Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESAIN HUNIAN SEMENTARA UNTUK KORBAN GEMPA LOMBOK Jauhar Fajrin; Muhammad Muchlis; Yogi Rosita Tandean
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 3 No 2 (2020): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.183 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v3i2.1077

Abstract

A long series of earthquakes that lasted for almost a month with the biggest shock reaching 7 SR completely destroyed most of the houses in parts of Lombok and Sumbawa. Many residents were forced to evacuate because their homes entirely devastated. Some residents have returned to their homes, but many also have no place to return. So they need temporary shelter while rebuilding their houses gradually. There are many choices of designs that have been developed before. However, designing a temporary shelter that is truly in accordance with the needs of the community at the disaster site requires a comprehensive understanding of the local human characteristics and nature as well as the local environment. Including things that must be considered is the impact on the environment if the design involves locally available nature material. The design concept was based on the concept of a barn house with bamboo and spandex-plywood materials. The first concept is a bamboo barn shelter which adopts a traditional Lombok house with woven bamboo walls. The second concept is also based on traditional Lombok houses, but uses a different material which is spandek as the dominant material for the roof and plywood as the walls and doors. Both temporary shelter concepts have been successfully designed, built and applied.
The Effect of Variations of Drilling Bolt Distances on Bending Strength of Composite Wood Beams Satia Cahya Noviadi; I Wayan Sugiartha; Jauhar Fajrin
Journal of Science and Science Education Vol. 3 No. 1 (2022): April
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.444 KB) | DOI: 10.29303/jossed.v3i1.456

Abstract

Wood products that are currently growing rapidly in many places in the world are laminated blocks (glulam). Laminate beam has many advantages in terms of size, strength and artistic. However, this laminated beam has a few drawbacks in terms of providing tools and materials for some areas. The laminated beam itself uses an adhesive material which is relatively expensive and requires a compression tool in its implementation. Therefore, an alternative is given in the form of composite beams. Composite beams that have developed so far use shear connectors in the form of bolts, nails, and pegs as the connecting tool. Meanwhile, shear connectors using drilling bolts have never been done. Therefore, based on this, it is necessary to research composite wood beams with an alternative, namely using drilling bolts as shear connectors in order to obtain the effect of variations in the distance of drilling bolts on the flexural strength of composite beams. The results of the flexural strength test obtained the strength of the composite beam with shear connectors with the largest distance of 3.125, followed by beams with shear connecting distances of 6.25 cm, 12.5 cm and 25 cm. This shows that the closer the shear connecting distance, the greater the strength obtained, with the percentage increase in variation of 31.5%, 38.737% and 46.072%, respectively.
KUAT TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT POLIESTER-ABAKA YANG DIEKSPOSE PADA LINGKUNGAN AGRESIF: Tensile and Flexural Strength of Polyester-Abaca Composite Exposed to Aggressive Environment Jauhar Fajrin; Ika Permatasari; Hariyadi Hariyadi; Miko Eniarti; Suparjo Suparjo; Pathurahman Pathurahman
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.281

Abstract

Kajian mengenai komposit polimer - serat alam yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Padahal dalam kenyataannya, penggunaan material komposit seringkali berada atau dihadapkan pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi sifat mekanik komposit polimer yang diperkuat dengan serat alam – abaka - yang diekspose pada lingkungan agresif. Penelitian dilakukan secara eksperimental dimana tiga jenis lingkungan agresif; ruang terbuka, air laut dan ditanam dalam tanah menjadi variabel penelitian. Sebagai pembanding atau kontrol, komposit juga ditempatkan pada ruang tertutup dengan kondisi normal. Setelah diekspose selama 8 minggu, sampel komposit kemudian dipersiapkan untuk diuji kekuatan tarik dan lenturnya.  Perkembangan proses degradasi komposit juga dievaluasi setiap minggu. Hasil analisis menunjukan bahwa lingkungan agresif air laut memberikan pengaruh yang paling signifikan, dimana kekuatan dan modulus tariknya masing-masing 18,3% dan 21,4 % lebih kecil dari komposit yang ditempatkan pada lingkungan normal. Demikian pula hasil analisis kekuatan dan modulus lentur, komposit poliester-abaka yang direndam air laut mempunyai kuat dam modulus lentur masing-masing 22,7% dan 31,4% lebih kecil dibandingkan dengan komposit yang yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Ekspose pada lingkungan lembab, yakni ditanam dalam tanah memberikan efek yang lebih kecil, dimana kekuatan tarik dan lenturnya hanya berbeda 8,1% dan 6,3% lebih kecil dibandingkan dengan kontrolnya. Ekspose pada ruang terbuka juga mereduksi sifat mekanik komposit, dimana  nilai rerata kuat tarik dan lentur masing-masing sebesar 17,2% dan 10% lebih kecil dibandingkan dengan komposit yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lingkungan agresif berpengaruh cukup signifikan dalam mereduksi kekuatan tarik dan lentur komposit poliester-abaka.
ANALISIS PENANGANAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SUB SEKTOR PERUMAHAN PASCA GEMPA BUMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DI KABUPATEN LOMBOK UTARA: Rehabilitation and Reconstruction Management Analysis of the Post-Earthquake Housing Subsector of West Nusa Tenggara Province in North Lombok Regency Yaya Fradana; Ngudiyono Ngudiyono; Jauhar Fajrin
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.304

Abstract

Pada tahun 2018 terjadi gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, gempa ini diawali pada tanggal 28 Juli 2018 dengan kekuatan Magnitude 6,5 SR yang kemudian diikuti puluhan gempa susulan, setelah itu gempa yang signifikan terjadi lagi pada tanggal 5 Agustus 2018 dengan kekuatan Magnitude 6,9 SR. Salah satu daerah yang mengalami kerusakan berat yaitu Kabupaten Lombok Utara, namun penanganan perbaikan infrstruktur terutama subsektor perumahan pasca bencana mengalami keterlambatan, yang sampai saat ini belum terselesaikan di wilayah ini. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan di lapangan dan strategi yang optimal sehingga mempercepat pemulihan infrastruktur subsektor perumahan dengan menggunakan metode AHP dan SWOT. Analisa AHP menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan, analisis SWOT menggunakan teknik proportionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dari hasil dan pembahasan diperoleh strategi alternatif menggunakan metode SWOT dengan analisis matriks IFAS dan EFAS, untuk grand strategi masuk dalam kuadran III yaitu strategi W-O (Weakness-Opportunity). Kemudian, alternatif strategi SWOT dengan antar kriteria yang dianalisis menggunakan AHP diperoleh bobot nilai Global Priorty yaitu Alternatif 1 = 36,3%, Alternatif 2 = 31,6%, selanjutnya Alternatif 3 = 32,2%. Pelibatan masyarakat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi baik dalam penentuan kebijakan serta pelaksanaan di lapangan menjadi strategi optimal dalam penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi subsektor perumahan pasca gempa bumi NTB 2018 di Kabupaten Lombok Utara.
PENGARUH KUALIFIKASI KONTRAKTOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR: An Analysis Effect of Contractor Qualification on Construction Project Quality in East Lombok District Lalu Muliadi; Heri Sulistiyono; Jauhar Fajrin
Spektrum Sipil Vol 4 No 2 (2017): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi memiliki peranan penting dalam perekonomian negara karena mampu memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar tujuh persen. Dari 98.000 kontraktor yang ada di Indonesia sebanyak 1% diantaranya merupakan kualifikasi besar, 9% kualifikasi menengah dan 90% kualifikasi kecil, peningkatan jumlah perusahaan ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualifikasi dan kinerjanya, yang dapat dilihat dari kualitas pekerjaan, ketepatan waktu penyelesaian pelaksanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya personil, modal, dan teknologi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi belum sebagaimana yang diharapkan. Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor di Kabupaten Lombok Timur dan Menganalisis hubungan kualifikasi kontraktor dengan kualitas pekerjaan proyek konstruksi di Kabupaten Lombok Timur. Faktor utama yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor adalah faktor sumber daya manusia seperti tenaga teknik yang kurang memahami spesifikasi teknik, gambar kerja dan modal yang cukup untuk membiayai proyek yang dikerjakan sehingga kontraktor mengalami kesulitan keuangan saat melaksanakan proyek, kontraktor kesulitan menempatkan tenaga teknik S1, mengalami kesulitan dalam pengajuan termin, modal proyek diperoleh dari pinjaman bank, tenaga teknik memahami pembuatan laporan, kesulitan menempatkan tenaga teknik STM dan D3, mengasuransikan tenaga kerja, tenaga teknik penuh waktu selalu ada di lokasi proyek, tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dokumen kontrak.
DURABILITAS KOMPOSIT EPOKSI-SISAL YANG DIEKSPOSE PADA LINGKUNGAN AGRESIF: Durability of Exposed Epoxy-Sisal Composites in an Aggressive Environment Jauhar Fajrin; I Wayan Sugiartha; Khusnul Khatimah; Arnie Jasmine Johar
Spektrum Sipil Vol 10 No 2 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i2.330

Abstract

Analisis perilaku fisik maupun mekanik komposit polimer yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Sementara penggunaan material komposit seringkali berada pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pengaruh lingkungan agresif terhadap sifat fisik dan mekanik komposit polimer epoksi yang diperkuat dengan serat sisal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang datanya dianalisis lebih lanjut secara deskripstif. Pengujian sifat fisik dilakukan dengan cara mengukur perubahan berat selama masa ekspose pada lingkungan agresif. Sementara sifat mekanik komposit ditinjau dari dua parameter; perilaku tarik dan lentur. Pengujian kuat tarik dilakukan berdasarkan standar ASTM D-3039 dan uji lentur berdasarkan standar ASTM D790, dengan pembebanan menyesuaikan dengan ketentuan pada standar. Hasil penelitian menunjukan bahwa             Lingkungan agresif akan memperlemah sifat fisik komposit. Hasil pengukuran perubahan berat komposit mengindikasikan bahwa semua komposit yang diekspose pada 3 jenis lingkungan agresif mengalami pengurangan berat setelah diekspose selama 8 minggu. Selanjutnya sifat mekanik komposit akan mengalami degradasi apabila diekspose pada lingkungan yang agresif. Kuat tarik dan modulus tarik lebih tinggi dimiliki oleh komposit yang tidak diekspose; dengan kuat tarik sebesar 46,165 MPa dan modulus elastisitas tarik sebesar 1742,606 MPa. Kuat tarik terendah ditemukan pada komposit yang diekspose pada ruang terbuka, sebesar 14,628 MPa, dan modulus elastisitas terendah ditemukan pada komposit yang diekspose dengan cara ditanam, yakni sebesar 1502, 277 MPa. Temuan yang senada diperlihatkan pada perilaku lentur komposit. Tegangan dan modulus elastistas lentur tertinggi dimiliki oleh komposit kontrol yang tidak diekspose pada lingkungan agresif, sebesar 83,728 MPa dan 3397,5 MPa. Kuat lentur terendah dimiliki oleh komposit yang diekspose dengan cara ditanam (30,607 MPa), sementara modulus elastisitas terendam dimiliki oleh komposit yang diekspose pada ruangan terbuka, yakni sebesar 3397,5 MPa.
Priority Analysis of Road Infrastructure Development in the Mandalika Special Economic Area: Application of Analytic Network Process (ANP) and Topsis Methods Lalu Andri Tanuwijaya; Jauhar Fajrin; I Ketut Budastra
Journal of World Science Vol. 4 No. 2 (2025): Journal of World Science
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jws.v4i2.1296

Abstract

The Mandalika Special Economic Zone (KEK) is key to Indonesia's economic growth. Located in southern Lombok Island, it became a Tourism SEZ via Government Regulation Number 52 of 2014. However, infrastructure development in Mandalika SEZ faces challenges, notably low investment returns. Choosing the right roads is crucial, requiring effective decision-making to attract investors and promote regional development in Central Lombok. This research used literature review and data collection through interviews and questionnaires to assess road development criteria. The Analytic Network Process (ANP) and TOPSIS methods prioritized infrastructure development. Four key criteria were identified: Tourism Infrastructure, Costs, Investor Interest, and Average Daily Traffic. The study ranks road segments for Mandalika SEZ, with the Circuit's Southern Ring Road (P5 - I1) as the top priority. This MCDA-derived prioritization provides actionable insights for policymakers and investors, enhancing strategic infrastructure investments to boost economic impact and support sustainable tourism growth. The findings validate the integration of ANP and TOPSIS in regional development planning.