Andi Suhenda
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KESESUIAN KODING DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON Andi Suhenda; Bambang - Karmanto; Suhartini - -
Media Informasi Vol 16, No 1 (2020): Media Informasi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/bmi.v16i1.558

Abstract

PENDAHULUAN Rekam medis yang tidak diisi dengan tepat dan lengkap akan mengakibatkan informasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat. Diagnosis harus sesuai dengan ICD-10 agar proses pengkodingan menjadi lebih mudah dan menghasilkan kode diagnosis yang tepat dan akurat. Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dokter tentang rekam medis dengan ketepatan koding diagnosis berdasarkan ICD-10 di Unit Rawat Jalan RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon.METODE Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian seluruh dokter spesialis sebanyak 34 orang dan dokumen rekam medis Rawat Jalan sebanyak 1200 dokumen. Sampling pada dokter menggunakan teknik total sampling dan pada dokumen rekam medis menggunakan teknik accidental sampling. instrumen peneltian adalah kuesioner dan checklist. Uji hipotesis menggunakan uji Chi-square.HASIL Pengetahuan responden tentang rekam medis tinggi (61,8%), dan sikap responden tentang rekam medis baik dan kurang baik sama (50%). Ketepatan koding diagnosis berdasarkan ICD sebanyak 1067 dokumen rekam medis (88,9%). Ketidaktepatan koding diagnosa berdasarkan ICD sebanyak 19 dokter (55,9%) dari 34 dokter. Pengetahuan dengan ketepatan koding diagnosis berdasarkan ICD tidak berhubungan secara signifikan dengan p value = 0,601 dan nilai RP = 1. Sikap dengan ketepatan koding diagnosis berdasarkan ICD tidak berhubungan secara signifikan dengan p value = 0,084 dan nilai RP = 0,18.SIMPULAN Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dokter tentang rekam medis dengan kesesuaian koding diagnosis berdasarkan ICD-10 di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Peneliti lain selanjutnya, agar memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan koding diagnosis.
ANALISIS SEGMENTASI PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA KABUPATEN TASIKMALAYA Eka Deta Lestari; Andi Suhenda
Media Informasi Vol 17, No 1 (2021): Vol 17 No 1 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/bmi.v17i1.634

Abstract

Latar Belakang : Sebagai pengguna jasa layanan kesehatan, pasien memiliki karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan segmentasi pasien agar dapat menemukan strategi dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik agar mutu rumah sakit meningkat. Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis segmentasi pasien rawat jalan di RSUD Singaparna Medika Citrautama.Metode Penelitian : kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian adalah data rekam medis pasien rawat jalan bulan Februari 2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 376 data. Metode pengumpulan data menggunakan observasi serta analisis univariat.Hasil Penelitian : Segmentasi geografis tertinggi berasal dari Kabupaten Tasikmalaya (85,4%), Segmentasi demografis tertinggi usia 18-35 tahun (31,6%) dan jenis kelamin perempuan (56,6%), segmentasi psikografis tertinggi kunjungan poliklinik IGD (31,6%) dan cara pembayaran asuransi (82,7%), segmentasi perilaku tertinggi kunjungan pasien lama (66%).Kesimpulan : Peluang pemasaran  rumah sakit dapat menjadikan kabupaten Garut sebagai target, meningkatkan kerjasama dengan pihak asuransi, melakukan evaluasi terhadap media promosi dan strategi. Diharapkan rumah sakit dapat melakukan segmentasi secara berkala untuk menetapkan target dan meningkatkan pelayanan pasien. 
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Melaksanakan Program PHBS di Sekolah Dasar Andi Suhenda
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 5 No 18 (2018): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.149 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v5i18.210

Abstract

Penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10 tahun), ternyata umumnya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Departemen Kesehatan telah menetapkan indikator pencapaian 17 sasaran Grand Strategy yang akan menjadi dasar bagi pemerintah kabupaten/kota untuk melaksanakan program PHBS di masa yang akan datang. Motivasi dipengaruhi oleh faktor gaji, mutu supervisi, bonus, piagam penghargaan, tanggung jawab, status, pekerjaan dan tugas. Faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi motivasi seseorang, sehingga dapat mengubah perilaku individu atau petugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi petugas promosi kesehatan di puskesmas dalam melaksanakan program PBHS dan faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi. Metode penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan mixed methods explanatory. Subjek penelitian petugas promosi kesehatan di 37 puskesmas (total sampel). Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara mendalam. Analisis data kuantitatif dengan chi-square dan kualitatif melalui tahapan transkrip, kategori, interpretasi dan menyajikan secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Umur berhubungan dengan motivasi (p = 0,003); tingkat pendidikan berhubungan dengan motivasi (p = 0,031); lama kerja berhubungan dengan motivasi (p = 0,007); beban kerja berhubungan dengan motivasi (p = 0,028); pengetahuan berhubungan dengan motivasi (p = 0,033); rewards berhubungan dengan motivasi (p = 0,045), ketertarikan terhadap pekerjaan berhubungan dengan motivasi (p = 0,031); dan pemahaman terhadap tupoksi berhubungan dengan motivasi (p = 0,013), sedangkan variabel pembinaan dan pengarahan tidak berhubungan dengan motivasi (p = 0,8). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, rewards, ketertarikan terhadap pekerjaan, pemahaman terhadap tupoksi, umur, tingkat pendidikan, lama kerja dan beban kerja dengan motivasi.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Antara Metode Ceramah dan Demonstrasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Cuci Tangan Siswa SDN Sunyaragi Kota Cirebon Andi Suhenda; Omay Rohmana; Aman Budi Santoso
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 5 No 18 (2018): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.002 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v5i18.211

Abstract

Permasalahan perilaku kesehatan anak usia sekolah (6-10 tahun) biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan seperti cuci tangan yang baik dan benar. Hasil Riskesdas 2008 menunjukkan bahwa terdapat provinsi yang indikator cuci tangannya masih dibawah rerata nasional atau 23,2. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan anak usia sekolah dalam cuci tangan adalah memberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Quasi experimental one group pre and post test design” dengan intervensi pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Jumlah sampel sebanyak 44 siswa. 22 siswa untuk metode ceramah dan metode demonstrasi adalah 22 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah Quota sampling. Teknik statistik untuk data ordinal dapat digunakan teknik statistik Wilcoxon Signed Rank dan Uji Mann Whitney U Test. Ada peningkatan pengetahuan tentang cuci tangan secara bermakna (p value < 0,05) setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah sebanyak 13 responden (rerata peningkatan sebesar 7,92) dan ada peningkatan pengetahuan tentang cuci tangan secara tidak bermakna (p value > 0,05) setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi sebanyak 9 responden (rerata peningkatan sebesar 8,44). Antara metode ceramah dengan metode demonstrasi secara statistik tidak bermakna (p value > 0,05), Artinya antara metode ceramah (rerata peningkatan 23,35) dan metode demonstrasi (rerata peningkatan 17,65) sama-sama efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang cuci tangan. Ada peningkatan pengetahuan cuci tangan sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi pada anak sekolah dasar. Metode ceramah dan demonstrasi sama-sama efektif dalam meningkatkan pengetahuan cuci tangan pada anak sekolah dasar.
HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN PENGISIAN KUESIONER AUTO PSI VERBAL DENGAN KEAKURATA N PENENTUAN SEBAB DASAR KEMAT IAN DI PUSKESMAS WILAYAH SURAKARTA Andi Suhenda
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v3i1.68

Abstract

AbstractVerbal autopsy (AV) is a new technique that is fairly representative and can be trusted to record and determinethe cause of the deaths that occurred outside of health care facilities. This study is aims to get an overviewof the completeness of filling the verbal autopsy questionnaire and the relationship of the determinationaccuracy with the main causes of death in Surakarta health centers. Analytic observation with the correlationstudy which find a relationship between the completeness fillings of the verbal autopsy questionnaire with theaccuracy of the determination of the main causes of death. The sample size is 65 people taken by multistagerandom sampling technique with a 2058 population, of the entire document of 17 health centers in the regionof the city of Surakarta. The researcher collected the data by questionnaires. Analytical analysis is using Chisquaretest. The results of the research showed that only found 52% of charging the symptoms of death wascompleted by nurses. The highest completeness is in the item description summary cause of death is filled bya doctor who will determine the cause of death. In summary item complete history of disease progression by54%, while the percentage of completeness of health care items received by patients is 66%. And there is asignificant relationship between the filling completeness of the verbal autopsy with the accuracy determinationof the cause of death.Keywords: Verbal autopsy, accuracyAbstrakAutopsi Verbal (AV) merupakan teknik baru yang cukup representatif dan dapat dipercaya untuk mencatatdan menentukan penyebab kematian yang terjadi di luar sarana pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuanmendapatkan gambaran tentang kelengkapan pengisian kuesioner autopsi verbal dan hubungannya dengankeakuratan penentuan sebab utama kematian di puskesmas Surakarta. observasi analitik dengan studikorelasi yakni mencari hubungan antara kelengkapan pengisian kuesioner autopsi verbal dengan keakuratanpenentuan sebab utama kematian. Besar sampel adalah 65 orang yang diambil dengan teknik multistagerandom sampling dengan jumlah populasi 2058 dokumen dari keseluruhan 17 puskesmas di wilayah kerjaKota Surakarta. Pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis analitik menggunakan uji Chi-square. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ditemukan hanya 52% pengisian gejala kematian yang diisi lengkap olehperawat. Kelengkapan tertinggi adalah pada item ringkasan keterangan sebab kematian yang diisi oleh dokteryang nantinya akan menentukan sebab kematian. Pada item ringkasan riwayat perjalanan penyakit lengkapsebanyak 54%, sedangkan persentase kelengkapan item pelayanan kesehatan yang diterima pasien sebesar66%. Dan ada hubungan yang signifikan antara kelengkapan pengisian autopsi verbal dengan keakuratanpenentuan sebab dasar kematian.Kata Kunci : Autopsi Verbal, keakuratan
Kepuasan Pasien BPJS PBI terhadap Pelayanan Petugas Pendaftaran Rawat Jalan di RSUD DR. Soekardjo Kota Tasikmalaya Andi Suhenda
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i1.304

Abstract

Latar Belakang:  Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk diperhatikan karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan tersebut.  Mengetahui kepuasan  pasien  sangat  bermanfaat  bagi  instalasi terkait dalam rangka evaluasi program yang sedang dijalankan dan dapat menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan.Tujuan Penelitan: mengetahui bagaimana gambaran kepuasan pasien BPJS PBI terhadap pelayanan petugas  pendaftaran rawat jalan di RSUD dr. soekardjo Kota Tasikmalaya.Metode Penelitian: jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian pasien BPJS PBI sebanyak 32.869. Pengambilan sampel purposive sampling. Besar sampel 100 responden dihitung menggunakan rumus slovin.Hasil Penelitian : Kepuasan pasien tertinggi pada dimensi empati pada pertanyaan petugas pendaftaran memberi senyum dan salam skor 318, terendah pada pertanyaan petugas membantu pasien skor 296. Dimensi daya tanggap tertinggi pertanyaan mengingatkan KIB skor 319, terendah pertanyaan memberikan pelayanan  dengan  cepat  dan  tanggap  skor  277.  Dimensi  jaminan  tertinggipertanyaan memberikan pelayanan dengan ramah skor 308, pertanyaan terendah pasien   merasa   dipentingkan   skor   281.   Kehandalan   pertanyaan   tertinggimengarahkan pasien skor 313, terendah pertanyaan registrasi pendaftaran tepat skor284. Bukti fisik tertinggi pertanyaan penampilan petugas skor 325, terendah pertanyaan ruang tunggu skor 267.Kesimpulan : dimensi empati 76% puas, dimensi daya tanggap 66% puas, dimensi jaminan 70% puas, serta dimensi kehandalan 64% puas, dan dimensi bukti fisik56% puas.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan Covid-19 Melalui Inovasi Metode Penyuluhan di Masa Pandemi: Increasing People Knowledge About Covid-19 Prevention Through Innovative Counseling Methods During a Pandemic Irfan Nafis Sjamsuddin; Tuti Surtimanah; Andi Suhenda; Cherly Marlina Sudarta; Rudi Bastaman
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 2: FEBRUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.647 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i2.1953

Abstract

Latar Belakang: Kasus Covid-19 masih bertambah, promotor kesehatan dilatih agar menyuluh dengan materi serta metode sesuai kondisi pandemi agar masyarakat patuh melakukan perilaku pencegahan Covid-19. Tujuan penelitian mengetahui perubahan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan Covid-19 setelah penyuluhan menggunakan berbagai metode. Metode: Penelitian kuantitatif, disain pra eksperimen pre-pos tes. Penyuluhan oleh 92 promotor kesehatan dari 24 Kabupaten/Kota di Jawa Barat Bulan April 2021 dengan metode offline dan online dengan modul penyuluhan Covid-19 dari PPPKMI sebagai acuan materi. Sampel adalah sasaran penyuluhan 1.109 orang, dipilih secara purposif. Data pengetahuan diperoleh dari laporan praktek promotor kesehatan pasca pelatihan. Analisis beda pengetahuan dengan uji Wilxocon serta perhitungan efektifitas penyuluhan gave. Hasil: Sebanyak 69,9% sasaran penyuluhan berpengetahuan baik sebelum penyuluhan, meningkat menjadi 96,8% setelah penyuluhan. Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan sasaran sebelum dan setelah penyuluhan dengan efektifitas tinggi. Penyuluhan langsung tatap muka, penggunaan video di WhatsApp memiliki efektifitas tinggi, namun efektifitas video conference sedang. Tidak berbeda signifikan perubahan pengetahuan sasaran yang tinggal di perdesaan dan perkotaan. Penyuluhan merubah pengetahuan efektifitas tinggi pada sasaran perempuan, namun efektifitas sedang pada sasaran laki-laki. Penyuluhan efektifitasnya tinggi bila dilakukan promotor kesehatan yang telah bekerja, namun efektifitasnya sedang bila promotor kesehatan belum bekerja. Kesimpulan: Metode penyuluhan offline dan online pada saat pandemi, efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan Covid-19. Modul penyuluhan Covid-19 dari PPPKMI bisa dipakai sebagai acuan materi penyuluhan.
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Rekam Medis Dengan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan di Puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya Tahun 2021 Andi Suhenda; Ari Sukawan; Yesi Muslihah
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 10, No 1 (2022): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v10i1.390

Abstract

AbstractHuman resource planning should be the concern of every organization, one method that can be used in planning human resource needs is the health workload analysis method. The preliminary study results at Cihideung Health Center did not have officers with a medical record education background, and no person was in charge of reporting activities. The lack of officers in the storage department overwhelmed the officers and made medical record documents pile up in the storage room when the officers did not come to work. The purpose is to determine the need for medical record personnel at Cihideung Health Center, Tasikmalaya City, in 2021 with quantitative research methods and descriptive research designs. The sample in this study is primary data in the form of the average time of medical record service activities and secondary data on standard operating procedures, working day calendars, and the number of patient visits in 2018-2020 at Cihideung Health Center with a technique using purposive sampling. Based on the calculation results, in the registration section, it takes one officer; there are four officers. The storage section requires one officer; there is one officer. The reporting section requires one officer, and currently, no person is in charge of reporting activities. The research concludes that there are no officers with a medical record education background, so it is better for Cihideung Health Center to propose to the Health Office to recruit officers with a medical record education background.Keywords: puskesmas, medical record technician, health workload analysis  AbstrakPerencanaan sumber daya manusia harus menjadi perhatian setiap organisasi, salah satu metode yang dapat digunakan dalam perencanaan kebutuhan sumber daya manusia adalah metode analisis beban kerja kesehatan. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Cihideung belum ada petugas berlatar pendidikan rekam medis dan belum adanya penanggung jawab untuk kegiatan pelaporan. Selain itu, kurangnya petugas di bagian penyimpanan membuat petugas kewalahan dan membuat dokumen rekam medis menumpuk di ruang penyimpanan ketika petugas tidak masuk kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kebutuhan tenaga rekam medis di Puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya Tahun 2021 menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif . Sampel dalam penelitian yaitu data primer berupa rata-rata waktu kegiatan pelayanan rekam medis dan data sekunder standar prosedur operasional, kalender hari kerja serta jumlah kunjungan pasien tahun 2018-2020 di Puskesmas Cihideung dengan teknik menggunakan purposive sampling. Berdasarkan hasil perhitungan, di bagian pendaftaran dibutuhkan 1 orang petugas, petugas yang ada 4 orang. Bagian penyimpanan dibutuhkan 1 orang petugas, petugas yang ada 1 orang. Bagian pelaporan dibutuhkan petugas 1 orang dan saat ini belum ada penanggungjawab untuk kegiatan pelaporan. Kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu belum adanya petugas yang berlatar belakang pendidikan rekam medis, maka sebaiknya Puskesmas Cihideung mengusulkan kepada Dinas Kesehatan untuk perekrutan petugas yang berlatar pendidikan rekam medis.Kata Kunci: Puskesmas, Tenaga Rekam Medis, Analisis Beban Kerja Kesehatan
Gambaran Kepuasan Pasien di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSUD Majenang Tahun 2021 Andi Suhenda; Memey Reksi Hanita
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i1.8909

Abstract

Latarbelakang: berdasarkan wawancara dengan petugas TPPRJ bahwa di RSUD Majenang belum melakukan survei kepuasan terhadap pasien umum dan BPJS tanpa rujukan sehingga tidak diketahui nilai persentase kepuasan, sedangkan berdasarkan SPM RS dari indikator kepuasan dengan nilai standar ≥90%. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien di TPPRJ RSUD Majenang. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah populasi 4.708, sampel 98 responden, teknik sampel sampling insidental. Cara pengumpulan data membagikan lembar kuesioner, analisis data univariat dengan memaparkan besarnya persentase kepuasan pasien berdasarkan 5 dimensi mutu pelayanan. Persentase kepuasan dimensi mutu reliability 80%, assurance 88%, tangibles 69%, emphaty 85%, dan responsiveness 88%.  Persentase dimensi mutu reliability, assurance, tangibles, emphaty, dan responsiveness didapatkan persentase kepuasan sebesar 82%, tetapi belum sesuai SPM RS karena berdasarkan persentase kepuasan nilai standar ≥90%.
Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Petugas Rekam Medis Di RS ‘X’ Tahun 2022 Andi Suhenda; Fery Fadly; Fadil Ahmad Junaedi; Fida Nailan Nabilah
Media Informasi Vol. 18 No. 1 (2022): MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.319 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v18i1.7

Abstract

Kepuasan kerja termasuk satu dari faktor yang bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Mengacu pada penelitian pendahuluan yang dilakukan di RS X melalui wawancara, masih ada petugas yang tidak menyelesaikan tugasnya tepat waktu sehingga bisa mengganggu kinerjanya, serta masih ada petugas yang tidak puas dengan gajinya. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui hubungan antara kebahagiaan kerja dengan kinerja petugas rekam medis di RS X. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel total (sampel jenuh) digunakan, dengan ukuran sampel 33 orang. Mengacu pada hasil penelitian dengan memakai uji korelasi rank spearman, terdapat hubungan antara variabel kepuasan dengan kinerja petugas rekam medis di RS X dengan nilai signifikansi 0,002 serta nilai koefisien korelasi 0,509 yang tergolong hubungan yang moderat. Hasil uji korelasi rank spearman terlihat bahwasanya terdapat hubungan antara karakteristik kepuasan kerja dengan kinerja petugas medis di RS X. Ini termasuk hubungan yang memadai dengan arah korelasi positif, yang terlihat bahwasanya semakin banyak kebahagiaan kerja, semakin tinggi kinerjanya.