Anak merupakan investasi yang sangat berharga karena dipundaknya teremban kelangsungan cita-cita luhur suatu bangsa. Setiap bangsa di dunia ini menginginkan anak sebagai generasi penerus yang berkualitas. Stimulasi dini merupakan hal yang penting dalam proses tumbuh kembang anak. Stimulasi yang dilakukan dengan frekuensi berulang-ulang dan terarah akan mempengaruhi perkembangan otak yang baik (Mustard, 2010). SDIDTK merupakan program pemerintah yang dapat digunakan pada tingkat pelayanan kesehatan tingkat dasar, BKB dan Posyandu. Kader merupakan pelaksana kegiatan SDIDTK. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui “Efektifitas Pengembangan Model KIE Pada Penggunaan SDIDTK Terhadap Keterampilan Kader dalam mendeteksi dan menemukan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan Anak Pra Sekolah. Metode penelitian: Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Quasy Experimental one group pretes-postest, yaitu rancangan penelitian yang hanya menggunakan satu kelompok subjek tidak ada kelompok pembanding serta melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada subject.Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Sampling jenuh, dengan jumlah 50 kader. Hasil dan pembahasan: Hasil uji statistik penelitian dengan menggunakan rumus Uji Wilcoxon Signed Rank dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% (uji dua pihak) didapatkan hasil P-value 0,00 dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan keterampilan kader kader posyandu balita sebelum dan sesudah penggunaan KPSP dan Antropometri melalui KIE. Secara statistic ditemukan bahwa Pengembangan Model KIE Pada Penggunaan SDIDTK efektif terhadap Keterampilan Kader dalam mendeteksi dan menemukan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan Anak Pra Sekolah.