Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, tantangan serta dampak digitalisasi pendidikan di tengah pandemi Covid-19 di Desa Bendanpete. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi. Subyek penelitian terdiri dari orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun dan anak usia 6-12 di Desa Bendanpete. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian didapati bentuk dari digitalisasi pendidikan ditengah pandemi Covid-19 secara asynchronous learning (pembelajaran tidak sinkron). Adapun tantangan digitalisasi pendidikan bagi orang tua adalah ketersediaan paket data, manajemen waktu serta perubahan pola belajar. Tantangan digitalisasi pendidikan bagi anak adalah anak gagap teknologi. Sedangkan dampak positif digitalisasi pendidikan di tengah pandemi Covid-19 bagi orang tua adalah orang tua dapat memantau aktivitas belajar anak di rumah. Dampak negatifnya adalah orang tua kesulitan memahami materi anak dan pengeluaran membengkak akibat pemenuhan fasilitas pembelajaran daring anak. Sedangkan dampak positif digitalisasi pendidikan bagi anak adalah tersedianya media massa untuk mencari informasi serta waktu belajar menjadi fleksibel. Dampak negatif dari digitalisasi pendidikan bagi anak adalah anak tidak paham materi pelajaran, munculnya sikap malas belajar, penyalahgunaan teknologi selama pembelajaran daring, serta munculnya sikap acuh anak.