Omay Rohmana
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MASYARAKAT MENGIKUTI PROGRAM POMP FILARIASIS Omay Rohmana; Badriah Badriah; Komarudin Komarudin
Media Informasi Vol 13, No 1 (2017): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.952 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v13i1.86

Abstract

Tujuan penelitian adalah melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan masyarakat mengikuti program pemberian obat masal pencegahan (pomp) filariasis di Wilayah Puskesmas Maleber Kabupaten Kuningan. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi sebanyak 42.167 orang dengan ukuran sampel sebanyak 240 orang. Teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara. Analisa data Analisa bivariate menggunakan chi square dan analisa multivariate dengan regresi logistik. Variable motivasi (p 0.006), derajat perubahan gaya hidup (p 0.049), nilai/keyakinan mengurangi ancaman sakit (0.000), pemahaman terhadap tingkah laku specific yang harus dilakukan (0.000), derajat kesukaran menerima dan melaksanakan instruksi (0.000), keyakinan terhadap terapi / instruksi (0.000), kekhawatiran terhadap efek samping obat (0.020), dan derajat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan (0.022), memiliki nilai p dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan, bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap kepatuhan masyarakat mengikuti program POMP filariasis. Factor dominan yang mempengaruhi kepatuhan masyarakat mengikuti program POMP filariasis adalah nilai/keyakinan mengurangi ancaman sakit dengan nilai Exp (B) paling tinggi, yaitu 4.251. Perencanaan dan alokasi anggaran, dan pelaksanaan kegiatan promosi / pendidikan kesehatan khususnya program POMP filariasis perlu dtingkatkan. Perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari metoda/pendekatan maupun media yang lebih efektif dalam pelaksanaan promosi dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
AKTIVITAS JALAN KAKI SETIAP HARI & 3 KALI PERMINGGU PADA PENDERITA DM DI CIREBON Omay Rohmana; Ati Siti Rochayati; Eyet Hidayat
Media Informasi Vol 15, No 2 (2019): MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/bmi.v15i2.422

Abstract

ABSTRAKSFaktor risiko penyakit tidak menular termasuk diabetes, 26.1% akibat kurang aktifitas fisik. American College of Sports Medicine (ACSM), aktivitas berjalan kaki direkomendasikan  dilakukan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan, mengetahui  pengaruh aktifitas fisik jalan kaki 30 menit setiap hari dibanding 60 menit 3 kali per minggu  terhadap kadar gula darah penderita DM Tipe 2. Desain penelitian adalah eksperimen, pretest-postest intervention,  responden penderita DM tipe 2 sebanyak 32 orang (16 orang/kelompok perlakuan), dan analisis data  Independent Sample T Test Paired T Test. Hasil penelitian, terjadi penurunan kadar gula kadar  rata-rata 9 mg/dl pada latihan  jalan kaki 30 menit setiap hari (5 kali) perminggu dan rata-rata 48 mg/dl pada latihan  jalan kaki 60 menit 3 kali perminggu. Latihan jalan kaki 60 menit 3 kali perminggu, berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah (α = 0,024 0,05),  terdapat perbedaan bermakna antara perlakuan aktifitas fisik  jalan kaki 30 menit setiap hari dibanding perlakuan aktifitas jalan kaki 60 menit 3 kali perminggu (α = 0,033 0,05). Disarankan pemberdayaan masyarakat dalam melaksanakan jalan kaki secara rutin dan teratur  selama 60 menit 3 kali perminggu karena  baik sebagai upaya menangani penderita DM tipe 2 secara non-farmakologis. Kata Kunci : jalan kaki, kadar gula darah 
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Antara Metode Ceramah dan Demonstrasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Cuci Tangan Siswa SDN Sunyaragi Kota Cirebon Andi Suhenda; Omay Rohmana; Aman Budi Santoso
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 5 No 18 (2018): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.002 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v5i18.211

Abstract

Permasalahan perilaku kesehatan anak usia sekolah (6-10 tahun) biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan seperti cuci tangan yang baik dan benar. Hasil Riskesdas 2008 menunjukkan bahwa terdapat provinsi yang indikator cuci tangannya masih dibawah rerata nasional atau 23,2. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan anak usia sekolah dalam cuci tangan adalah memberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Quasi experimental one group pre and post test design” dengan intervensi pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Jumlah sampel sebanyak 44 siswa. 22 siswa untuk metode ceramah dan metode demonstrasi adalah 22 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah Quota sampling. Teknik statistik untuk data ordinal dapat digunakan teknik statistik Wilcoxon Signed Rank dan Uji Mann Whitney U Test. Ada peningkatan pengetahuan tentang cuci tangan secara bermakna (p value < 0,05) setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah sebanyak 13 responden (rerata peningkatan sebesar 7,92) dan ada peningkatan pengetahuan tentang cuci tangan secara tidak bermakna (p value > 0,05) setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi sebanyak 9 responden (rerata peningkatan sebesar 8,44). Antara metode ceramah dengan metode demonstrasi secara statistik tidak bermakna (p value > 0,05), Artinya antara metode ceramah (rerata peningkatan 23,35) dan metode demonstrasi (rerata peningkatan 17,65) sama-sama efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang cuci tangan. Ada peningkatan pengetahuan cuci tangan sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi pada anak sekolah dasar. Metode ceramah dan demonstrasi sama-sama efektif dalam meningkatkan pengetahuan cuci tangan pada anak sekolah dasar.
PEER GROUP EDUCATION PREVENTION OF COVID-19 TRANSMISSION ON ADOLESCENTS IN SITOPENG CIREBON Omay Rohmana; Ati Siti Rochayati
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 9 No 2 (2022): MAY 2022
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v9i2.661

Abstract

Background: The positive number of Covid-19 in adolescents is second after adults. Adolescents have an over confident, feels strong, healthy, and faith that they will not be infected by covid 19 virus, in line with emotionally development, also difficult to receive parental advice, so they can be a virus carrier and potential increasing Covid-19 cases. Adolescents must be increased their consciousness. There must be match health education method in adolescents. Peer group methods can be considered. There are many studies on peer groups, however nothing related to healthy behavior prevention of covid-19 transmission yet. Aim: The aim of study is knowing the influence of peer group method in health education to adolescent healthy behavior prevention of covid-19 transmission. Methods: Research design is experiment pre-and post-intervention. The study population was all teenagers in Sitopeng Area, and the sample number was 15 peoples. Simple random sampling technique, and data analysis with paired t test. Results: The results show that peer group methods affect knowledge, attitudes, behavior using masks, and the habit of washing the hands of adolescents, but do not affect in distance behavior. Conclusion: peer education effective to increase adolescent awareness in health behavior prevention of covid-19 transmission.