kepadatan Nyamuk Aedes Aegypty, DBD