Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIK SISWA DENGAN MODALITAS INFRARED DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE Dian Cita Sari; Ismaningsih .; Renni Hidayati Zein
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 2 No 2 (2019): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.708 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v2i2.688

Abstract

Banyaknya jam belajar yang ditawarkan sedikit banyak berpengaruh terhadap jumlah waktu rata-rata siswa melakukan aktivitas belajar di kelas dalam keadaan duduk. Kegiatan belajar mengajar bagi siswa yang duduk dikelas membutuhkan waktu yang lama antara 4-7 jam sehari. Posisi duduk yang statis untuk waktu yang lama akan menimbulkan rasa nyeri karena ketegangan pada punggung bagian belakang. Low Back pain Myogenik (LBP) atau nyeri punggung bawah yang berhubungan dengan stress/ strain otot punggung, tendon, dan ligament yang biasanya dirasakan setelah melakukan aktifitas berlebihan, seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang salah, terlalu lama membungkuk, berdiri/duduk yang terlalu lama dengan posisi yang salah, nyeri punggung bawah yang timbul dapat mengakibatkan kehilangan dan menganggu produktivitas kerja. Modalitas Infrared merupakan terapi yang digunakan untuk meningkatkan aliran darah dan melemaskan jaringan sehingga dapat mengurangi nyeri dan memaksimalkan fungsional. Sedangkan William flexion exercise merupakan bentuk latihan fisik untuk mengurangi penekanan pada elemen posterior tulang belakang dan latihan ini dapat menjaga keseimbangan yang tepat antara kelompok otot-otot fleksor dan ekstensor postural. Pengabdian ini dilakukan di MAN 2 Pekanbaru, Metode Pengabdian ini adalah Penyuluhan yang dilengkapi Pemaparan Kasus, Demonstrasi, dan Diskusi.
Pencegahan Penurunan VO2 Maks Pada Perokok Aktif Dengan Latihan Aerobic Intensitas Sedang Renni Hidayati Zein; Yose Rizal; Ismaningsih Ismaningsih; Rini Hariani Ratih; Dini Mardhiyani
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v2i2.313

Abstract

Menurut WHO dalam  Report on Global Tobacco Epidemic   tahun 2008, konsumsi rokok di Indonesia menduduki urutan ke - 3 di dunia setelah  China dan India. Konsumsi rata - rata rokok per orang (usia di  atas 15 tahun) adalah 12 batang per hari pada tahun 2007. Prevalensi dari penduduk usia di atas 15 tahun yang merokok adalah 35,4% pada tahun 2007. Namun, terdapat perbedaan angka yang besar antara pria dan wanita dimana 65,3% pria di Indonesia yang berusia di atas 15 tahun merokok dan hanya sekitar 5% wanita yang merokok. Kerusakan pada berbagai macam sistem organ dapat disebabkan oleh berbagai macam zat toksik, iritan dan radikal bebas yang ada dalam asap rokok. Dari efek rokok pada berbagai sistem organ tersebut, angka mortalitas terbesar adalah akibat penyakit pada sistem kardiovaskular, yaitu sebesar 37%, penyakit kankersebesar 28% dan akibat penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yaitu sebesar 26%. Tujuan dari kegiatan pelaksanaan ini adalah untuk: Melakukan diskusi dengan Ketua IPMBK, Peninjauan lokasi IPMBK di jalan A.Yani Kecamatan Bangkinang Kota, Menjalin kerjasama Ketua IPMBK kecamatan Bangkinang Kota dan Melakukan Penyuluhan Anggota IPMBK. Sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mahasiswa atau remaja anggota IPMBK yang merupakan perokok aktif dijalan A. yani Kecamatan bangkinang kota kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan dari 12 mahasiswa/i perokok aktif rata-rata mengalami penurunan Vo2 maks dibuktikan dengan selisih nilai yang diperoleh saat dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan wawancara selanjutnya mendemostrasikan tentang terapi latihan berupa latihan aerobic untuk meningkatkan Vo2 maks pada perokok aktif dan dapat memberikan edukasi berupa bahaya yang ditimbulkan akibat rokok serta pencegahan yang akan ditimbulkan.  
Effect Of Balance Exercise and Tandem Stance Interventions to Improve Balance in the Elderly Renni Hidayati Zein; Ayu Permata
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 16, No 1 (2024): February
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/cjpko.v16i1.59740

Abstract

Elderly people are identified with various declining health conditions, especially physical health conditions. The health conditions of the elderly decline along with increasing age, which will affect the quality of life of the elderly. The worsening health condition of the elderly is contrary to the elderly's desire to remain healthy, independent, and able to carry out activities. Balance disorders are something that often occurs in the elderly. Balance is the basis of functional human movement for both children and the elderly. Weakened lower extremity muscle strength in the elderly can cause slow movement, short steps, feet not being able to move firmly enough and being more easily swayed so that balance becomes disturbed. Methods: This research is a pre-experimental research with a one-group pre-test & post-test design. The sample population is elderly people with balance disorders in Pekanbaru nursing homes. Collecting patient data using the Berg Balance Scale (BBS) pre-test and post-test. During the research period, the total sample was 22 respondents the sampling technique used was the cluster sampling technique, namely the selection of samples referring to groups with certain predetermined characteristics, namely those who met the inclusion criteria. Result: The results of the study showed an increase in balance before & after the intervention showing a significant change from the p value = 0.000 with a confidence level of 95%. Based on the Paired Sample T Test with a value of p = 0.000 < (0.05), it shows that there is an increase in balance in the elderly. Conclusion: It was concluded that the increase in balance before & after giving balance exercise and tandem stance showed an increase in balance in the elderly after being given with a frequency of 3 times a week for 1 month.