Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK MENDETEKSI KESEHATAN MENTAL MAHASISWA Nawindah Nawindah; Saskia Lydiani
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.918 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol6.iss2.2020.368

Abstract

Kesehatan mental sangat dibutuhkan oleh mahasiswa umumnya di usia remaja memiliki masalah kejiwaan yang lebih tinggi untuk itulah diperlukan adanya psikolog sebagai sarana komunikasi, konsultasi untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Saat ini konsultasi dilakukan langsung menemui Psikolog tanpa adanya sebuah alat deteksi gejala kesehatan mental. Fuzzy inference system digunakan dalam menentukan level gejala kesehatan mental mahasiswa. Tools yang digunakan adalah R language dengan data sampel mahasiswa Universitas Budi Luhur. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dengan menggunakan fuzzy inference system Mamdani metode centroid dengan aturan -aturan (rules) menggunakan IF dapat dengan mudah diketahui gejala kesehatan mental mahasiswa berada pada level tertentu.
FUZZY TSUKAMOTO FOR DETECTION OF STUDENTS 'MENTAL HEALTH LEVEL Nawindah Nawindah; Saskia Lydiani
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.272 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol7.iss2.2021.583

Abstract

During a mental health pandemic, students who generally have higher mental health problems need a means of detection in order to find out the symptoms that arise. Fuzzy Tsukamoto was used to determine the level of mental health disorders in students with a sample of Budi Luhur University students. The results showed that by using the Tsukamoto fuzzy rule using the IF THEN, it was easy to determine the level of mental health disorders of students at a certain level.
FUZZY TAKAGI-SUGENO-KANG FOR MENTAL HEALTH CONSULTATION RECOMMENDATIONS Nawindah Nawindah; Saskia Lydiani
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.73 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol8.iss1.2021.748

Abstract

The condition of students experiencing trauma makes consultation a necessity, there is no mental health examination that can be accessed by students, parents, psychologists, student affairs using the fuzzy Takagi-Sugeno-Kang method so it is necessary to be able to create a recommendation system for student mental health consultations by using fuzzy Takagi-Sugeno-Kang. In accordance with the case given, each student with a neurosis score of 8, psychoactive substances 11, psychotic 10 and post stress trauma disorder 13 had a mental health symptom level of 24.28, meaning they were at a moderate level. With a mental health recommendation system, it can be handled earlier so that learning activities can run according to the desired achievements.
Pengaruh Self Resilience Terhadap Ketangguhan Sikap Mahasiswa dalam Menghadapi Permasalahan Hidup Saskia Lydiani
Sammajiva: Jurnal Penelitian Bisnis dan Manajemen Vol. 1 No. 1 (2023): Maret: SAMMAJIVA : Jurnal Penelitian Bisnis dan Manajemen
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/sammajiva.v1i1.105

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah dari kasus yang terjadi di dalam program konseling, terkait dengan resiliensi diri. Kasus diambil dan dibatasi hanya dalam lingkungan terbatas yaitu dari mahasiswa aktif Akademi Sekretari Budi Luhur. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 7 kasus. Penelitian ini juga dimaksudkan agar untuk mata kuliah tertentu yang berhubungan dengan penguatan diri dengan mengenal dan pengembangan diri, membantu mahasiswa pada umumnya, dan mahasiswa Akademi Sekretari khususnya untuk membentuk tingkat kesadaran diri dan reliensinya. Hal ini pastinya tak lain adalah membetuk mahasiswa menjadi pribadi yang tangguh terutama dalm kaitannya dengan profesi mereka nantinya sebagai seorang sekretaris .Penelitian dilakukan dengan mempelajari hasil laporan berdasarkan apa yang dsampaikan konseli (mahasiswa) kepada Konselor. Dan adalah tugas seorang konselor untuk bersama konselinya membentuk kembali rasa percaya diri dari kekuatan diri yang selama ini tertutup oleh bermacam penyebab yang melatarbelakanginya.
Mental Health Counselling, Introduction to Information & Communication Technology (ICT), and Understanding Casual English Vocabulary for Students of Junior High School 66 Jakarta Prasetya, Rizky; Achmad Syarif; Saskia Lydiani
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/h81mz005

Abstract

Mental health can affect language learning outcomes as it impacts students’ ability to focus, process information, and retain knowledge. Stress, anxiety, and depression can adversely affect a student’s language learning abilities. Thus, providing mental health counseling can effectively promote students’ mental well-being and improve their language learning outcomes. The activities promoted mental well-being, Enhanced language learning outcomes, Improved communication skills, Encouraged community engagement, and Developed life skills. The activities method implements the offline seminar. A seminar can still be a valuable delivery method for introducing these topics and raising awareness among students, teachers, and the wider community. It can be a platform for discussion and engagement, allowing students to ask questions and share their thoughts and experiences. The results and outcomes are that students who receive mental health counseling may experience improvements in their mental health and well-being. They may develop better-coping mechanisms, improved self-awareness, and greater emotional resilience. Additionally, they may become more proficient in using technology to learn languages and gain greater exposure to and understanding of informal English vocabulary. Students with better mental health, language, and communication skills may be more successful in their studies and better prepared for future academic and professional endeavors. The activities can be far-reaching, affecting students’ mental health, language learning, communication skills, engagement and participation in school, and academic performance.