Montesqieu Silalahi
Departemen Radioterapi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kraniofaringioma Montesqieu Silalahi; H.M Djakaria
Radioterapi & Onkologi Indonesia Vol 8, No 1 (2017): Volume 8 No.1 Januari 2017
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1295.933 KB) | DOI: 10.32532/jori.v8i1.60

Abstract

Kraniofaringioma merupakan tumor jinak regio sella yang jarang terjadi dan penanganannya memiliki kesulitan yang tinggi karena lokasinya dan morbiditasnya, serta tingginya laju rekurensi. Di Amerika Serikat, sekitar 1,2-4,6% dari seluruh tumor intrakranial adalah kraniofaringioma. Gambaran khas untuk kraniofaringioma adalah tumor suprasella dengan komponen padat dan kistik yang dapat disertai dengan gambaran kalsifikasi. Reseksi komplit lewat pembedahan diyakini merupakan pilihan tatalaksana terbaik, walaupun sayangnya sulit tercapai. Radiasi eksterna diberikan pada reseksi subtotal dan sebagai terapi utama pada kraniofaringioma rekuren. Teknik radiasi konformal yang diberikan setelah reseksi subtotal baik dengan menggunakan dosis konvensional ataupun dengan teknik stereotactic radiosurgery (SRS) memberikan kontrol lokal yang baik dan mengurangi risiko morbiditas dibandingkan terapi pembedahan yang agresif untuk mencapai reseksi total.