Articles
Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Penjas Pada Siswa SDLB di Probolinggo Tahun 2020
Annisa Maqfiroh Choirullita;
Wawan Setiawan;
Lutfi Irawan
SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga Vol. 1 No. 2 (2020): SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilatar belakangi dengan kurangnya perhatian secara khusus pada siswa SDLB di Probolinggo dalam pembelajaran penjas. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan pembelajaran penjas pada siswa SDLB di Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode yang digunakan adalah metode survey. Teknik pengunpulan data terdiri dari tiga tahapan. Yang pertama adalah observasi, kemudian dilanjutkan dengan wawancara, dan yang terakhir guru mengisi angket. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani di lima SDLB yang ada di Probolinggo. Dengan jumlah total 19 guru. Analisis data menggunakan tekik deskriptif persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran penjas pada siswaSDLB di Probolinggo berada dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 63,16%, kategori tinggi dengan persentase 36,84%, kategori rendah dengan persentase 0%, dan kategori sangat rendah 0%. Secara keseluruhan tingkat keterlaksanaan pembelajaran penjas pada siswa SDLB di Probolinggo berada dalam kategori sangat tinggi dengan nilai rata-rata 79,05%.
Analisis Analisis Tingkat Pelaksanaan Pemerintah Daerah di Tinjau Dari Segi Program dan Fasilitas Olahraga di Kecamatan Wongsorejo
Riski Hariadi;
Bayu Septa Martaviano Triaiditya;
Wawan Setiawan
SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga Vol. 2 No. 1 (2021): SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46838/spr.v2i1.96
Pemerintah memiliki fungsi melakukan pemberdayaan, pengaturan, pelayanan dan pembangunan. Maka pemerintah daerah harus mampu melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fugsi pemerintah yang ada. Sesuai dengan fungsi pemerintah, maka pemerintah daerah harus memberikan pelayanan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kegiatan olahraga, dari setiap warga masyarakat dan juga bisa berguna untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat jasmani dan rohani dan mampu memberikan keamanan dan perdamaian lewat keolahragaan.
Analisis Perbedaan Tingkat VO2Max Taruna Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi dan Atlet Karate Puslatkab Lumajang
Senjari Asy'ar;
Moh. Agung Setiabudi;
Wawan Setiawan
SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga Vol. 3 No. 1 (2022): SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46838/spr.v3i1.133
Penelitin ini didasari oleh belum adanya tes VO²Max pada taruna Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi dan atlet karate Puslatkab Lumajang. Tujuannya untuk menganalisis tingkat perbedaan VO²Max taruna Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi dan atlet karate Puslatkab Lumajang. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi dengan menggunakan metode komparatif pengambilan data dilakukan dengan menggunakan test MFT/Bleep test untuk mengetahui nilai tingkat VO²Max. Sampel dalam penelitian ini adalah taruna Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi yang berjumlah 5 orang dan atlet karate Puslatkab Lumajang yang berjumlah 5 orang. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus presentase untuk mencari nilai tingkat VO²Max dan uji prasyarat data untuk mencari nilai perbedaan VO²Max. Hasil dari penelitian ini menyatakan tingkat VO²Max tingkat VO²Max Taruna Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi berdasarkan tes MFT/Bleep Test, didapatkan hasil rata-rata nilai VO²Max sebesar 44.82 ml/kg/menit dan berada dalam kategori Average. Sedangkan tingkat VO²Max Atlet Karate Puslatkab Lumajang berdasarkan tes MFT/Bleep Test, didapatkan hasil rata-rata nilai VO²Max sebesar 39.54 ml/kg/menit dan berada dalam kategori Fair. Terdapat perbedaan tingkat VO²Max Taruna Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi dan Atlet Karate Puslatkab Lumajang berdasarkan tes MFT/Bleep Test dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,00 yang artinya nilai tersebut Sig. (2-tailed) < 0,05.
Tingkat Pembangunan Olahraga ditinjau melalui Sport Development Index (SDI) di Kabupaten Banyuwangi
Wawan Setiawan;
Bayu Septa Martaviano Triaditya
Journal Power Of Sports Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (346.648 KB)
Tentunya dalam perkembangan olahraga tidak serta merta pada suatu daerah memiliki ruang terbuka untuk kegiatan olahraga, SDM yang memahami olahraga,partisipasi dari masyarakat untuk lebih memasyarakatkan olahraga dan tentunya kebugaran dari masyarakat buah dari kegiatan aktivitas fisik merupakan pilar penting dalam perkembangan dan pembangunan olahraga secara umum. Di kabupaten Banyuwangi olahraga belum begitu berkembang, dilihat dari kegiatan olahraga atau event olahraga yang diadakan di Kota banyuwangi masih sangat minim, apalagi keikutsertaan Banyuwangi dalam Porprov Jawa Timur masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan dibandingkan Kabupaten lain. Tolak ukurnya lagi bahwa tidak bisa dipungkiri bahwa Kota Banyuwangi masih belum mampu menyumbang atlet untuk mewakili Provinsi Jawa timur dalam ajang PON ataupun mewakili Indonesia dalam kejuaran Dunia. Hal ini perlu diperhatikan untuk lebih memajukan olahraga di Banyuwangi. Dengan mengetahui Sport Development Index (SDI) maka kita bisa mengukur tingkat pembangunan olahraga di Kota Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui seberapa besar kemajuan pembangunan olahraga di kabupaten Banyuwangi, 2) Untuk mengetahui ketersediaan ruang terbuka, kualitas sumber daya manusia, tingkat partisipasi, dan tingkat kebugaran jasmani masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, 3) untuk mengetahui perbedaan dari pembangunan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik survei dan tes kebugaran. Teknik pengambilan sampel dengan cluster sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket dan serangkaian protokol Multi Stage Fitness Test untuk mengetes kebugaran jasmani masyarakat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI BOLA KASTI
Arya T. Candra;
Wawan Setiawan
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (202.732 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.3661567
Penelitian bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran tolak peluru gaya menyamping melalui alat bantu modifikasi bola kasti siswa-siswi kelas VI SDN 4 Sumberberas tahun ajaran 2018/2019. Penelitian tindakan kelas, subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN 4 Sumberberas Kabupaten Banyuwangi yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswi perempuan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tiga aspek yaitu aspek psikomotor, aspek afektif dan aspek kognitif. Hasil peneltian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa-siswi kelas VI pada materi pembelajaran tolak peluru gaya menyamping dengan nenggunakan alat bantu modifikasi bola kasti di SDN 4 Sumberberas tahun ajaran 2018/2018. Berdasarkan hasil tes aspek psikomotor, aspek afektif dan aspek kognitif pada awal pembelajaran nilai ketuntasan siswa sebesar 34,61% siswa yang mampu melakukan tiga aspek dengan benar, pada siklus I ada peningkatan nilai ketuntasan 53,84% siswa yang mampu melakukan tiga aspek dengan benar dilanjutkan pada siklus II juga meningkat mrnjadi 76,92% siswa yang mampu melakukan tiga aspek yang benar.
TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL BALI
Wawan Setiawan;
Danang Ari Santoso
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan Vol 8, No 2 (2019): Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan
Publisher : Universitas Sriwijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36706/altius.v8i2.8671
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tentang: (1) pengaruh dari permainan tradisional Bali terhadap keterampilan gerak dasar, dan (2) perbedaan pengaruh permainan tradisional Bali terhadap keterampilan gerak dasar. Sasaran penelitian ini adalah siswa putera Kelas V SD N 1 Melaya, Jembrana Bali dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Rancangan penelitian ini menggunakan matching only design, dan analisis data menggunakan Anova. Proses pengambilan data dilakukan dengan tes keterampilan gerak dasar pada saat pretest dan posttest. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) permainan juru pencar berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan gerak dasar, (2) permainan megoak-goakan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan gerak dasar, (3) terdapat perbedaan pengaruh antara permainan juru pencar dan megoak-goakan terhadap keterampilan gerak dasar. Dapat disimpulkan bahwa permainan juru pencar dan megoak-goakan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani dan keterampilan gerak dasar.
Pengaruh Latihan Acceleration Sprints dan In-out Sprint Terhadap Kecepatan
wawan setiawan;
I Made Rajat Sanjaya;
Puji Setyaningsih
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 3 No 1 (2021): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (344.127 KB)
|
DOI: 10.20884/1.paju.2021.3.1.4701
Latihan kondisi fisik khususnya kecepatan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet, karena kecepatan merupakan komponen kondisi fisik yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan di dalam sebagian besar cabang olahraga. Latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecepatan dan kelincahan adalah latihan acceleration sprints dan in-out sprint. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tentang: (1) pengaruh latihan acceleration sprints terhadap kecepatan, (2) pengaruh latihan in-out sprint terhadap kecepatan, dan (3) perbedaan besar pengaruh latihan acceleration sprints dan in-out sprint terhadap kecepatan. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa putra semester IV angkatan 2014, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen semu.Proses pengambilan data dilakukan dengan tes kecepatan(lari sprint 30 meter) pada saat pretest dan posttest. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS seri 21.0. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) latihan acceleration sprints berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan. (2) latihan in-out sprint berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan. (3) Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan acceleration sprints dan latihan in-out sprint terhadap kecepatan. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa latihan acceleration sprints dan in-out sprint berpengaruh signifikan terhadap kecepatan
Minister of Education and Culture Counseling Socialization No. 82 of 2015 Concerning Prevention and Management of Acts of Violence in the Education Unit Environment
Donny Setiawan;
Galih Farhanto;
Puji Setyaningsih;
Wawan Setiawan
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36526/gandrung.v4i1.2542
Lecturers have an important role in character education in higher education. In carrying out the main tasks of the Tri Dharma of Higher Education, namely conducting teaching, research and community service. Another goal of this community service is for lecturers to go directly into the community and learn about educational problems that occur in the community. Broadly speaking, this program intends to provide reinforcement to all residents in the school environment about the importance of education, especially Counseling to Permendikbud No. 82 of 2015 concerning Prevention and Management of Acts of Violence in Environmental Education Units. The function of education is to refer to a person's character or behavior and personality. Conversely, the role of education is very large in preparing and developing reliable and competitive Human Resources (HR). That is why carrying out education is a moral task that is not light. So that the importance of education in an effort to educate the nation's life, improve people's welfare, and build and build national dignity, the government is trying to pay serious attention to addressing various problems in the field of improving education starting from elementary, middle, to high levels.
Pengaruh Latihan Acceleration Sprints dan In-out Sprint Terhadap Kecepatan
wawan setiawan;
I Made Rajat Sanjaya;
Puji Setyaningsih
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 3 No 1 (2021): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (344.127 KB)
|
DOI: 10.20884/1.paju.2021.3.1.4701
Latihan kondisi fisik khususnya kecepatan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet, karena kecepatan merupakan komponen kondisi fisik yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan di dalam sebagian besar cabang olahraga. Latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecepatan dan kelincahan adalah latihan acceleration sprints dan in-out sprint. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tentang: (1) pengaruh latihan acceleration sprints terhadap kecepatan, (2) pengaruh latihan in-out sprint terhadap kecepatan, dan (3) perbedaan besar pengaruh latihan acceleration sprints dan in-out sprint terhadap kecepatan. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa putra semester IV angkatan 2014, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen semu.Proses pengambilan data dilakukan dengan tes kecepatan(lari sprint 30 meter) pada saat pretest dan posttest. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS seri 21.0. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) latihan acceleration sprints berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan. (2) latihan in-out sprint berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan. (3) Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan acceleration sprints dan latihan in-out sprint terhadap kecepatan. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa latihan acceleration sprints dan in-out sprint berpengaruh signifikan terhadap kecepatan
Penataran Wasit Bulu Tangkis Tingkat Dasar
Achmad Zayul Mustain;
Marki Sandi;
Wawan Setiawan;
Supono;
Haris Mujianto
INSAN CENDEKIA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): INSAN CENDEKIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46838/ic.v1i1.380
Kehadiran seorang wasit dalam suatu pertandingan atau kejuaraan sangatlah penting, wasit merupakan ujung tombak bagi keberhasilan suatu kejuaraan. Untuk itu wasit harus dibekali pengetahuan tentang peraturan permainan yang berlaku, memiliki suara yang jelas, sikap duduk yang baik, dan penampilan yang berwibawa. Kenyataan di lapangan seringkali berbeda, walaupun wasit sudah memiliki kriteria diatas, ternyata saat memimpin pertandingan sering mengalami beberapa kendala, antara lain terlihat pucat, suara tidak jelas, dan atau tangan gemetar. Penataran pelatih bulutangkis tingkat pemula untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pertandingan bulu tangkis unggulan tingkat kabupaten. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan setelah pelatihan wasit bulu tangkis, peserta selain memiliki pengetahuan dan praktek, juga memiliki legalitas dalam memimpin pertandingan bulu tangkis.