Zaenab Zaenab
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK GULA BONE ARASOE Ria Astuti; Zaenab Zaenab
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1357

Abstract

Penyebab kecelakaan kerja secara umum adalah karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan tidak aman dari pekerja. Khusus mengenai unsafe action (tindakan tidak aman) ini sangat erat kaitannya dengan faktor manusia atau terjadi karna kesalahan manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di Pabrik Gula Bone Arasoe.  Pengumpulan data dengan cara observasi dengan menggunakan kuesioner. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan uji statistik chi square, dengan jumlah populasi sebanyak 144 karyawan dan jumlah sampel sebanyak 106 karyawan yang dipilih secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan faktor pemeriksaan kesehatan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,002 < 0,05) pengetahuan dengan kejadian kecelakaan kerja (p=0,032<0,05) penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja (p = 0,023 < 0,005), serta tidak terlihat ada hubungan atau tidak ada hubungan faktor pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,055 > 0,05) serta hasil penelitian menunjukkan terdapat 74 orang (70%) responden yang pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja. Adapun kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan kesehatan, pengetahuan dan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja. Tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja. Oleh karena itu, disarankan agar dilakukan pengawasan terhadap karyawan sebelum melakukan kegiatan atau masuk dalam area produksi.Kata Kunci : Kecelakaan kerja, Alat pelindung diri, Pabrik gula
ANALISIS FORMALIN PADA BUAH IMPORT (STUDY LITERATUR) Zaenab Zaenab; Ashari Rasjid; Vivi Sri Saputri
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2094

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada 7 jurnal tahun 2014-2018 tempat penelitian di Kota Manado positif sebanyak 18 sampel, Kota Medan positif sebanyak 13 sampel, Kota Tasikmalaya positif sebanyak 6 sampel, Kota Banjarmasin positif sebanyak 6 sampel, Kota Kendari dan Kota Makassar. kandungan formalin pada buah apel, anngur dan pir mengalami perubahan warna keunguan. Sedangkan yang tidak mengandung formalin tidak mengalami perubaha warna. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa buah import yakni buah apel, anggur dan pir positif mengandung formalin. Mengajak masyarakat agar memilih buah-buahan lokal untuk di konsumsi karena lebih segar dan sehat, sedangkan buah import yang mengandung formalin karena dalam pendistribusian dari Negara asalnya sampai ke Indonesia bisa berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan lamanya.Kata Kunci: Buah Import, Formalin, Permenkes No. 1168/Menkes/Per/X/1999.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK GULA BONE ARASOE Ria Astuti; Zaenab Zaenab; Hamsir Ahmad
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1844

Abstract

Penyebab kecelakaan kerja secara umum adalah karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan tidak aman dari pekerja. Khusus mengenai unsafe action (tindakan tidak aman) ini sangat erat kaitannya dengan faktor manusia atau terjadi karna kesalahan manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di Pabrik Gula Bone Arasoe.  Pengumpulan data dengan cara observasi dengan menggunakan kuesioner. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan uji statistik chi square, dengan jumlah populasi sebanyak 144 karyawan dan jumlah sampel sebanyak 106 karyawan yang dipilih secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan faktor pemeriksaan kesehatan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,002 < 0,05) pengetahuan dengan kejadian kecelakaan kerja (p=0,032<0,05) penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja (p = 0,023 < 0,005), serta tidak terlihat ada hubungan atau tidak ada hubungan faktor pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,055 > 0,05) serta hasil penelitian menunjukkan terdapat 74 orang (70%) responden yang pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja. Adapun kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan kesehatan, pengetahuan dan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja. Tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja. Oleh karena itu, disarankan agar dilakukan pengawasan terhadap karyawan sebelum melakukan kegiatan atau masuk dalam area produksi. Kata Kunci : Kecelakaan kerja, Alat pelindung diri, Pabrik gula
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN KENDARAAN DENGAN KANDUNGAN KARBON MONOKSIDA (CO) DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2019 Anisa Pratiwi; Zaenab Zaenab
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1471

Abstract

Hasil penelitian kepadatan kendaran pada jalan Sultan Alauddin dan jalan Hertasning dari ke empat titik didapatkan kepadatan kendaraan yaitu pada titik dua yaitu pada pagi dan sore hari dikatakan padat karena pada daerah tersebut pada selama 1 jam dan pada pengukuran Karbo monoksida di dapatkan hasil yaitu titk I menunjukkan hasil 3,085.71 ug/Nm3, titik II menunjukkan hasil yaitu 8,226.57 ug/Nm3, titik III menunjukkan hasil yaitu 3,885.71 ug/Nm3, titik IV menunjukkan hasil yaitu 2,285.71 ug/Nm3.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar Karbon Monoksida (CO) pada jalan perbatasan Gowa Makassar, Sultan Alauddin Talasalapang, Hertasning Toddopuli dan Aeroppala Hertasning masih dibawah standar baku mutu. Disarankan kepada Pemerintah Kota Makassar melakukan penanaman pohon di pinggir jalan untuk mengurangi kadar Karbon Monoksida di udara.Kata Kunci : Kualitas udara, Kepadatan Kendaraan dan Karbon Monoksida (CO)
UJI KEMAMPUAN DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) DALAM MEMATIKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRIK ALAT HIT (STUDI EKSPERIMEN) Nurismi Maulana; Zaenab Zaenab
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i2.2367

Abstract

Angka kasus kejadian penyakit DBD mengalami peningkatan secara drastis dalam waktu beberapa tahun terakhir. Nyamuk Aedes aegypti adalah jenis nyamuk penyebab penyakit DBD. Pengendalian nyamuk yang sering dilakukan yaitu dengan menggunakan insektisida kimiawi, penggunaan instektisida kimiawi akan menimbulkan resistensi nyamuk Aedes aegypti, dan dapat menimbulkan efek bagi kesehatan serta tidak ramah lingkungan berbeda jika menggunakan insektisida alami, tentunya lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Salah satu instektisida alami yaitu  ekstrak daun teh hijau mengandung bahan aktif polifenol, flavonoid, tanin, saponin dan Alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun teh hijau dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti dengan berbagai variasi konsentrasi yaitu 60%,80% dan 100%. Metode penelitian yang digunakan bersifat eksperimen dengan metode elektrik (alat hit) dengan berbagai variasi konsentrasi yaitu konsentrasi 60% , 80% dan 100% dan kontrol yang dipaparkan pada 25 ekor nyamuk Aedes aegypti pada setiap konsentrasi,selama 2 jam dengan interval setiap 15 menit (0-15 menit, 15-30 menit, 30-45 menit, 45-60 menit, 60-75 menit, 75-90 menit, 90-105 menit, dan 105-120 menit),replikasi sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan rata-rata kematian nyamuk Aedes aegypti pada konsentrasi 60% sebanyak 18 ekor (72%), konsentrasi 80% sebanyak 22 ekor (88%) dan konsentrasi 100% sebanyak 25 ekor (100%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan konsentrasi yang paling efektif adalah 100%. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian membuktikan ekstrak daun teh hijau mampu memenuhi  dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti. Adapun manfaat yang bisa diterapkan pada penelitian ini yaitu masyarakat dapat menggunakan ekstrak daun teh hijau dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti. Kata kunci : Ekstrak daun teh hijau (camelia sinensis);Nyamuk Aedes aegypti
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA TONRONG RIJANG KECAMATAN BARANTI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Ashari Rasjid; Zaenab Zaenab; Nurmin Nurmin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.568 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.790

Abstract

Pertanian merupakan salah satu bidang terpenting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, dimana kehidupan pertanian sangat erat kaitannya dengan penggunaan pestisida yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk meminimalisir gangguan kesehatan tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan penggunaan APD yang lengkap. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan populasi yaitu petani padi yang ada di Desa Tonrong Rijang Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang sebanyak 334 KK dengan sampel 67 KK. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode Cluster dan pengambilan data dilakukan menggunakan Metode Random Sampling. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan SPSS 25, Microsoft excel, dan Microsoft word. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa petani yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak  44 orang(66%), yang memiliki penggunaan APD tinggi sebanyak 21 orang(31%) dan yang memiliki penggunaan APD sedang sebanyak 23 orang(34%). Petani yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 23 orang(34%), yang memiliki penggunaan APD tinggi sebanyak 7 orang(11%) dan yang memiliki penggunaan APD sedang sebanyak 16 orang(24%). Petani yang memiliki sikap tinggi(baik) sebanyak 55 orang(82%) yang menggunakan APD tinggi sebanyak 21 orang(31%), sedangkan yang menggunakan APD sedang sebanyak 34 orang(51%). Petani yang memilki sikap sedang(kurang baik) sebanyak 12 orang(18%) yang menggunakan APD tinggi sebanyak 7 orang(10%) dan yang menggunakan APD sedang sebanyak 5 orang(8%). Berdasarkan hasil uji chi square yang diperoleh adalah p value 0,173 ( p value >0,05) pada pengetahuan dan p value 0,2 ( p value >0,05) pada sikap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku dengan penggunaan alat pelindung diri pada petani pengguna pestisida di Desa  Tonrong Rijang Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Kata kunci: Petani,Alat Pelindung Diri, Pengetahuan, Sikap
PEMANFAATAN GEL LIDAH BUAYA DALAM MEMPERPANJANG DAYA SIMPAN TOMAT (Eksperimen) Ida Joice Irene; Zaenab Zaenab; Ashari Rasjid
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2762

Abstract

Pengawetan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengemasan dan penguraian lain terhadap makanan atau minuman yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti jamur atau fungi. Salah satu bahan pengawet alami yang digunakan adalah gel lidah buaya untuk mengawetkan tomat. Jenis sayuran yang sering digunakan oleh masyarakat dan memiliki peluang bisnis yang sangat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan gel lidah buaya dalam pengawetan tomat, dengan jenis penelitian yaitu eksperimen berupa pengamatan langsung yang ditinjau secara fisik dengan melihat lama penyimpanan selama proses pengawetan. Adapun jumlah sampel yang digunakan yaitu 2 kg tomat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawetan menggunakan pelumuran gel lidah buaya dalam 100 gram, 150 gram dan 200 gram tomat dapat bertahan sampai hari ke 6 dan tanpa pelumuran gel lidah buaya bertahan sampai hari ke 2. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa gel lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami dan mampu memperpanjang daya simpan tomat dengan 3 variasi konsentrasi gel lidah buaya yang diberikan. Kata kunci : Gel Lidah Buaya, Pengawetan, Tomat.
ANALISIS FAKTOR RISIKO NYERI PUNGGUNG PADA PEMBUAT BATU BATA DI DESA BULOGADING KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA Zaenab Zaenab; Hamsir Ahmad; Nurwalasriani Nurwalasriani
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.439

Abstract

Industri batu bata merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang tradisional yang dalam proses pembuatannya batu bata dibuat dari tanah liat yang dicetak menggunakan cetakan lalu dijemur kemudian disusun setelah itu di bakar hingga matang. Dalam proses pembuatan batu bata seringkali pekerjanya melakukan sikap atau posisi kerja yang kurang ergonomis yang dapat menyebabkan keluhan fisik berupa nyeri pada otot contohnya nyeri pinggang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan nyeri punggung pada pembuat Batu Bata di Desa Bulogading Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 240 orang. Jumlah sampel sebanyak 160 responden dengan metode total sampling. Analisis data diolah menggunakan uji statistik. Hasil penelitian pada pembuat batu bata menggunakan uji person corelation memiliki hubungan yang signifikan antara umur (p value = 0,000), lama kerja (p value = 0,002), sikap tubuh (p value = 0,000) dengan keluhan nyeri punggung. Kesimpulan yang didapatkan ada hubungan antara umur, lama kerja dan sikap tubuh dengan keluhan nyeri punggung pada pembuat batu bata. Disarankan bagi pembuat batu bata yang sudah berumur 60 tahun untuk mengurangi jam kerja, kemudian disarankan untuk bekerja maksimal 8 jam/hari dan tidak tidak melebihi jam kerja, kemudian bagi pembuat batu bata disarankan pada saat proses pengangkatan batu bata harus mengangkat beban sedekat mungkin dengan tubuh. Kata Kunci : Batu Bata, Ergonomi, Nyeri Punggung, Industri