<![CDATA[Selama masa pademi, Lembaga Kursus Kumon mengalami kendala dalam menentukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang digunakan saat ini belum efektif untuk menarik para konsumen, hal tersebut dibuktikan oleh tidak adanya perkembangan dalam jumlah siswa selama dua tahun terakhir. Hal ini dikarenakan, manejemen dari kumon sendiri belum mengetahui dari segi faktor internal maupun eksternal perusahaannya. Dengan masalah yang ada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran dapat meningkatkan minat konsumen pada lembaga bimbingan belajar Kumon. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dikuantitatifkan. Pada penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, documenter, wawancara dan hasil kuesioner. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode SWOT. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang berhubungan dengan Kumon XYZ, meliputi karyawan, dan siswa yang sedang belajar sebagai konsumen. Dalam hal ini jumlah sampel yang menjadi responden adalah 82 orang. Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diperoleh nilai IFAS adalah 3,50 dan EFAS 3,18. Berdasarkan diagram SWOT posisi perusahaan berada di diversifikasi atau perusahaan sedang menghadapi ancaman namun masih memiliki kekuatan dari segi internalnya. Berdasarkan hasil tabel model kuantitatif rumusan strategi, strategi yang dominan yaitu Strategi S-T (strength dan threat), berupa menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dan strategi S-O (strength dan Opportunity), berupa menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.]]>
