Arisnaini Arisnaini
Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN POLA ASUH DEMOKRATIS DALAM MEMBENTUK DISIPLIN DIRI ANAK Arisnaini Arisnaini
Serambi Tarbawi Vol 7, No 1 (2019): Serambi Tarbawi
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.354 KB) | DOI: 10.32672/tarbawi.v7i1.1372

Abstract

Pola asuh orang tua adalah interaksi keseluruhan orang tua dengan anak-anak, di mana orang tua menstimulasi anak-anak mereka dengan mengubah sikap, perilaku, perhatian, aturan, disiplin, penghargaan dan kesenangan, pengetahuan dan tanggapan terhadap keinginan anaknya, serta nilai-nilai yang dianggap sesuai oleh orang tua, sehingga anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran, upaya dan hambatan orang tua dengan pola asuh demokratis dalam membentuk disiplin pada anak. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian nya ditemukan: Dalam membentuk disiplin anak yang berumur 12 sampai dengan 18 tahun menerapkan pola asuh anak yang demokratis, akan tetapi pada situasi dan kondisi tertentu orang tua juga bersikap otoriter. Kendala yang dihadapi orang tua dalam membentuk disiplin anak diantaranya, (1) kendala intern diartikan sebagai suatu hambatan yang diakibatkan oleh faktor dari dalam keluarga dalam hal ini orang tua, (2) kendala ekstern yaitu suatu hambatan yang dihadapi oleh orang tua karena pengaruh dari luar yaitu lingkungan sekitar dan pesatnya arus globalisasi seperti TV, game center dan play station.
Dakwah Rasulullah di Madinah : Piagam Madinah dan Perubahan Sosial Muhammad Syarif; Zakaria Zakaria; Arisnaini Arisnaini; Wahyu Rezeki
Al-Jamahiria : Jurnal Komunikasi dan Dakwah Islam Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/al-jamahiria.v1i2.7585

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang dakwah Rasulullah di kota Madinah dengan berbagai strategi yang dilaksanakan untuk pengembangan dakwah Islam dan pelaksanaan piagam madinah dalam mendorong perubahan sosial. Madinah sebagai kota yang heterogen dan multikultural memiliki keunikan dibanding kota Mekkah yang menjadi awal pelaksanaan dakwah Rasulullah Saw. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis historis melalui sumber-sumber kepustakaan. Penulis mengumpulkan data memalui sumber dokuemtasi yang relevan dengan kajian ini. Adapun hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah di Madinah menjadi titik awal peningkatan perkembangan dakwah Islam saat itu. Kesuksesan dakwah ini, tidak terlepas dari upaya rasulullah dalam membangun komunitas muslim yang kuat dan bersinergi melalui pembangunan masjid sebagai pusat komunitas, mempersaudarakan kamum Muhajirin dengan Asnhor, membangun komunikasi dengan  berbagai unsur masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda, dan pembuatan kesepakatan bersama dalam bentuk piagam Madinah. Dan juga, piagam Madinah ini berkontribusi besar pada perubahan sosial masyarakat Madinah, sehingga mampu bersinergi dan berkontribusi untuk kesejateraan dan kemajuan.     This article aims to explain the Prophet's preaching in the city of Medina with various strategies implemented for the development of Islamic preaching and the implementation of the Medina Charter in encouraging social change. Medina as a heterogeneous and multicultural city is unique compared to the city of Mecca which was the beginning of the Prophet's da'wah. This research is a descriptive qualitative research with a historical analysis approach through literature sources. The author collects data through documentation sources that are relevant to this study. The results of this study explain that the preaching carried out by the Prophet in Medina became the starting point for the increased development of Islamic preaching at that time. The success of this da'wah is inseparable from the efforts of the apostle of Allah in building a strong and synergized Muslim community through the construction of a mosque as a community center, brotherhood between the Muhajirin and Asnhor, building communication with various elements of society that have different backgrounds, and making a mutual agreement in the form of the Medina charter. Also, the Medina charter contributed greatly to the social change of Medina society, so that it was able to synergize and contribute to prosperity and progress.