Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Strategi Pemasaran Relasional terhadap Pembentukan Nilai Jasa Perguruan Tinggi Jajang Sugiat
Jurnal Inovasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 1 No 1 (2019): Business Innovation & Entrepreneurship Journal (Mei)
Publisher : Entrepreneurship Faculty, Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.262 KB) | DOI: 10.35899/biej.v1i1.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengkaji Strategi Pemasaran Relasional dan Nilai Jasa, serta Pengaruh Startegi Pemasaran Relasional terhadap Nilai Jasa pada Sekolah Tinggi Swasta di Priangan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey penjelasan (Explanatory Survey Method), data dianalisa dengan menggunakan teknik analisis SEM (Structural Equation Modeling) untuk menjelaskan mengenai hubungan dan pengaruh antar variable manifest maupun analisis konfirmatory. Berdasarkan analisis hasil penelitian, diperoleh temuan sebagai berikut, Strategi Pemasaran relasional ada pada kategori “Baik s.d. Sangat Baik”, Nilai Jasa ada pada kategori “Cukup Baik s.d. Baik”. Strategi Pemasaran Relasional berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Jasa pada Sekolah Tinggi Swasta di Priangan Timur.
KAJIAN EVALUASI KINERJA INVESTASI KABUPATEN GARUT Dadang Syafarudin; Jajang Sugiat
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 6 No 2 (2019): JURNAL EKONOMI DAN BISNIS “E-QIEN”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.488 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v6i2.100

Abstract

Based on the National Spatial Planning and Spatial Planning of West Java Province in 2010, the role of Garut Regency is related to the spatial structure policy of the West Java region which sets two regional categories, namely the main area and the supporting area, in this case the Garut Regency as the central supporting region support economic growth in the main region together with the regions of Sukabumi and Cianjur Regencies. In the Provincial Spatial Planning plan that shows the dominant allocation of economic activity, Garut Regency is allocated for dry land agriculture activities, production forests, plantations, and fisheries. Investment Development Policy in Garut Regency is stipulated in the Regional Regulation of Garut Regency Number 14 of 2012 Regarding Investment Chapter III Direction of Investment Policy in the Region. The purpose of the Garut Regency Regional Investment Performance Evaluation Study is to provide convenience for the Regional Government in this case the Integrated Investment and Licensing Office and various other parties such as the general public, prospective investors in determining the choice of various alternative investment opportunities. the methodology to be carried out in the Garut Regency Investment Performance Evaluation Study, carried out several analyzes. These analyzes can be seen from the potential conditions (natural resources, human resources), supporting infrastructure, policies and economic conditions in the area around the Garut Regency Investment Area.
TOKO MODERN SUATU KAJIAN TENTANG SOSIAL EKONOMI WARALABA / TOKO MODERN ( FOKUS KAJIAN DUA KECAMATAN TAROGONG KIDUL DAN KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT ) Jajang Sugiat; Dadang Syafarudin
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 1 (2020): JURNAL EKONOMI DAN BISNIS “E-QIEN”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.323 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v7i1.119

Abstract

Fenomena perkembangan toko modern di Kabupaten Garut cukup dinamis seriring dengan laju pertumbuhan penduduk Kab. Garut, seperti di kutip Media Online Nasional http://nasional.republika.co.id Kabupaten Garut Tidak seperti daerah lain yang menyetop penambahan minimarket, Kabupaten Garut justru menambah kuota minimarket. Hal ini dilakukan agar minimarket di kecamatan tumbuh secara merata, sebelumnya, kuota minimarket di Garut hanya 213 unit sesuai surat keputusan (SK) bupati tahun 2013. Mulai Desember 2015, kuotanya ditambah sebanyak 98 unit, akan tetapi berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 3 Tahun 2016, ada aturan yang harus dipenuhi, yaitu persyaratan administrasi tentang jarak antar minimarket dengan pasar tradisional. Selain jarak, pengusaha minimarket juga harus menjalin kemitraan dengan masyarakat sekitar. Sehingga, tercipta persaingain pasar yang sehat di lingkungan tersebut. Penerbitan izin minimarket juga membutuhkan rekomendasi berupa kajian lingkungan, izin mendirikan bangunan (IMB) dan sejumlah koordinasi dengan dinas-dinas terkait. Berdasarkan peraturan yang berlaku, pembangunan minimarket baru bisa dilakukan setelah izin dikeluarkan pemerintah. Penambahan kuota minimarket didasarkan atas kajian dan penghitungan teknis yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut. Beberapa hal yang mempengaruhi bertambahnya kuota minimarket, di antaranya luas wilayah Kabupaten Garut, jumlah penduduk, dan daya beli masyarakat juga termasuk keberadaan pedagang /toko/ warung kecil disekitarnya. Berdasarkan hasil kajian kami dilihat dari perspektif pelayanan, maka secara umum keberadaan Alfamart di kedua lokasi ( Kec. Tarogong dan Cilawu ) tersebut sudah baik seperti penetapan harga, lokasi toko, pelibatan tenaga kerja lokal dan jam operasional. Namun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian diantaranya ; masih belum terjalinnya kerjasama kemitraan antara Alfamart dengan UMKM di daerah sekitar, kelengkapan sarana prasarana penunjang pelayanan yang belum memadai serta masa berlaku perpanjangan ijin operasional hendaknya di awasi untuk pemenuhan kembali syarat-syarat yang ditetapkan
Analisis Pengaruh Citra Perguruan Tinggi Terhadap Kepuasan Mahasiswa STIE Yasa Anggana Garut Jajang Sugiat
PRISMAKOM Vol 17 No 2 (2020): PRISMAKOM
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yasa Anggana Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.06 KB)

Abstract

Kualitas pelayanan yang di berikan STIE “Yasa Anggana” Garut belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat terlihat dari ketidakpuasan mahasiswa diantaranya tingkat keamanan kampus, kemudahan akses internet dan ketersediaan sarana komunikasi yang menampung usulan, pendapat dan keluhan mahasiswa. Hal tersebut terjadi karena persepsi citra perguruan tinggi yang masih sebagaimanamestinya. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra perguruan tinggi terhadap kepuasan mahasiswa STIE “Yasa Anggana” Garut. Metode yang digunakan menggunakan metode deskriftif asosiatif dengan hubungan kausal. Pengaruh Citra Perguruan Tinggi terhadap Kepuasan Mahasiswa berada pada kategori sedang karena terletak diantara interval 0,400-0,599. Berdasarkan perhitungan Koefisien determinasi, besarnya kontribusi pengaruh citra perguruan tinggi terhadap kepuasan mahasiswa adalah sebesar 32,03% dan sisanya sebesar 67,97% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yaitu persepsi kualitas dan Nilai.
The Strategic Tech Horizons: A Comprehensive SWOT Analysis of Organizational Technology Integration Paroli, Paroli; Jajang Sugiat; Suca Rusdian
Ambidextrous Journal of Innovation Efficiency and Technology in Organization Vol. 1 No. 01: Ambidextrous Leadership and Organizational Agility: Redefining Innovation and Efficie
Publisher : Takaza Innovatix Labs Ltd.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61536/ambidextrous.v1i01.32

Abstract

This article conducts a comprehensive SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis focused on the strategic integration of technology within Bank BJB, Garut. The strengths identified include the bank's established local presence, a robust customer base, and a strong financial position. However, the analysis reveals weaknesses, including limited experience in digital banking, reliance on traditional processes, and potential resistance to change. Opportunities lie in the growing demand for digital banking services, collaborative partnerships with fintech companies, and regulatory support for technological advancements. On the flip side, the bank faces threats such as intense competition from national and global banks, cybersecurity risks, and the risk of rapid technological obsolescence. The discussion emphasizes the need for strategic initiatives to capitalize on strengths, address weaknesses, seize opportunities, and mitigate threats. In conclusion, recommendations are provided, urging Bank BJB to invest in digital literacy, establish strategic fintech partnerships, fortify cybersecurity measures, and foster a culture of innovation to navigate the dynamic landscape of technology integration successfully.