Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TOKO MODERN SUATU KAJIAN TENTANG SOSIAL EKONOMI WARALABA / TOKO MODERN ( FOKUS KAJIAN DUA KECAMATAN TAROGONG KIDUL DAN KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT ) Jajang Sugiat; Dadang Syafarudin
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 1 (2020): JURNAL EKONOMI DAN BISNIS “E-QIEN”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.323 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v7i1.119

Abstract

Fenomena perkembangan toko modern di Kabupaten Garut cukup dinamis seriring dengan laju pertumbuhan penduduk Kab. Garut, seperti di kutip Media Online Nasional http://nasional.republika.co.id Kabupaten Garut Tidak seperti daerah lain yang menyetop penambahan minimarket, Kabupaten Garut justru menambah kuota minimarket. Hal ini dilakukan agar minimarket di kecamatan tumbuh secara merata, sebelumnya, kuota minimarket di Garut hanya 213 unit sesuai surat keputusan (SK) bupati tahun 2013. Mulai Desember 2015, kuotanya ditambah sebanyak 98 unit, akan tetapi berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 3 Tahun 2016, ada aturan yang harus dipenuhi, yaitu persyaratan administrasi tentang jarak antar minimarket dengan pasar tradisional. Selain jarak, pengusaha minimarket juga harus menjalin kemitraan dengan masyarakat sekitar. Sehingga, tercipta persaingain pasar yang sehat di lingkungan tersebut. Penerbitan izin minimarket juga membutuhkan rekomendasi berupa kajian lingkungan, izin mendirikan bangunan (IMB) dan sejumlah koordinasi dengan dinas-dinas terkait. Berdasarkan peraturan yang berlaku, pembangunan minimarket baru bisa dilakukan setelah izin dikeluarkan pemerintah. Penambahan kuota minimarket didasarkan atas kajian dan penghitungan teknis yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut. Beberapa hal yang mempengaruhi bertambahnya kuota minimarket, di antaranya luas wilayah Kabupaten Garut, jumlah penduduk, dan daya beli masyarakat juga termasuk keberadaan pedagang /toko/ warung kecil disekitarnya. Berdasarkan hasil kajian kami dilihat dari perspektif pelayanan, maka secara umum keberadaan Alfamart di kedua lokasi ( Kec. Tarogong dan Cilawu ) tersebut sudah baik seperti penetapan harga, lokasi toko, pelibatan tenaga kerja lokal dan jam operasional. Namun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian diantaranya ; masih belum terjalinnya kerjasama kemitraan antara Alfamart dengan UMKM di daerah sekitar, kelengkapan sarana prasarana penunjang pelayanan yang belum memadai serta masa berlaku perpanjangan ijin operasional hendaknya di awasi untuk pemenuhan kembali syarat-syarat yang ditetapkan
Pengaruh Kualitas Jasa Dan Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Dadang Syafarudin; Sriwendah Ismayanti
PRISMAKOM Vol 12 No 1 (2018): PRISMAKOM
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yasa Anggana Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.116 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kepuasan pelanggan pada Hotel Tirtagangga Garut yang dirasa masih kurang optimal karena masih banyak faktor yang mempengaruhinya. Hal ini dilihat dari jumlah pemesanan kamar yang cenderung menurun serta kurangnya tamu kamar yang merekomendasikan Hotel Tirtagangga Garut sebagai hotel pilihan kepada rekan atau relasinya. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif kausal. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah tamu kamar Hotel Tirtagangga Garut pada tahun 2017, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 68 orang responden dan penarikan sampel menggunakan Accidental sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan SPSS Versi 16, bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel karena memiliki nilai yang lebih besar dari r tabel sebesar 0,235. Dari hasil uji korelasi diperoleh keterangan bahwa kualitas jasa mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai sebesar 0,607 Dan koefisien determinasi sebesar 37,8%. Selanjutnya relationship marketing memiliki pengaruh yang sedang terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai sebesar 0,462 dan koefisien determinasi sebesar 21,4%. Kemudian kualitas jasa dan relationship marketing secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kepuasan pelanggan dengan sebesar 0,619 dan koefisien determinasi sebesar 38,3%.