Rika Ludji
Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kemampuan reproduksi dan riwayat hidup kutukebul Bemisia tabaci (Gennadius) dengan dan tanpa kopulasi pada tanaman cabai merah dan tomat Purnama Hidayat; Rika Ludji; Nina Maryana
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 17 No 3 (2020): November
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.17.3.156

Abstract

The sweet potato whitefly, Bemisia tabaci (Gennadius) is a cosmopolitan pest on various types of agricultural crops. The whitefly is able to cause damage to plants by directly consuming plant parts using stylet and as a vector of plant viruses. Red chili (Capsicum annuum) and tomato (Solanum lycopersicum) plants are important horticultural plants that are often infested by B. tabaci. Whiteflies are known to reproduce with copulation that produce male and female offspring and without copulation that produce male offspring. The purpose of this study was to determine the reproduction ability of B. tabaci with and without copulation in red chili pepper and tomato. Adult of B. tabaci was taken from a greenhouse in Cikabayan, IPB Dramaga. One female who just emerged from the pupa or final instar nymph was invested in red chilli and tomato plants in polybags to determine the B. tabaci offspring produced without copulation. The same method was also done for whitefly with copulation, but using a pair of adult whitefly (male and female). Each treatment was repeated 5 times. Observations were made every day on the number of eggs produced by one female adult per day, the egg incubation period, the length of the nymph period for each instar, pupa, and adult. The results of this study showed that the fertility of B. tabaci which reproduces with and without copulation in tomato plants was higher than in chili pepper plants, but there was no difference in life cycle and sex ratio.
EFEKTIVITAS EKTRAK Biji Annona muricata dan Schleicera oleosa TERHADAP MORTALITAS IMAGO Callosobruchus maculatus Fabrichus Fransiska Paskalia Bria; Petronella Syahyanti Nenotek; Yasintha Letak Kleden; I Wayan Mudita; Yosefina Rofina Yuliaty Gandut; Rika Ludji; Agustina E. Nahas
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.7607

Abstract

Callosobruchus maculatus merupakan salah satu hama pascapenan pada biji kacang hijau. Aktivitas makan dari hama ini menyebabkan menurunnya kualitas dan kuantitas biji kacang hijau. Pengendalian dengan fumigant insektisida nabati dapat menyebabkan residu pada biji kacang hijau dan menghambat perkecambahan biji kacang hijau pada saat tanam. Oleh karena diperlukan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan, salah satunya adalah menggunakan insektisida nabati dari biji Annona muricata dan Schleicera oleosa. Kandidat insektisida nabati dari dua tumbuhan asal Pulau Timor belum pernah diuji. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ektrak biji A. muricata dan S. oleosa terhadap mortalitas imago C. maculatus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan menggunakan metode kontak yaitu residu pada permukaan cawan. Setiap perlakuan terdiri dari lima konsentrasi yaitu 0,06%; 0,125%, 0,25%; 0,5%; 1 %; dan kontrol. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Pada setiap ulangan diinfestasi dengan 10 pasang imago C. maculatus. Varieable pengamatan adalah mortalitas dan gejala kematian. Data mortalitas dihitung 24 Jam Setelah Perlakuan (JPS) sampai dengan 72 JPS. Data mortalitas dianalisis menggunakan program POLO PC. Ekstrak biji A. muricata dan S. oleosa menyebabkan kematian imago C. maculatus. Kematian imago C. maculatus yang diberi dengan ekstrak biji sirsak sebesar 96,66% pada konsentrasi tertinggi (1%). Sedangkan pada ekstrak biji kusambi pada konsentrasi yang sama mortalitas sebesar 88,33%. Hasil analisis probit menunjukan bahwa nilai LC50 dan LC95 ekstrak biji sirsak terhadap imago C. maculatus sebesar 0,10% dan 0,81%,sedangkan untuk esktrak biji kusambi LC50 dan LC95 sebesar 0,12% dan 1,50%. Dengan demikian ekstrak biji A. muricata dan S. oleosa asal daerah lahan kering di Pulau Timor memiliki potensi untuk dikembangakan sebagai insektisida nabati