Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Desa Bendolo melalui Diversifikasi Olahan Talas (Colocasia esculenta) Sutrisno Adi Prayitno; Heri Purnama Pribadi; Dinta Sugiarto; Ainanda Alfatina
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i1.2305

Abstract

Bendolo Village is one of the villages located in Sawahan District, Nganjuk Regency. Many of the people of Bendolo Village cultivate taro plants, but the yields are not used optimally. The crops are only sold raw at low prices due to limitations in processing or utilization. Ignorance of taro processing technology makes taro plants just planted and not a priority in processing. The crops are only sold fresh. People rarely process it in the form of food or snacks. Hence, community service activities (PKM) aim to increase the knowledge and income of the family welfare empowerment group (PKK) by utilizing the diversification of processed taro into taro noodles and taro chips. Implementing the community service uses lectures, discussions, and direct demonstrations related to taro processed products. The activities began with a demonstration of raw material handling, how to use the noodle grinder and mixing materials to packaging and storage. The result of the training is that almost 100% of the family welfare empowerment group (partners) can make taro processed and pack it well.
DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP KERIPIK PARE HOME INDUSTRY Dwi Retnaningtyas Utami; Andi Rahmad Rahim; Sutrisno Adi Prayitno; Ainanda Alfatina
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 4 No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v4i3.4090

Abstract

Keripik sayuran adalah barang baru yang masuk di pasar pertanian Indonesia. Semua orang, tua atau muda menyukai mengkonsumsi snack di waktu senggang mereka. Selama ini, snack hanya diproduksi dari karbohidrat, seperti kentang, beras, dan dari sumber-sumber glukosa seperti nangka, nanas, snackfruit, dan sedikit buah-buahan, seperti apel, melon, atau semangka. Sangat jarang makanan ringan yang dibuat dari sayuran. Tetapi, saat ini bukan tidak mungkin untuk memproduksi makanan ringan yang dibuat dari sayuran. Berbicara mengenai sayuran, pare dapat diolah sebagai keripik. Permasalahan yang ada, antara lain kurangnya pengenalan produk keripik sayuran dari pare pada masyarakat, sistem pemasaran yang belum jelas dan belum meluas. Selama ini pembuatan keripik pare hanya berdasarkan permintaan atau pesanan. Cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan menguji tingkat penerimaan konsumen terhadap parameter sensori keripik sayuran dari pare. Kemudian dari hasil tingkat kesukaan ini, akan didapatkan langkah selanjutnya untuk memerkenalkan produk keripik pare dari Jawa Timur ke tingkat ekspor. Dari karakteristik konsumen, keripik pare disukai oleh perempuan dengan rentang umur 25 – 35 tahun dan sudah memiliki penghasilan. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah produsen keripik pare diharapkan dapat meningkatkan atribut yang dinilai masih kurang, misalnya menambahkan varian rasa sehingga meningkatkan daya terima konsumen.
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SODIUM TRIPOLYPHOSPHATE (STPP) PADA PEMBUATAN KERUPUK IKAN PAYUS Ainanda Alfatina; Sutrisno Adi Prayitno; Rahmad Jumadi
JUSTI (Jurnal Sistem dan Teknik Industri) Vol 3 No 4 (2022): justi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/justicb.v3i4.6110

Abstract

Kerupuk merupakan suatu jenis makanan yang sangat digemari masyarakat indonesia yang dapat dinikmati sebagai makanan ringan yang terbuat dari tepung tapioka dan dapat ditambahkan dengan berbagai jenis ikan. Ikan yang digunakan sebagai penambah citarasa dan kandungan gizi pada kerupuk. Penggunaan bahan baku dan bahan tambahan pangan food grade dapat meningkatkan kualitas keamanan produk seperti Sodium Tripolyphosphate (STPP). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi STPP terhadap organoleptik dan kimia seperti kadar air, kadar protein dan daya kembang. Konsentrasi STPP yang digunakan yaitu 0%; 0,4%; 0,5%; dan 0,6%. Rancangan percobaan yang digunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dan 6 kali pengulangan. Hasil dianalisis menggunakan metode one way ANOVA dan DMRT untuk uji kimia, serta Kruskal wallis dan mann-whitney untuk uji organoleptik. Hasil uji kimia menunjukkan bahwa kode 185 memiliki kadar air, protein dan organoleptik tertinggi yakni 3,34%; 5,81%; dan nilai tiap parameter warna 3.12, rasa 3.36, aroma 3.20, dan tekstur 3.16. Sedangkan hasil uji daya kembang semakin tinggi konsentrasi STPP memberikan efek daya kembang kerupuk tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan Sodium Tripolyphosephate memberikan pengaruh hasil uji kimia dan organoleptic kerupuk ikan dan diperlukan penelitian lebih lanjut terkait analisis kadar abu serta umur simpan kerupuk.