Subaidi Subaidi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kapitalisme Pendidikan vs Salafisme Pendidikan dalam Menghidupkan Karakter Siswa Muhammad Novan Leany; Subaidi Subaidi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2022): February Pages 1-1600
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.708 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v4i1.1837

Abstract

Indonesia masih mengalami krisis refleksi dunia pendidikan. Terutama, muncul paradigma-pradigma baru yang justru menggamangkan peserta didik dan orang tua. Sehingga, lembaga pendidikan masa kini seperti dieksploitatif, dan tidak sesuai dengan output dalam konsep penghidupan karakter. Artikel ini berjenis studi kepustakaan (library research) dan menggunakan metode kualitatif argumentatif. Data primernya adalah jurnal dan buku yang telah mengkaji persoalan paradigma dunia pendidikan selama sepuluh tahun. Adapun data sekundernya adalah sejumlah kumpulan literatur yang relavan dari data primer. analisis data sendiri diawali dengan penyajian kembali data-data yang telah dikumpulkan, lalu dilakukan deskripsi data, dan interpretasi dengan sejumlah konteks data yang telah diajukan. Hasil artikel ini menunjukkan belum ada sikap tegas pemerintah dalam memandang persoalan paradigma pendidikan tersebut. Sehingga, fokus ideologi dalam pendidikan karakter seperti terancam, seolah peserta didik di bawah naungan paradigma pendidikan yang masih gamang. Persoalan untuk menjadi media tanding paradigma kapitalisme dan salafisme pendidikan masih dalam perdebatan dalam dunia pendidikan terutama, masih tercampurnya masing-masing paradigma tersebut dalam ideologi politik. 
The Authority of Policy: Transitioning from Traditionalist to Modernist Moderate in Saudi Arabia Roro Fatikhin; Syihabuddin Qalyubi; Subaidi Subaidi
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol. 9 No. 1 (2024): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jf.v9i1.4778

Abstract

Saudi Arabia has long been known for its rigidity and conservative image, influenced by the close relationship between the kingdom and religious leaders. However, in the twenty-first century, Saudi Arabia began to embrace a more modern and moderate direction, moving away from conservatism and traditionalism. This shift is attributed to the Saudi reform policy, known as Saudi Vision 2030, which has had a significant impact on the country's social, cultural, and religious aspects. As a result, the authority of the Saudi kingdom has strengthened, while the authority of religious leaders has diminished. The research utilizes Plato's theory of authority and the modernization theory of Evsey Domar and Roy Harrod, combined with a socio-political approach, to analyze the policy authority of the Saudi kingdom and its impact on other sectors. The findings of the research indicate that the 21st century marked the beginning of socio-cultural changes in Saudi society, spearheaded by King Salman ibn Abdul Aziz and his son, Muhammad ibn Salman. The authority they wielded allowed for transformative ideas that aimed to modernize the conservative country. The introduction of Saudi Vision 2030 has brought about significant changes, including a shift towards modernist policies in social, political, and religious matters. Examples of these changes include increased freedoms for women, decreased reliance on oil in economic policies, the development of tourist attractions and entertainment venues, and greater equality in education and employment opportunities.