Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Membangun Sebuah Pengajaran Filosofi Personal : Konsep dari Pengembangan dan Pendidikan Dasar Alfurqan Alfurqan; Zulvia Trinova; M Tamrin; Annisaul Khairat
Tarbiyah al-Awlad Vol 10, No 2 (2020): Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alawlad.v10i2.2579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat filosofi pengembangan pendidikan dasar. Dimana para guru harus mempertimbangkan serangkaian masalah yang muncul ketika merencanakan pendidikan dasar anak. Dengan cara apa konsep, prinsip, dan perspektif perkembangan tercermin dalam ruang kelas dasar, Apa itu pendidikan, mengapa filosofi pendidikan penting, mengapa kemitraan keluarga-sekolah-komunitas penting. Guru yang memahami perkembangan anak lebih mampu membangun lingkungan belajar yang efektif dan berkomunikasi dengan profesional anak dari berbagai bidang. Mengembangkan filosofi personal pendidikan dasar yang menghubungkan perkembangan anak-anak dengan praktik pendidikan sangat penting dalam menerapkan informasi baru tentang pembelajaran dan perkembangan masa kanak-kanak, menjelaskan pentingnya perilaku anak-anak kepada orang lain, dan membenarkan praktik pengajaran pribadi. Sebagai seorang guru, akan dituntut menjelaskan bagaimana pelaksanaan pembelajaran kelasnya. Sulit untuk menjelaskannya tanpa memahami filosofi pendidikan dasar yang mencerminkan konsep, prinsip, dan perspektif perkembangan dan pendidikan. Filosofi pendidikan tidak hanya akan memandu interaksi dengan peserta didik, tetapi juga akan membantu untuk lebih memahami dan membenarkan perbedaan antara praktik mengajar dilakukan dan praktik yang dilakukan guru.
Nazhir dalam Lembaga Wakaf: Kemandirian Wakaf Masyarakat di Kabupaten Bireuen Alfurqan Alfurqan
Media Syari'ah Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Sharia and Law Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jms.v22i1.6059

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenapa nazhir wakaf tidak optimal fungsinya seperti yang dicita-citakan oleh fikih wakaf dan undang-undang wakaf? Kenapa nazhir wakaf di Bireuen belum optimal mengelola harta wakaf? Dan bagaimana strategi untuk mengoptimalkan peran nazhir wakaf di Bireuen? Riset dipusatkan pada kedudukan nazhir wakaf menurut fikih dan perundang-undangan, dan terfokus pada kedudukan nazhir wakaf dalam praktik wakaf di Bireuen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, fikih wakaf dan undang-undang wakaf belum dapat memperkuat nazhir dalam praktik wakaf. Dalam fikih wakaf, nazhir bukan rukun wakaf, bahasan nazhir  diulas secara implisit ketika membahas persyaratan wakif. Sedangkan dalam undang-undang wakaf, wakaf belum diatur secara formil sebagai badan hukum. Nazhir wakaf yang melibatkan pemerintah belum optimal menjalankan tugasnya karena pemerintah telah mengelola secara penuh tanah wakaf masyarakat untuk pendidikan madrasah dan sekolah. Yayasan Almuslim Peusangan dan Yayasan Darul Ma‘arif tidak optimal mengelola harta wakaf berdasarkan anggaran dasar yayasan. Yayasan dibentuk sebatas memenuhi persyaratan administrasi dalam menjalankan programnya untuk pendidikan. Abstract: This research aims to find out why waqf nazhir is not functioning optimally as envisioned by the waqf fiqh and waqf law? Why is waqf in Bireuen not optimal in managing waqf property? And what is the strategy to optimize the role of Nazaf Waqf in Bireuen? This research was centered on the position of Nazaf Waqf according to fiqh and legislation, and focused on the position of Nazaf Waqf in the practice of Waqf in Bireuen. The results showed that, the waqf fiqh and waqf laws have not been able to strengthen nazhir in the practice of waqf. In waqf fiqh, Nazir is not a pillar of waqf, Nazir's discussion is implicitly discussed when discussing waqf requirements. Whereas in the waqf law, waqf has not yet been formally regulated as a legal entity. Nazhir waqf involving the government has not been optimal in carrying out its duties because the government has fully managed community waqf land for madrasa and school education. The Almuslim Peusangan Foundation and the Darul Ma‘arif Foundation are not optimally managing waqf assets based on the foundation's charter. The foundation was formed limited to meet administrative requirements in carrying out its programs for education.
Analisis Film Animasi Spongebob Squarepants Ditinjau Dari Nilai-Nilai Akhlak Dalam Islam Muhamad Al Fachry; Alfurqan Alfurqan
An-Nuha Vol 2 No 3 (2022): Islamic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/annuha.v2i3.248

Abstract

Spongebob Squarepants is so popular and has had many airtimes on Indonesian TV stations over the years, this will certainly have an impact on connoisseurs, especially in terms of morals. This study aims to analyze what Islamic moral values are in this film. There are two scopes of morals that will be described, namely morals to others and the environment. The method used is qualitative with the type of content analysis. Based on the results of research observations in the animated film Spongebob Squarepants contains Islamic moral values, each character in the film has dominant morals from the good side, such as loving others such as loving yourself, treating animals well, and bad sides, such as liking to disturb neighbors and exploiting animals.