PT Berau Coal merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Salah satu kegiatan yang dilakukan Perusahaan adalah pengolahan batu bara yang bertujuan untuk memperkecil ukuran batubara melalui mesin peremukan sesuai kebutuhan penjualan. Coal Processing Plant (CPP) adalah tempat berlangsungnya peremukan batubara, di CPP memiliki 2 jenis peremuk yaitu Primary Crusher dan Secondary Crusher. Secondary Crusher merupakan salah satu bagian terpenting di CPP, tanpa adanya Secondary Crusher maka ukuran akhir batubara sebesar 5 cm tidak akan tercapai. Di CPP Site Binungan mempunyai empat jalur pengolahan batu bara yaitu CR-03, CR-04, CR-11, dan CR-12. Tiap jalur pengolahan mempunyai Secondary Crusher sebagai salah satu alat untuk meremukkan batubara. Secara riwayat, salah satu Secondary Crusher yang lama Di CPP Site Binungan CR-11 membutuhkan biaya perawatan yang tinggi dan kinerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan produksi sebesar 1500 ton per jam. Maka dari itu PT Berau Coal Site Binungan berencana akan mengganti Secondary Crusher lama ke yang baru. Secara operasional penggantian Secondary Crusher ini diperlukan agar dapat memenuhi kapasitas produksi batubara dari tambang serta target penjualan dari PT Berau Coal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menilai kelayakan investasi proyek penggantian Secondary Crusher secara kuantitatif dan deskriptif ditinjau dari aspek ekonomi teknik. Parameter yang digunakan untuk meninjau investasi tersebut adalah metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Profitability Index (PI). Indikator-indikator tersebut akan menjadi pertimbangan manajemen untuk melihat kelayakan proyek ini. Dari analisa yang dilakukan didapatkan NPV sebesar Rp 6,345,433,814.78, IRR 47%, PP 2 tahun, dan PI sebesar 1.6. Dilihat dari NPV, IRR, PP, dan PI maka proyek ini layak secara ekonomi.