Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kewarganegaraan

Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) HIV/AIDS Pada Remaja Dalam Upaya Promotif Dan Preventif Di STKIP Paracendekia NW Sumbawa Saraswati Haylian Chiani; Furqanul Hakim; Nabilah Nurul Ilma; Yosefa Sarlince Atok
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.193 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3039

Abstract

AbstrakDi Indonesia, angka kejadian orang yang terjangkit HIV pada tahun 2019 mencapai angka 50.282 kasus dan untuk AIDS sebanyak 7.036 kasus dimana untuk angka kasus HIV dan AIDS ini mengalami peningkatan selama sebelas tahun terakhir ini. Sementara itu, data penderita HIV di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2019 mencapai angka 258 kasus dan pada tahun 2020 terdapat kasus baru penderita HIV sebanyak 125 kasus dimana kelompok umur yang paling banyak terdapat kasus HIV berada pada kelompok umur 25-49 tahun dan berdasarkan jenis kelamin mayoritas penderita HIV terdapat pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 81 orang (64,8%). tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan memberikan KIE tentang HIV pada remaja adalah untuk memberikan pengetahuan kepada remaja sebagai salah satu upaya preventif dan promotif terhadap HIV dan meminimalkan penularan HIV yang terjadi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2022 di Aula STKIP Paracendekia NW Sumbawa dengan melibatkan 71 peserta dan metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi dengan menampilkan materi dalam bentuk powerpoint dan video. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan dan perilaku peserta terhadap HIV/AIDS yang didapat dari hasil pre test dan post test peserta.Kata Kunci: Komunikasi, Informasi, Edukasi, HIV/AIDS, Remaja AbstractIn Indonesia, the people with HIV in 2019 reached into 50,282 cases and for AIDS as many as 7,036 cases means the number of HIV and AIDS cases has increased over the last eleven years. Meanwhile, data on HIV sufferers in West Nusa Tenggara Province in 2019 reached into 258 cases and in 2020 there were 125 new cases of HIV sufferers where the age group with the most HIV cases was in the 25-49 year age group and based on gender. The sex of the majority of HIV sufferers is male as many as 81 people (64.8%). The purpose of this community service activity by providing IEC about HIV to adolescents is to provide knowledge to adolescents as one of the preventive and promotive efforts against HIV and minimize the transmission of HIV that occurs. This activity was held on 18 December 2022 at STKIP Paracendekia NW Sumbawa Hall involving 71 participants and the method used was lectures and discussions by presenting material in the form of powerpoints and videos. The result of this activity is an increase of the knowledge and behaviour of participants towards HIV/AIDS which is obtained from the results of the pre-test and post-test of the participants.Keywords: Comunication, Information, Education, HIV/AIDS, Teenager
Determinan Terhadap Kejadian Stunting Anak Saraswati Haylian Chiani; Bambang Irawan; Windatania Mayasari; Bening Prawita Sari; Zahratul Hayati; Furqanul Hakim
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.237 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3089

Abstract

AbstrakAngka prevalensi stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini masih tercatat sebesar 33,5%. Angka tersebut menunjukkan adanya penurunan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun angka tersebut masih diatas angka Nasional sebesar 29,6%. Salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi NTB yaitu Kabupaten Dompu mencatat angka kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan per puskesmas pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.464 (29.19%), tahun 2020 sebesar 3.011 (18.72%) dan pada tahun 2021 sebesar 3.120 (14.30%). Angka ini tergolong tinggi untuk wilayah kabupaten yang ada di Provinsi NTB. Kejadian stunting pada anak disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor makanan, kesehatan, perawatan, sosial, ekonomi dan politik. Berdasarkan data dan hasil penelitian sebelumnya maka perlu adanya dilakukan penelitian tentang Determinan Terhadap Kejadian Stunting Anak.  Adapun determinan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pendidikan ibu, pendapatan orangtua dan pemberian MP ASI. Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian analitik observasional. Populasi pada penelitian ini adalah semua anak yang memiliki usia 6-23 bulan yang tinggal di 3 wilayah puskesmas sasaran yaitu Wilayah Kerja Puskesmas Soriutu, Dompu Barat dan Dompu Timur sebanyak 1.837 anak. Sementara untuk sampel penelitian ini adalah sebanyak 200 responden dengan menggunakan teknik sampling yaitu Acidental Sampling. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan adalah ada pengaruh secara langsung dan tidak langsung antara pendidikan ibu (OR= 0.06; CI 95%= 0.03 hingga 0.15; p= <0.001), pendapatan orangtua (OR= 0.02; CI 95%= 0.00 hingga 0.08; p= <0.001) dan pemberian MP-ASI (OR= 0.07; CI 95%= 0.03 hingga 0.16; p= <0.001) terhadap kejadian stunting pada anak sehingga perlu adanya kerjasama dan dukungan baik dari orangtua, keluarga, pemerintah dan atenaga kesehatan untuk dapat segera mengatasi permasalahan stunting yang ada di Kabupaten Dompu khususnya dan Indonesia pada umumnya.Kata Kunci: Determinan, Stunting, Anak AbstractThe prevalence of stunting in West Nusa Tenggara Province is currently still recorded at 33.5%. This figure shows a decrease when compared to previous years. However, this figure is still above the national figure of 29.6%. One of the regencies in NTB Province, namely Dompu Regency, recorded the incidence of stunting in children aged 0-59 months for  each Public Health Centre  in 2019 which was 2,464 (29.19%), in 2020 it was 3,011 (18.72%) and in 2021 it was 3,120 ( 14.30%). This figure is relatively high for the district in the province of NTB. The incidence of stunting in children is caused by many factors including food, health, care, social, economic and political factors. Based on the data and results of previous studies, it is necessary to conduct research on the Determinants of Child Stunting Incidence. The determinants that will be examined in this study are maternal education, parental income and the provision of complementary feeding. The research method used is quantitative research using an observational analytical research design. The population in this study were all children aged 6-23 months who lived in 3 target health centres, namely the Soriutu, West Dompu and East Dompu Community Health Centre Work Areas as many as 1,837 children. Meanwhile, the sample for this study was 200 respondents using a sampling technique, namely Accidental Sampling. The results of the research that have been carried out are that there is a direct and indirect effect between mother's education (OR= 0.06; 95% CI= 0.03 to 0.15; p= <0.001), parental income (OR= 0.02; 95% CI= 0.00 to 0.08 ; p= <0.001) and complementary feeding (OR= 0.07; 95% CI= 0.03 to 0.16; p= <0.001) on the incidence of stunting in children so there needs to be cooperation and support from parents, families, government and health workers to be able to immediately overcome the stunting problem in Dompu Regency in particular and Indonesia in general.Keywords: Determinant, Stunting, Child