Radioterapi & Onkologi Indonesia
Vol 8, No 1 (2017): Volume 8 No.1 Januari 2017

Kraniofaringioma

Montesqieu Silalahi (Departemen Radioterapi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
H.M Djakaria (Departemen Radioterapi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)



Article Info

Publish Date
05 Sep 2018

Abstract

Kraniofaringioma merupakan tumor jinak regio sella yang jarang terjadi dan penanganannya memiliki kesulitan yang tinggi karena lokasinya dan morbiditasnya, serta tingginya laju rekurensi. Di Amerika Serikat, sekitar 1,2-4,6% dari seluruh tumor intrakranial adalah kraniofaringioma. Gambaran khas untuk kraniofaringioma adalah tumor suprasella dengan komponen padat dan kistik yang dapat disertai dengan gambaran kalsifikasi. Reseksi komplit lewat pembedahan diyakini merupakan pilihan tatalaksana terbaik, walaupun sayangnya sulit tercapai. Radiasi eksterna diberikan pada reseksi subtotal dan sebagai terapi utama pada kraniofaringioma rekuren. Teknik radiasi konformal yang diberikan setelah reseksi subtotal baik dengan menggunakan dosis konvensional ataupun dengan teknik stereotactic radiosurgery (SRS) memberikan kontrol lokal yang baik dan mengurangi risiko morbiditas dibandingkan terapi pembedahan yang agresif untuk mencapai reseksi total.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

JORI

Publisher

Subject

Education Health Professions Medicine & Pharmacology Physics Other

Description

Majalah Radioterapi & Onkologi Radiasi Indonesia (Journal of the Indonesian Radiation Oncology Society) dengan ISSN 2086-9223, satu-satunya majalah dalam bidang Onkologi Radiasi di Indonesia, merupakan majalah di bawah penerbit Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI). Majalah ...