Latar Belakang : Penelitian dari Internasional Osteoporosis Foundation (IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50- 80 tahun memiliki resiko osteoporosis.Resiko osteoporosis perempuan di Indonesia 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki laki. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang digolongkan dalam penyakit Silent Epidemic Disease karena tidak menunjukkan gejala gejala yang spesifik. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang osteoporosis dengan upaya yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis pada wanita usia 45-60 tahun. Metode :Penelitian ini mengguanakan penelitian diskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua wanita usia 45 – 60 tahun di desa Jetis Juwiring Klaten pada bulan Februari 2020, teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling dimana saat penelitian dijumpai responden sebanyak 58 responden. Data diambil menggunakan data primer yaitu responden mengisi kuesioner dan data sekunder berupa Kartu Tanda Penduduk atau Kartu keluarga untuk mengetahui usia . Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisa data menggunakan uji korelasi Somers’d menggunakan program SPSS Hasil : mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 51,7% dan mayoritas berumur 51-55 tahun sebanyak 38%. Pengetahuan responden mayoritas dalam kategori cukup (51,7%), upaya pencegahan osteoporosis yang dilakukan responden mayoritas dalam kategori cukup (51,7%). Sedangkan hasil koefisien korelasi Somers’dsebesar 0,752dengan signifikan 0,000 Simpulan : pengetahuan sangat efektif dalam upaya pencegahan osteoporosis yang dilakukan wanita usia 45-60 tahun. Kata Kunci: pengetahuan, pencegahan osteoporosis